Hadits Dha’if Karena Masalah Pada Perawi
Pendahuluan
Suatu hadits menjadi dha’if, di antaranya karena ada masalah pada perawinya.
Masalah pada perawi ini ada dua, yaitu: tidak adil dan tidak dhabit.
Berikut ini beberapa penjelasan tentang masalah hadits dha’if yang disebabkan adanya perawi yang tidak adil ataupun tidak dhabith pada sanadnya.
Masalah Tidak Adil
Seorang perawi hadits dinilai tidak adil, karena salah satu dari keadaan berikut:
1. Suka berbohong
2. Diduga kuat sebagai pembohong
3. Fasiq atau suka berbuat dosa besar
4. Suka berbuat bid’ah
5. Tidak dikenal
Masalah Tidak Dhabith
Seorang perawi hadits disebut sebagai tidak dhabith, apabila dia diindikasikan bersifat salah satu dari keadaan berikut:
1. Sering salah yang parah (fahsyul ghalath)
2. Lemah hafalan (su’ul hifzh)
3. Pelupa (ghuflah)
4. Banyak salah sambung (katsratul awham)
5. Bertentangan dengan yang lebih tsiqah (mukhalafatuts tsiqat)
Istilah Hadits Dha’if karena Perawi Tidak Adil/Dhabith
Berikut ini beberapa istilah hadits dha’if yang disebabkan karena adanya seorang perawi yang tidak adil atau tidak dhabith dalam sanadnya:
1. Hadits Maudhu’
2. Hadits Matruk
3. Hadits Mungkar
4. Hadits Mu’allal
5. Hadits Mudraj
6. Hadits Maqlub
7. Hadits Mazid fi Muttashilil Asanid
8. Hadits Mudhtharib
9. Hadits Mushahhaf
10. Hadits Syadz
Penutup
Demikian sedikit penjelasan mengenai hadits dha’if yang disebabkan oleh adanya seorang perawi yang tidak adil atau tidak dhabith dalam sanadnya.
Semoga bermanfaat bagi kita bersama.
Allahu a’lam.
***
Tinggalkan Balasan