SHOPPING CART

close

Dahsyatnya Keluarga Nabi Ibrahim: Hakekat Shalawat

Manusia Yang Sungguh Dahsyat

Nabi Ibrahim ‘alaihis salam adalah pribadi yang luar biasa. Tangguh dalam iman dan kesabaran. Revolusioner dalam berpikir, dan gagah dalam dakwahnya. Atau bahkan kita menyebutnya agak nekat dan sedikit konyol.

Dengan berani dia hancurkan patung-patung yang biasa disembah oleh raja di zamannya. Sesembahan raja, dia hancurkan. Jelas ini bukan sekedar hate speach. Ini adalah makar yang sesungguhnya. Hehe…

Apa Ibrahim tidak menyadari hal itu? Mustahil tidak paham. Tapi dia sudah siap menghadapi segala resiko dari perbuatannya. Siap beradu argumen melawan raja dan seluruh menterinya. Juga siap untuk dimusnahkan dari muka bumi, karena jelas kalah jauh dari segi jumlah maupun kekuatan. Dan memang itulah yang terjadi kemudian.

Hebat dan Sempurna dalam Menata Keluarga

Selain sebagai pribadi yang sukses menata kepribadiannya sendiri, Nabi Ibrahim ‘alaihis salam juga dikenal sebagai nabi yang sukses menata kepribadian seluruh anggota keluarganya. Bahkan hingga taraf ketaatan yang mutlak dan edan-edanan.

Bagaimana tidak?

Allah perintahkan padanya untuk “membuang” anak-istri ke tengah samudra padang pasir. Dia laksanakan tanpa keraguan sedikit pun. Dan istrinya pun ternyata juga tidak kalah “gilanya”. Taat seratus persen. Bersedia ditinggal di sana bersama anaknya yang masih bayi. Tidak ada seorang pun yang akan membantunya. Wanita macam apa itu?

Ibu-ibu zaman sekarang pasti akan memberikan komentar, “Wanita bodoh. Kok mau-maunya dikerjain suami seperti itu. Apakah Ibrahim tidak punya hati nurani? Kenapa Ibrahim tidak minta keringanan saja pada Allah? Bukankah itu perintah yang tidak masuk akal?”

Lalu apa balasan Allah untuk ketaatan Nabi Ibrahim dan Bunda Hajar? Ketaatan yang luar biasa itu pun Allah balas dengan anugerah yang juga jauh melebihi harapan mereka. Syariat Sa’i dan terbitnya sumur Zamzam.

Sekarang jutaan umat manusia terbaik setiap tahunnya menghayati ketaatan Bunda Hajar itu dalam puncak rukun Islam. Lalu setiap orang pulang ke tanah air masing-masing dengan membawa oleh-oleh paling dinantikan oleh sanak-kerabat dan handai-taulannya, yaitu air Zamzam.

Baca pula:

Bukti Sifat Fathanah Nabi Ibrahim Vs Raja Namruz

Cobaan Terbesar di Masa Tua

Setelah Ismail tumbuh sebagai remaja yang sehat dan pintar, datang kembali Ibrahim dari Palestina menengoknya. Lagi-lagi datang perintah Allah yang tidak kalah “menperintah gerikannya” daripada perintah yang sebelumnya. Perintah menyembelih sang putra tercinta.

Perintah macam apa itu? Selamat dari KDRT tingkat dewa, sekarang malah mau disembelih. Apalagi ini anak masih remaja, yang masih panjang masa depannya. Masih lumayan Ibrahim yang dibakar. Ini anak masih ingusan, belum punya dosa apa-apa, malah jadi korban.

Kemungkinan besar itulah komentar-komentar manusia yang lemah imannya seperti kita semua di sini. Hehe…

Ibrahim memanggil Ismail. Kepadanya disampaikan perintah Allah tersebut. Lalu apa tanggapan dari Ismail yang masih beliau itu?

“Wahai Ayahku tercinta. Laksanakah perintah Allah itu. Pasti engkau akan dapati diriku termasuk orang-orang yang sabar.”

Luar biasa. Tidak masuk akal. Andaikan saja anak-anak muda zaman sekarang yang jadi Ismail, tak pelak lagi mereka telah menyiapkan sumpah-serapah bagi ayahnya.

“Ayah gila. Tidak waras. Sudah tahu perintah tidak masuk akal seperti itu, masih juga mau dilaksanakan.” Kira-kira seperti itulah tanggapan mereka. Generasi yang lebih senang mati konyol dalam tawuran antarsekolah, daripada mati dalam ketaatan.

Inilah Hakekat Shalawat

Ibrahim, Hajar, Ismail. Keluarga yang luar biasa. Pantaslah Nabi Muhammad Saw. memberikan perintah kepada kita untuk memperbanyak shalawat. Bahkan beliau berjanji, bahwa orang yang paling dekat beliau kelak di surga adalah orang yang paling banyak membaca shalawat.

Dan tahukah kita apa hakekat shalawat itu?

Sesungguhnya shalawat merupakan doa untuk Nabi Muhammad Saw. supaya diberikan keluarga seperti keluarga Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Dan itu kita baca dalam setiap shalat lima waktu setiap hari.

Shalawat merupakan salah satu bukti nyata bagi kemuliaan yang telah Allah dan Rasul-Nya berikan bagi Nabi Ibrahim dan segenap keluarganya.

Demikian, semoga ada manfaatnya. Semoga keluarga kita semua diberikan kemudahan oleh Allah Swt. untuk mencontoh ketaatan keluarga Nabi Ibrahim ‘alaihis salam.

Bila ada tambahan atau tanggapan dari para pembaca, kami persilakan untuk menyampaikan pada kolom komentar.

Terima kasih.

Tags:

2 thoughts on “Dahsyatnya Keluarga Nabi Ibrahim: Hakekat Shalawat

Tinggalkan Balasan ke Azzahidah Qonita Robbani: Surgalah di TanganmuBatalkan balasan

Your email address will not be published.