Anak Adalah Penerus Perjuangan Orangtua
Dalam al-Qur’an, secara tegas disebutkan bahwa anak merupakan penerus perjuangan yang telah dirintis orang tuanya.
Selain mewarisi harta benda hasil jerih payah orang tuanya, seorang anak diharapkan juga akan melanjutkan cita-cita besar orang tuanya.
Atau bahkan sesungguhnya pewarisan perjuangan dan usaha mencapai cita-cita yang tinggi itu jauh lebih utama dan mulia daripada pewarisan harta dan benda.
Hal ini secara jelas juga disebutkan dalam doa Nabi Zakariya As.. Allah Swt. mengabadikan hal ini dengan firman-Nya:
وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا (5) يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا (6)
“Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap para penerus perjuangan dakwah sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub. Dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai.” (Maryam: 2-6)
Tinggalkan Balasan