SHOPPING CART

close

Bulan: September 2019

  • Archive for September 2019
kaidah-fiqih

Qawa’id Fiqhiyah 30: Mengutamakan Orang Lain dalam Hal Ibadah

الْإِيْثَارُ بِالْقُرْبِ مَكْرُوْهٌ وَفِيْ غَيْرِهَا مَحْبُوْبٌ Al-ii-tsaa-ru bil-qur-bi mak-ruuhun wa fii ghai-ri-haa mah-buub. Mengutamakan orang lain dalam hal ibadah hukumnya adalah makruh, namun dalam hal selain ibadah adalah dianjurkan.   Contoh: 1. Memberikan shaf pertama kepada orang lain Bila ada kesempatan mengambil shaf pertama. Hendaknya kita...
Read More
kaidah-fiqih

Qawa’id Fiqhiyah 29: Yang Terlalu Longgar Harus Diberi Batasan

إِذَا اِتَّسَعَ الْأَمْرُ ضَاقَ I-dzaa it-ta-sa-'al-am-ru dhaaq. Bila keadaan terlalu longgar, maka hukumnya menjadi ketat.   Contoh: 1. Gerakan selain gerakan shalat Pada asalnya tidak ada aturan tentang gerakan dalam shalat selain gerakan shalat. Berapa jumlah gerakan yang membuat shalat jadi batal. Namun karena keadaan tersebut terlalu...
Read More
kaidah-fiqih

Qawa’id Fiqhiyah 28: Ijtihad Tidak Gugur oleh Ijtihad Yang Lain

الْإِجْتِهَادُ لَا يَنْقُضُ بِالْإِجْتِهَادِ Al-ij-ti-haa-du laa-yan-qu-dhu bil-ij-ti-haad. Suatu ijtihad tidak gugur oleh ijtihad yang lain.   Contoh: 1. Hukum Rokok Seorang ulama berijtihad tentang hukum rokok, hingga dia sampai pada sebuah kesimpulan, bahwa hukum rokok itu adalah makruh. Lalu ada ulama lain berijtihad juga, hingg pada kesimpulan...
Read More
kaidah-fiqih

Qawa’id Fiqhiyah 27: Ketika Ada Dua Pilihan Yang Sama-sama Buruk

إِذَا تَعَارَضَ مَفْسَدَتَانِ رُوْعِيَ أَعْظَمُهُمَا بِإِرْتِكَابِ أَخَفِّهِمَا I-dzaa ta-'aa-ra-dha maf-sa-da-taa-ni ruu-'i-ya a'-zha-mu-hu-maa bi-ir-ti-kaa-bi a-khaf-fi-hi-maa. Bila harus memilih dua pilihan yang sama-sama buruk, maka kita hindari yang paling buruk, dan memilih yang lebih sedikit buruknya.   Contoh: 1. Bila harus pilih dua calon kepala desa yang...
Read More
kaidah-fiqih

Qawa’id Fiqhiyah 26: Pada Dasarnya Semua Itu Halal

الْأَصْلُ فِي الْأَشْيَاءِ الْإِبَاحَة Al-ash-lu fil-asy-yaa-il-i-baa-hah. Pada dasarnya hukum segala sesuatu adalah halal.   Contoh: 1. Hukum semua makanan adalah halal, kecuali yang diharamkan dalam al-Qur'an atau hadits. 2. Hukum semua jual-beli adalah halal, kecuali yang dilarang dalam al-Qur'an atau hadits. 3. Kita boleh belajar semua ilmu,...
Read More
kaidah-fiqih

Qawa’id Fiqhiyah 25: Hukum Asal Farji Adalah Haram

الأَصْلُ فِي الْإِبْضَاءِ التَّحْرِيْمُ Al-ash-lu fil-ib-dhaa-'it-tah-riim. Hukum asal farji (kemaluan) adalah haram.   Contoh: 1. Siapapun tidak boleh melakukan hubungan suami-istri, sampai ada bukti keduanya merupakan suami-istri. 2. Melihat aurat orang lain itu hukumnya adalah haram, kecuali suami-istri. 3. Seseorang tidak boleh mandi bersama dengan lawan jenisnya,...
Read More
kaidah-fiqih

Qawa’id Fiqhiyah 24: Tata Cara Ibadah Itu Bersifat Baku

الْأَصْلُ فِي الْعِبَادَاتِ التَّوْقِيْفُ وَالْاِتْبَاعُ Al-ash-lu fil-'i-baa-daa-tit-tau-qii-fu wal-it-baa'. Hukum asal dalam ibadah itu bersifat tauqif dan ittiba’.   Contoh: 1. Jumlah rakaat dalam shalat lima waktu itu termasuk ibadah. Maka kita tidak boleh membuat sendiri. Harus mengikuti ketentuan dari Rasulullah Saw. 2. Aturan waktu puasa termasuk...
Read More
kaidah-fiqih

Qawa’id Fiqhiyah 23: Adat Memiliki Kekuatan Sama dengan Nash

التَّعْيِيْنُ بِالْعُرْفِ كَالتَّعْيِيْنِ بِالنَّصِ At-ta'-yii-nu bil-'ur-fi kat-ta'-yii-ni bin-nash. Sesuatu yang telah ditetapkan dengan adat-kebiasaan itu sama dengan yang telah ditetapkan dengan nash.     Contoh: 1. Orang pinjam sepeda motor itu biasanya juga minta bensin, tapi jangan sampai habis. Kalau sampai banyak, hendaknya diganti dengan yang...
Read More
kaidah-fiqih

Qawa’id Fiqhiyah 22: Satu Obyek Satu Keperluan

الْمَشْغُوْلُ لَا يُشْغَلُ Al-masy-ghuu-lu laa yush-ghal. Yang sedang digunakan tidak boleh digunakan (untuk keperluan lain).   Contoh: 1. Rumah yang sedang digadaikan tidak sah untuk dijadikan barang gadaian lagi. 2. Wanita yang sudah menikah tidak boleh dinikahi oleh orang lain. 3. Orang yang sedang shalat tidak boleh...
Read More
kaidah-fiqih

Qawa’id Fiqhiyah 21: Yang Haram Diambil Haram Pula Diberikan

مَا حَرُمَ أَخْذُهُ حَرُمَ إِعْطَائُهُ Maa ha-ru-ma akh-dzu-hu ha-ru-ma i'-thaa-uh. Yang haram diambil itu juga haram diberikan.   Contoh: 1. Barang curian itu hukumnya adalah barang haram. Barang tersebut juga haram dijadikan hadiah. 2. Daging babi itu haram untuk dimakan. Daging itu juga haram diberikan kepada...
Read More
  • 1
  • 2
  • 4