SHOPPING CART

close

Hadits Arbain Nawawi (20): Malu Sebagian dari Iman

Sifat malu merupakan salah salah satu ajaran para nabi dan rasul yang mampu diraih oleh akal manusia. Dengan akalnya yang sempurna, manusia bisa mengenal sifat malu dengan baik. Inilah yang membedakan manusia dengan binatang. Tanpa sifat malu, maka manusia akan bertingkah tidak jauh dari binatang.

Selanjutnya marilah kita perhatikan hadits berikut ini dengan baik. Semoga Allah Swt. berkenan membukakan pintu ilmu dan hikmah-Nya bagi kita semua.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi (19): Beriman kepada Qadha’ dan Qadar

***

A. Teks Hadits Arbain Nawawi (20)

:عَنْ أَبِيْ مَسْعُوْدٍ عُقْبَةَ بِنْ عَمْرٍو الأَنْصَارِيِّ الْبَدْرِيِّ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ

:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

:إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى

.إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ

 .رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 21: Perintah Istiqamah dengan Syahadat

***

B. Terjemah Hadits Arbain Nawawi (20)

Dari Abu Mas’ud ‘Uqbah bin ‘Amr Al-Anshari Al-Badri radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:

Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya di antara ungkapan yang dikenal manusia dari ucapan para nabi terdahulu adalah,

“Bila engkau tidak merasa malu, maka perbuatlah apa yang engkau suka.”

(HR. Bukhari).

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 22: Masuk Surga dengan Amalan Yang Wajib

***

C. Penjelasan Hadits Arbain Nawawi (20)

Selanjutnya berikut ini beberapa catatan dan keterangan tentang hadits di atas:

1. Malu Itu Sangat Mulia

Salah satu shahabat khulafaur rasyidin ada yang terkenal dengan sifat pemalunya. Sayyidina Utsman bin Affan, radhiyallahu ‘anhu. Beliau telah memperoleh banyak kemuliaan yang diberikan secara langsung oleh Rasulullah Saw. Beliau juga memperoleh gelar yang sangat mulia dari Rasulullah Saw., yaitu: Dzun Nurain. Artinya: orang yang memiliki dua cahaya. Dua cahaya di sini maksudnya adalah dua putri Rasulullah Saw., yaitu Ruqayah dan Ummu Kultsum.

Dan salah satu sifat utama Rasulullah Saw. pun adalah sifat pemalu. Disebutkan bahwa beliau adalah seorang pribadi yang sangat pemalu, bahkan lebih pemalu daripada seorang gadis yang masih dalam pingitannya. Artinya belum pernah mengenal lelaki sama sekali.

Di atas itu semua, adalah Allah Swt. memiliki Asmaul Husna di antaranya: Hayiyyun, artinya: Yang Maha Pemalu. Artinya: Allah akan merasa sangat malu apabila sampai menolak doa hamba-Nya. Oleh karena itu, seluruh doa itu pada dasarnya diterima. Namun ada yang dikabulkan seketika, ada yang ditunda beberapa saat di dunia, dan ada yang ditunda sampai di akhirat.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 23: Amalan-amalan Istimewa dalam Islam

**

2. Tetap Malu Meskipun Sedang Sendirian

Dengan demikian, sifat pemalu merupakan sifat yang sangat mulia. Maka hendaknya kita pun selalu menjaga rasa malu ini, baik di hadapan orang lain maupun saat sendirian.

Suatu saat ada seorang shahabat bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang hukum bertelanjang ketika sendirian. Beliau memberikan penjelasan, bahwa dalam keadaan seperti itu, maka hendaknya kita tetap malu. Yaitu malu kepada Allah Swt. Karena setiap saat sebenarnya kita senantiasa dalam pengawasan-Nya.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 24: Kasih Sayang Allah kepada Umat Manusia

**

3. Kemampuan Akal Manusia

Akal merupakan salah satu nikmat Allah Swt. yang sangat besar kepada umat manusia. Dengan akal ini manusia bisa mengembangkan ilmu pengetahuan hingga beraneka ragam, luas dan dalam. Hal ini berbeda dengan makluk Allah yang lain. Baik malaikat, jin, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan. Meskipun mereka semua memiliki akal, namun kalah jauh dibandingkan manusia.

Namun akal bukan segalanya. Karena akal manusia pasti ada batasnya. Meskipun sampai sekarang belum diketahu sampai di mana batas kemampuan akal manusia.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 25: Indahnya Bersaing dalam Kebajikan

**

4. Kesesuaian Ajaran Islam dengan Logika Manusia

Di antara ajaran Islam itu ada yang mampu dicapai oleh akal manusia. Seperti berbagai hikmah yang bisa ditemukan manusia sedikit demi sedikit. Baik dari ayat-ayat al-Qur’an maupun hadits, yang disambungkan dengan ilmu dan huku alam yang biasa disebut sebagai sunnatullah.

Misalnya hikmah diperintahkannya shalat, puasa, zakat, maupun haji. Atau juga perintah mengkhatamkan bacaan al-Qur’an setiap bulan. Semua itu ada hikmah yang luar biasa manfaatnya bagi manusia. Baik secara fisik maupun psikis.

Namun ada juga sebagian ajaran Islam yang tidak bisa dicapai oleh akal manusia. Seperti jumlah malaikat, keadaan hari kiamat dan hal-hal ghaib lainnya. Dalam hal seperti ini, maka iman menjadi jalan kita. Tidak ada pilihan yang lain.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 26: Demikian Luasnya Pintu Sedekah

***

Penutup

Demikian beberapa catatan dan keterangan yang bisa kami sampaikan. Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.

Allahu a’lam.

_____________________

Bacaan Utama:

Kitab Jami’ al-‘Ulum wal-Hikam. Imam Ibnu Rajab al-Hambali.

hadits-arbain-terjemah

Untuk menyimak hadits arbain yang lain, silakan klik link berikut ini:

42 Hadits Arbain Nawawiyah

Tags:

One thought on “Hadits Arbain Nawawi (20): Malu Sebagian dari Iman

Tinggalkan Balasan ke Kitab Arbain Nawawiyah: Super Tipis Namun Sungguh DahsyatBatalkan balasan

Your email address will not be published.