SHOPPING CART

close

Hadits Arbain Nawawi (9): Larangan Terlalu Banyak Bertanya

Sesungguhnya aturan dalam beragama itu sangat sederhana. Bahwa apa saja yang sudah jelas dilarang, hendaknya kita hindari sejauh-jauhnya. Dan apa yang sudah jelas diperintahkan, hendaknya kita laksanakan semampunya dengan tidak main-main.

Lebih dari itu, hendaknya kita tidak terlalu banyak bertanya, apalagi mencari-cari dalih untuk menghindari kewajiban maupun untuk melakukan larangan.

Selanjutnya marilah kita perhatikan hadits berikut ini dengan seksama. Semoga Allah Swt. berkenan untuk membukakan pintu hikmah dan hidayah-Nya bagi kita semua.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi (8): Haramnya Darah Sesama Muslim

***

A. Teks Hadits Arbain Nawawi (9)

:عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ صَخْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ

:سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ

،مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ

،وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ

.فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مَنْ قَبْلَكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ

.رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 10: Syarat Diterimanya Amal dan Doa

***

B. Terjemah Hadits Arbain Nawawi (9)

Dari Abu Hurairah Abdurrahman bin Shakhr radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:

Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda:

“Apa yang aku larang hendaklah kalian menghindarinya, dan apa yang aku perintahkan hendaklah kalian laksanakan semampu kalian.

“Sesungguhnya kehancuran orang-orang sebelum kalian adalah karena banyaknya pertanyaan mereka, dan penentangan mereka terhadap nabi-nabi mereka.”

(HR. Bukhari dan Muslim.)

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 11: Tinggalkan Perkara Yang Meragukan

***

C. Penjelasan Hadits Arbain Nawawi (9)

Selanjutnya berikut ini beberapa catatan dan keterangan yang berkaitan dengan hadits di atas:

1. Hakekat Taat Kepada Rasulullah Saw.

Taat kepada Rasulullah Saw. adalah sama dengan taat kepada Allah Swt. Karena mustahil Rasulullah Saw. memerintahkan sesuatu yang berlawanan dengan perintah Allah Swt.

Tugas Rasulullah Saw. itu secara umum ada tiga, yaitu:

– Menyampaikan wahyu yang beliau terima.

– Memberikan penjelasan terhadap makna wahyu yang bersifat samar, terutama ketika ada shahabat yang belum paham dan bertanya pada beliau.

– Memberikan contoh bagaimana melaksanakan wahyu dalam kehidupan sehari-hari, baik di tengah keluarga maupun masyarakat luas.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 12: Meninggalkan Yang Tidak Bermanfaat

**

2. Melaksanakan Perintah Semampunya

Kita melaksanakan perintah itu sebatas kemampuan. Artinya, adakalanya kita menemui kondisi dimana sebuah perintah itu tidak bisa dilaksanakan dengan baik.

Sehingga dari sinilah ada istilah rukhshah. Yaitu keringanan yang diberikan kepada kita karena adanya udzur. Sehingga kita boleh meninggalkan sebagian kewajiban, atau menggantinya pada waktu yang lain.

Di sinilah kita merasakan akan rahmat dan kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya. Karena pada dasarnya, semua perintah agama itu akan memberikan manfaat kepada manusia sendiri. Bukan kepada Allah Swt.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 13: Di Antara Tanda Kesempurnaan Iman

**

3. Menjauhi Seluruh Larangan

Kita diperintahkan untuk meninggalkan seluruh larangan dengan sempurna. Artinya, bila memang tidak ada udzur sama sekali, maka hendaknya kita benar-benar menjauhi setiap larangan tersebut.

Dan tidaklah suatu perbuatan itu dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, melainkan karena mudharat besar yang ada dalam larangan itu. Yang akan menimpa diri kita sendiri maupun orang lain yang berada di sekitar kita.

Hal ini juga menunjukkan bahwa dosa melanggar larangan Allah itu lebih besar dan lebih berat daripada melanggar perintah Allah.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 14: Kapankah Darah Seorang Muslim Halal

**

4. Larangan Terlalu Banyak Bertanya

Para shahabat adalah para murid Rasulullah Saw. Mereka merupakan generasi yang dididik dan dicetak oleh kedua tangan Rasulullah Saw. secara langsung. Sehingga tidak heran, bahwa mereka adalah perwujudan generasi Islam yang terbaik sepanjang zaman.

Di antara ciri utama generasi terbaik itu adalah sedikitnya pertanyaan mereka kepada Rasulullah Saw. Mereka tidak bertanya, melainkan hal-hal yang penting saja.

Yaitu pertanyaan-pertanyaan yang langsung berkaitan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Yang berhubungan dengan amal keseharian secara langsung. Bukan berupa pemikiran dan teori yang kadang malah bikin orang tambah bingung sendiri. Sebagaimana yang sering kita jumpai pada zaman sekarang.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 15: Muliakanlah Tetangga dan Tamu

**

5. Larangan Keras Menyelisihi Perintah Nabi

Bani Israel merupakan umat sebelum Nabi Muhammad Saw. yang paling banyak disebut dalam al-Qur’an. Hal itu memberikan isyarat kepada kita untuk memperhatikan kebiasaan mereka, sehingga kita terhindar dari sifat-sifat buruk mereka.

Di antara sifat buruk mereka adalah terlalu banyak bertanya sekaligus sering sekali menentang perintah nabi dan rasul yang dikirimkan Allah Swt. Mereka bukan hanya menentang, namun juga membunuh para nabi dan rasul itu.

Hal ini menegaskan bahwa jangan sampai kita mengikuti jejak Bani Israel itu. Yaitu merasa lebih pintar daripada Allah dan Rasul-Nya dengan berbagai macam teori yang kita bikin sendiri.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 16: Janganlah Engkau Marah

***

Penutup

Inilah beberapa catatan dan keterangan yang bisa kami sampaikan berkaitan dengan hadits di atas. Semoga ada manfatnya bagi kita bersama.

Allahu a’lam.

______________

Bahan Bacaan:

Kitab Jami’ al-‘Ulum wal-Hikam. Imam Ibnu Rajab al-Hambali.

hadits-arbain-terjemah-2

Untuk menyimak hadits arbain yang lain, silakan klik link berikut ini:

42 Hadits Arbain Nawawiyah

Tags:

One thought on “Hadits Arbain Nawawi (9): Larangan Terlalu Banyak Bertanya

Tinggalkan Balasan ke Kitab Arbain Nawawiyah: Super Tipis Namun Sungguh DahsyatBatalkan balasan

Your email address will not be published.