SHOPPING CART

close

Hadits Arbain Nawawi (29): Berhati-hatilah Menjaga Lisan

Orang bertanya sesuai dengan isi hatinya. Dia hanya bertanya sesuai dengan apa yang menjadi buah pikirnya. Ada orang yang bertanya tentang tips sukses berdagang, karena itulah yang dia pikirkan setiap hari. Ada pula orang yang bertanya tentang tips membangun rumah yang cepat, karena itulah yang menjadi impiannya siang dan malam.

Nah, ada seorang shahabat yang pikirannya setiap hari adalah bagaimana supaya masuk surga dan jauh dari neraka. Maka dia pun menemui Rasulullah Saw. Ternyata beliau memberikan banyak tambahan penjelasan yang sangat bermanfaat bagi kita semua.

Oleh karena itu, marilah kita perhatikan hadits berikut ini dengan sebaik-baiknya. Memang agak panjang, namun sarat dengan kunci-kunci ajaran Islam yang sungguh mulia. Semoga Allah Swt. berkenan membukakan pintu ilmu dan hikmah-Nya bagi kita semua.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 28: Selalu Mengikuti Sunnah Rasulullah Saw.

***

Teks Hadits Arbain Nawawi (29)

عَنْ مُعَاذٍ بن جبل رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ:

قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ،

قَالَ: لَقَدْ سَأَلْتَ عَنْ عَظِيمٍ وَإِنَّهُ لَيَسِيرٌ عَلَى مَنْ يَسَّرَهُ اللَّهُ تعالى عَلَيْهِ

تَعْبُدُ اللَّهَ لَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصُومُ رَمَضَانَ، وَتَحُجُّ الْبَيْتَ

ثُمَّ قَالَ: أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ؟ الصَّوْمُ جُنَّةٌ، وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ، وَصَلَاةُ الرَّجُلِ من جَوْفِ اللَّيْلِ

ثُمَّ تَلَا: {تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ} [السجدة: 16] حَتَّى بَلَغَ: يَعْلَمُونَ [السَّجْدَةِ: 16 – 17]

ثُمَّ قَالَ: أَلَا أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ الْأَمْرِ وَعَمُودِهِ وَذُرْوَةِ سَنَامِهِ؟

:قُلْتُ: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ

رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ، وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ، وَذُرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ

ثُمَّ قَالَ: أَلَا أُخْبِرُكَ بِمِلَاكِ ذَلِكَ كُلِّهِ؟ قُلْتُ: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ، قَالَ: كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا

:قُلْتُ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ، وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ؟ فَقَالَ

ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ، وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ، أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ

رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وقال: حَدِيث حسن صَحِيحٌ

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 30: Hak Allah atas Umat Manusia

**

B. Terjemah Hadits Arbain Nawawi (29)

Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Aku berkata: “Wahai Rasulullah, beritahukan padaku tentang amal yang dapat memasukkanku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka.” Beliau bersabda: “Engkau telah bertanya tentang perkara besar, namun hal itu menjadi amat ringan bagi mereka yang dimudahkan Allah Ta’ala.

(Yaitu) engkau beribadah (mengabdikan diri sepenuhnya) kepada Allah dan tidak menyekutukan (menduakan) -Nya sedikit pun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan,  dan pergi haji.”

Kemudian beliau bersabda: “Maukah engkau aku tunjukkan padamu pintu-pintu surga? Puasa adalah benteng, sedekah akan menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan shalatnya seseorang di tengah malam (qiyamul lail).”

Kemudian beliau membacakan ayat (yang artinya): “Lambung mereka jauh dari tempat tidur….” Hingga: “… mereka perbuat.”

Kemudian beliau bersabda: “Maukah engkau aku beritahukan pokok semua perkara, tiang, dan puncaknya?” Aku menjawab: “Tentu,  wahai Nabi Allah.” Beliau bersabda:

“Pokok semua perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad.”

Kemudian beliau bersabda: “Maukah engkau aku beritahukan sesuatu untuk memperoleh semua itu?” Aku berkata: “Tentu, wahai Rasulullah.” Maka Rasulullah memegang lisannya, dan bersabda: “Jagalah ini.”

Aku bertanya: “Wahai Nabi Allah, apakah kita akan dihukum atas apa yang kita ucapkan?” Beliau bersabda:

“Celakalah kamu. Adakah yang menyebabkan manusia terjerumus ke dalam neraka, selain buah dari apa yang diucapkan oleh lisannya.”

(HR. Tirmidzi, dan dia berkata: “Hadits hasan shahih.”)

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 31: Kemuliaan Sikap Zuhud atas Duniawi

***

C. Penjelasan Hadits Arbain Nawawi (29)

Selanjutnya berikut ini kami sampaikan beberapa catatan dan keterangan tentang hadits di atas:

1. Semua Terasa Ringan dengan Kehendak Allah

Di antara sifat utama manusia adalah lemah. Kita semua tidak memiliki daya maupun upaya sama sekali, melainkan dengan kemurahan dari Allah Swt.

Jangankan yang hebat-hebat dan besar-besar. Hal yang remeh-temeh pun sebenarnya hanya bisa kita lakukan dengan izin Allah semata. Dan ternyata hal yang kita anggap sepele itu justru yang paling utama.

Seperti kemampuan untuk bernapas. Demikian pula mendengar, melihat, merasakan bau dan nikmatnya masakan. Semua itu adalah kemampuan biasa, namun sebenarnya sangat rumit. Sehingga dalam setiap penyakit itu ada dokter spesialisnya masing-masing.

Apalagi kemampun untuk melaksanakan shalat lima waktu, puasa Ramadhan, berzikir sepanjang waktu, pergi haji, dan seterusnya. Semua itu hanya bisa kita laksanakan semata-mata atas rahmat dan kemudahan dari Allah Swt.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 32: Larangan Mencelakakan Diri Sendiri dan Orang Lain

**

2. Yang Memasukkan Manusia ke Surga dan Menjauhkan dari Neraka

Tujuan utama Mu’adz bin Jabal menemui Rasulullah Swt. adalah menanyakan, apa saja perbuatan yang bisa memasukkan manusia ke dalam surga, sekaligus menjauhkan dari api neraka.

Beliau memberikan petunjuk sebagai jawabannya, yaitu: menjaga rukun Islam yang lima.

Tauhid, shalat, puasa, zakat, haji. Bila mampu mengerjakan lima hal ini dengan baik, maka surga jaminannya.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 33: Orang Menuduh Harus Punya Bukti

**

3. Pintu-pintu Surga

Setelah itu Rasulullah Saw. memberikan tawaran kepada shahabat yang mulia ini. Maukah engkau aku tunjukkan pintu-pintu surga? Tentu saja kita semua ingin tahu, apa saja pintu-pintu surga itu.

Pertama: puasa. Selain menjadi pintu surga, puasa juga menjadi tameng untuk menyelamatkan diri dari kobaran api neraka.

Bila puasa mampu kita laksanakan secara sempurna, maka puasa ini akan menjadi tameng yang sempurna. Namun bila ada yang kurang, misalnya kurang bisa menjaga lisan dari berkata-kata buruk, menjaga mata dari pandangan yang diharamkan, maka puasa itu akan menjadi tameng yang banyak lubangnya.

Kedua: sedekah. Selain menjadi pintu surga, sedekah juga mampu menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api.

Semakin banyak sedekah, maka kesempatan untuk memadamkan api pun akan semakin mudah. Apalagi sedekah yang dilaksanakan secara istiqamah, baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Tentu akan semakin berlipat pahalanya dan semakin mudah pula menghapus dosa serta kesalahan.

Ketiga: shalat di tengah malam. Artinya shalat tahajud yang dilaksanakan setelah kita tidur dan beristirahat sebentar. Lalu kita bangun untuk melaksanakan shalat sunnah ini. Meskipun hanya sebentar atau beberapa rakaat saja.

Ketiga amalan ini bersifat sunnah. Hal ini menunjukkan kemuliaan dari amalan-amalan sunnah, selain kita tetap menjaga amalan-amalan yang wajib.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 34: Tahapan Wajibnya Merubah Kemungkaran

**

4. Bangunan Islam Yang Agung

Setelah itu Rasulullah Saw. kembali menawarkan kepada shahabat yang mulia ini tentang ilmu yang lain lagi. Tentu saja shahabat tersebut dan kita semua dengan gembira menerimanya.

Pertama, bahwa pangkal semua masalah adalah rukun Islam yang dilaksanakan dengan sepenuh hati. Barangsiapa melaksanakan lima hal tadi, maka dia telah mendirikan bangunan Islam dalam dirinya dengan baik.

Kedua, dari semua rukun Islam itu, shalat merupakan tiang yang menyangga bangunan Islam. Oleh sebab itu, hendaknya kita memperhatikan pelaksanaan shalat lima waktu dengan sebaik mungkin.

Ketiga, puncak dari bangunan Islam adalah jihad. Jihad sendiri secara umum bermakna kesungguhan kita dalam mengalahkan diri sendiri. Kita mampu memanage diri sendiri, dan fokus pada tujuan terbesar dalam hidup kita.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 35: Sesama Muslim Adalah Bersaudara

**

5. Kunci Semuanya: Jaga Lisan

Kembali Rasulullah Saw. menawarkan kepada shahabat yang mulia ini akan kunci keberhasilan dalam melaksanakan semua hal di atas. Tentu saja kita semua menyambut tawaran tersebut dengan tangan terbuka dan hati gembira.

Beliau menjelaskan, bahwa kunci bagi semua kesuksesan dalam melaksanakan berbagai hal di atas adalah lisan. Barangsiapa bisa menjaga lisannya, maka Allah akan berikan kemudahan baginya. Karena di situlah rahasia pertolongan dari Allah Swt.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 36: Meringankan Penderitaan Orang Lain

**

6. Bahaya Lisan

Terakhir, shahabat ini menanyakan tentang bahaya lisan. Apakah manusia akan diberikan hukuman hanya gara-gara ucapannya? Dengan tegas Rasulullah Saw. memberikan jawaban, bahwa lisan merupakan sebab utama manusia masuk neraka.

Maka barangsiapa mampu menjaga lisannya dengan baik, niscaya surga akan dimudahkan baginya dan neraka dijauhkan darinya.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 37: Amalan Baik Selalu Dilipatgandakan Pahalanya

***

Penutup

Demikianlah beberapa catatan dan keterangan yang bisa kami sampaikan.

Semoga ada manfaatnya bagi kita bersama.

Allahu a’lam.

_____________________

Bacaan Utama:

Kitab Jami’ al-‘Ulum wal-Hikam. Imam Ibnu Rajab al-Hambali.

hadits-arbain-terjemah-2

Untuk menyimak hadits arbain yang lain, silakan klik link berikut ini:

42 Hadits Arbain Nawawiyah

Tags:

0 thoughts on “Hadits Arbain Nawawi (29): Berhati-hatilah Menjaga Lisan

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.