SHOPPING CART

close

HADITS MU’ALLAL: Pengertian, Contoh dan Hakekat

الْحَدِيْثُ الْمُعَلَّلُ

al-Hadits al-Mu’allal

Pendahuluan

Hadits dha’if itu sama dengan kondisi seorang manusia yang sedang sakit.

Ada penyakit yang bersifat zhahir dan ada penyakit yang bersifat batin.

Ada penyakit batin yang sederhana, dan ada penyakit batin yang sangat kompleks.

Hadits Mu’allal merupakan sebuah hadits dha’if yang penyakitnya bersifat batin dan kompleks.

Oleh karena itu, untuk mengetahuinya diperlukan perhatian yang ekstra, pemahaman yang dalam, serta wawasan yang luas tentang ilmu-ilmu hadits secara khusus, maupun ilmu-ilmu keislaman secara umum.

***

Pengertian

‘Illah artinya penyakit.

Dalam istilah hadits, ‘illah artinya penyakit yang samar dan tersembunyi. Tidak tampak secara zhahir.

Hadits Mu’allal adalah hadits yang mengandung ‘illah, yaitu  hadits yang secara zhahir merupakan hadits yang shahih, namun sebenarnya mengandung cacat yang tersembunyi.

Misalnya:

– Hadits yang secara zhahir sanadnya bersambung, tapi sebenarnya terputus.

– Hadits yang secara zhahir marfu’, namun sebenarnya mauquf.

– Hadits yang matannya tumpang-tindih satu sama lain.

– Hadits yang tertukar antara sanad satu hadits dengan matan hadits yang lain.

***

Contoh Hadits Mu’allal

Berikut ini sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ya’la:

عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ

Dari Sufyan ats-Tsauri, dari ‘Amr bin Dinar, dari Abdullah bin ‘Umar, dari Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Jual-beli itu ada khiyar (kesempatan untuk melanjutkan atau membatalkan).”

Matan hadits di atas adalah shahih.

Sanad hadits itu bersambung.

Seluruh perawi dalam sanad itu adalah tsiqah (adil sekaligus dhabith).

Namun hadits di atas mengandung ‘illah; cacat yang tersembunyi.

Karena ada sebuah kesalahan, yaitu: ‘Amr bin Dinar itu seharusnya adalah Abdullah bin Dinar. Dua orang perawi ini semuanya tsiqah.

Bagaimana kesalahan itu bisa diketahui. Hanya bisa diterangkan oleh pakar hadits.

Yaitu: seluruh perawi yang sezaman dengan Sufyan Tsauri menyebutkan, bahwa sanad bagi matan itu adalah dari Abdullah bin Dinar.

***

Hakekat Ilmu ‘Illah Hadits Adalah Ilham

Ada seorang ahli hadits biasa dipanggil sebagai Abu Zar’ah.

Seseorang bertanya padanya, “Apa buktinya bahwa hadits ini termasuk hadits Ma’lul?”

Dia menjawab, “Dalilnya, bila engkau bertanya mengenai ‘illah suatu hadits dan aku menerangkan ‘illahnya.

“Lalu engkau pergi menemui Ibnu Darah (ahli hadits yang lain) dan bertanya ‘illah hadits itu. Namun engkau jangan memberitahunya bahwa engkau sudah bertanya padaku. Lalu dia memberitahumu ‘illah hadits itu.

“Setelah itu engkau pergi menemui Abu Hatim, dan dia pun menerangkan ‘illah hadits itu.

“Setelah itu engkau perhatikan masing-masing pernyataan yang kami sampaikan terhadap hadits itu.

“Bila engkau mendapati adanya perbedaan pernyataan kami, maka ketahuilah bahwa kami hanya menyampaikan pendapat kami sendiri-sendiri.

“Bila engkau mendapati pernyataan kami itu sama, maka pahamilah hakekat ilmu ‘illah hadits ini.”

Maka orang yang bertanya itu pun melakukan perintah Abu Zar’ah tersebut. Dan ternyata pendapat ketiga orang itu adalah sama.

Orang itu pun berkata, “Sekarang aku paham.  Hakekat ilmu ‘illah hadits ini merupakan ilham.”

***

Penutup

Demikian sedikit keterangan yang bisa kami sampaikan tentang hadits Mu’allal ini. Semoga ada manfaatnya bagi kita bersama.

Allahu a’lam.

_______________________________

Sumber bacaan:

Kitab Mabahits fi Ulumil HaditsSyeikh Manna’ al-Qatthanrahimatullah.

Artikel Syarh al-Hadits al-Mu’allal, Syeikh Muhammad Thaha Sya’ban, alukah.net.

Tags:

0 thoughts on “HADITS MU’ALLAL: Pengertian, Contoh dan Hakekat

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.