SHOPPING CART

close

AMAL AHLI MADINAH: Pengertian, Contoh, Macam dan Kedudukan

عَمَلُ أَهْلِ الْمَدِيْنَةِ

‘A-mal Ah-lil-Ma-dii-nah

 

Pendahuluan

Adalah Rasulullah Saw. wafat dengan mewariskan banyak ulama bagi umatnya. Yaitu para shahabat, utamanya para shahabat yang selalu bersama beliau. Sehingga para shahabat itu turut menyaksikan bagaimana turunnya ayat-ayat al-Qur’an. Mereka merupakan para pribadi yang paling paham mengenai al-Qur’an dan hadits. Bukan hanya paham. Mereka juga menghabiskan usia mereka untuk membela dan menyebarkan ajaran Islam ke seluruh pelosok dunia. Sehingga di setiap wilayah Islam, lahirlah para ulama besar.

Di antara para ulama itu adalah Imam Malik bin Anas. Pada dirinya berkumpul seluruh keutamaan penduduk Madinah. Kaum muslimin pun berbondong-bondong untuk belajar kepada beliau. Akan berbagai ilmu keislaman. Termasuk hadits dan fiqih.

Mazhab Malikiyah terkenal sebagai mazhab fiqih yang banyak menggunakan dalil. Berbagai macam dalil. Di antara dalil itu ada yang disepakati oleh para ulama yang lain. Dan di antara dalil itu ada yang berbeda dengan yang digunakan oleh para imam mazhab. Salah satu dalil yang Mazhab Maliki berbeda dengan mazhab yang lain itu adalah Amal Ahli Madinah.

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas secara singkat mengenai Amal Ahli Madinah. Semoga Allah Swt. melimpahkan kemudahan.

Baca Juga:  Istihsan: Pengertian, Contoh, Macam-macam dan Kedudukannya

***

A. Pengertian Amal Ahli Madinah

Terdapat beberapa definisi Amal Ahli Madinah. Di antaranya:

هو الأمر المتوارث المنقول عن أهل المدينة من عصر النبي صلى الله عليه وسلم، إلى عهد صغار التابعين

“Amal Ahli Madinah yaitu: tradisi yang diwariskan dari penduduk Madinah, sejak zaman Nabi Muhammad Saw. hingga zaman Tabi’in Yunior.”

Tabi’in Yunior (Kecil, Shighar, Muda). Artinya: Tabi’in yang bertemu dengan shahabat, ketika tabi’in itu masih kecil.

هو ما نقله أهل المدينة من سنن نقلا مستمرا من زمن النبي صلى الله عليه وسلم، أو ما كان رأيا واستدلالا لهم

“Amal Ahli Madinah yaitu: amal yang disampaikan oleh penduduk Madinah, baik berupa sunnah yang berasal dari Nabi Muhammad Saw., ataupun berupa pendapat dan argumen mereka.”

هو عبارة عن أقاويل أهل العلم بالمدينة، بعضه أجمع عليه عندهم وبعضه عمل به بعض الولاة والقضاة حتى اشتهر، وكله سمي إجماع أهل المدينة، وأن منه ما كان أصله سنة عن النبي صلى الله عليه وسلم، ومنه ما كان سنة خلفائه الراشدين، ومنه ما كان اجتهادا ممن بعدهم

“Amal Ahli Madinah yaitu: pendapat para ulama Madinah. Yang sebagian merupakan ijma’ mereka, dan sebagian yang lain merupakan tradisi beberapa pemimpin dan hakim yang kemudian menjadi terkenal. Dan semua itu disebut sebagai ijma’ penduduk Madinah. Sebagian di antaranya merupakan sunnah Nabi Muhammad Saw. Sebagian merupakan sunnah Khalafaur-Rasyidin. Dan sebagian yang lain merupakan hasil ijtihad para ulama setelah mereka.”

هو اتفاق من يعتد بهم من أهل المدينة، كلهم أو بعضهم، في زمن الصحابة والتابعين، على حكم سنده النقل المستمر أو الاستدلال

“Amal Ahli Madinah yaitu: kesepakatan para ulama Madinah, baik semua maupun sebagian dari para ulama itu. Pada masa shahabat dan tabi’in. Baik dengan jalan periwayatan maupun istinbath hukum.”

Baca Juga:  Istishab: Pengertian, Contoh, Macam-macam dan Kedudukannya

***

B. Contoh Amal Ahli Madinah

Berikut ini beberapa contoh kasus Amal Ahli Madinah:

1. Lokasi dimulainya ihram dari Madinah

2. Tidak membaca basmalah dengan suara keras dalam al-Fatihah ketika shalat

3. Adanya zakat maal untuk sayuran

4. Takaran sha’ dan mudd

5. Tata cara adzan.

Baca Juga:  Maslahah Mursalah: Pengertian Contoh Macam Syarat Kedudukan

***

C. Macam-macam Amal Ahli Madinah

Amal Ahli Madinah itu ada dua macam, yaitu:

1. Amal Yang Sumbernya Periwayatan

Maksudnya adalah: amal penduduk Madinah berdasarkan riwayat.

Riwayat di sini maksudnya ada dua.

Pertama: riwayat yang bersumber pada hadits Rasulullah Saw. Baik berupa perkataan, perbuatan maupun persetujuan.

Hal ini secara umum merujuk pada periwayatan hadits yang dilakukan oleh penduduk Madinah.

Kedua: riwayat yang berdasarkan pada tradisi yang dilakukan cara terus-menerus, sejak zaman Rasulullah Saw. sampai Tabi’in Yunior (Shighar Tabi’in).

Contohnya:

Bagaimana cara menakar Sha’ dan Mudd. Yang biasanya digunakan untuk menakar kurma untuk zakat fitrah.

Takaran itu merupakan tradisi yang dilakukan sejak zaman Rasulullah Saw. sampai Shighar Tabi’in.

Demikian pula penyebutkan istilah Baqi’ yang menunjuk pada wilayah tertentu di Madinah.

2. Amal Yang Sumbernya Ijtihad dan Istidlal

Maksudnya adalah: amal penduduk Madinah berdasarkan kesepakatan para ulama Madinah dalam berbagai masalah ijtihadiyah.

Baca Juga:  Qaul Shahabi: Pengertian, Contoh, Macam-macam dan Kedudukan

***

D. Kedudukan Amal Ahli Madinah

Mengenai kedudukan Amal Ahli Madinah ini kita pilah sesuai dengan macamnya.

Untuk Amal Ahli Madinah yang berdasarkan periwayatan, maka di sini banyak ulama yang menerimanya sebagai dalil.

Adapun Amal Ahli Madinah yang berdasarkan ijtihad, maka di sinilah yang menjadi perselisihan antara Malikiyah dan mazhab yang lain. Bahkan Malikiyah sendiri sebenarnya juga berbeda pendapat mengenai hal ini. Ada tiga pendapat:

1. Malikiyah ‘Iraqiyun

Mereka berpendapat, bahwa Amal Ahli Madinah yang hanya berdasarkan ijtihad ini bukan merupakan dalil.

2. Sebagian kecil Malikiyah ‘Iraq, Syafi’iyah dan Malikiyah Maghrib

Mereka berpendapat, bahwa Amal Ahli Madinah yang hanya berdasarkan ijtihad ini bisa menjadi qarinah bagi pendapat yang lebih kuat apabila bertentangan dengan pendapat yang lain dalam kasus terkait.

3. Malikiyah Maghrib

Mereka berpendapat, bahwa Amal Ahli Madinah yang hanya berdasarkan ijtihad ini bisa menjadi dalil. Sama persis dengan Amal Ahli Madinah yang hanya berdasarkan periwayatan.

Baca Juga:  Saddu Dzari’ah: Pengertian, Contoh, Macam-macam, Kedudukan

***

E. Contoh Masalah Khilafiyah

Pada kesempatan kali ini akan kami bahas mengenai hukum shalat jenazah di atas kuburan. Maksudnya, ada orang yang telat mengikuti shalat jenazah. Lalu dia menyusul ke kuburan. Jenazah sudah dikuburkan. Apakah dia boleh melaksanakah shalat jenazah di kuburan tersebut?

1. Pendapat Imam Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah berpendapat, bahwa yang boleh shalat seperti itu hanya seorang pemimpin. Kalau di Indonesia sekarang, misalnya: raja, presiden, gubernur, dan seterusnya. Adapun rakyat biasa tidak boleh.

2. Pendapat Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Imam Dawud, dan lain-lain

Mereka berpendapat, bahwa boleh saja shalat di kuburan seperti itu. Asal jenazah itu baru dikuburkan. Namun mereka berbeda pendapat mengenai waktu paling lama setelah dikuburkan itu. Di mana pendapat yang paling lama adalah satu bulan.

3. Pendapat Imam Malik

Imam Malik berpendapat: bahwa shalat seperti itu tidak boleh.

Ketika ada yang bertanya, bahwa ada hadits menyatakan, Rasulullah Saw. pernah mengerjakan shalat seperti itu.

Imam Malik menjawab, bahwa hadits itu bertengangan dengan Amal Ahli Madinah. Di mana penduduk Madinah tidak mengerjakan amal seperti itu.

Padahal, para ulama sepakat, bahwa hadits tentang shalatnya Rasulullah Saw. dalam keadaan ini terdapat enam jalur periwayatan dengan derajat shahih. Dan sebagian ulama yang lain menambahkan tiga jalur periwayatan. Sehingga ada sembilan jalur.

***

Penutup

Inilah beberapa pembahasan mengenai Amal Ahli Madinah yang bisa kami sampaikan. Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.

Allahu a’lam.

______________

Bacaan:

Kitab Ushul al-Fiqih. Dr. ‘Iyadh bin Nami as-Sullami.

Ushul Fiqh Dr. Iyadh bin Nami as-Sullami

Artikel Pertama:

‘Amal Ahl al-Madinah ‘ind al-Malikiyah. Dr. ‘Adil al-‘Auni

Artikel Kedua:

Bahts Mukhtashar fi ‘Amal Ahl al-Madinah. Jalal ‘Ali al-Jihani.

***

Contoh kitab yang secara khusus membahas Amal Ahli Madinah:

amal-ahlil-madinah

Tags:

0 thoughts on “AMAL AHLI MADINAH: Pengertian, Contoh, Macam dan Kedudukan

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.