SHOPPING CART

close

Inilah Tiga Tugas Utama dan Mulia bagi Setiap Nabi

Setiap nabi merupakan utusan Allah yang mulia. Dia merupakan manusia pilihan yang memperoleh tugas mulia.

Secara umum, tugas nabi ada tiga, yaitu: menyampaikan wahyu, menerangkan makna dan pelaksanaannya, dan menjadi teladan bagi umatnya.

1. Nabi Bertugas Menyampaikan Wahyu

Tugas pertama nabi adalah menyampaikan setiap wahyu yang diterimanya kepada umat manusia. Allah Swt. menjelaskan hal ini dengan firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ، وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ.

Wahai Rasul, sampaikanlah (tabligh) apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Bila tidak kamu kerjakan apa yang diperintahkan itu, berarti kamu tidak menyampaikan amanah-Nya. (al-Maidah: 67)

Dalam ayat yang lain, Allah berfirman:

مَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا تَكْتُمُونَ.

Kewajiban rasul tidak lain hanyalah tabligh (menyampaikan amanah dari Allah), dan Allah mengetahui apa yang kamu tampakkan dan apa yang kamu sembunyikan. (al-Maidah: 99)

Demikian pula dalam ayat yang lain Allah juga berfirman:

فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ، وَعَلَيْنَا الْحِسَابُ.

Maka sesungguhnya tugasmu hanya bertabligh (menyampaikan), dan Kamilah yang memperhitungkan (amal mereka). (ar-Ra’d: 40)

Baca Juga:

Mukjizat: Pengertian, Hakekat, Tujuan dan Contohnya

***

2. Nabi Bertugas Menerangkan Wahyu

Tugas kedua nabi adalah menjelaskan makna wahyu yang diturunkan Allah tersebut. Apabila ada orang yang belum memahami makna sebuah ayat, nabi pun menjelaskan maknanya orang tersebut paham. Mengenai hal ini Allah Swt. berfirman:

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ.

Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka ( isi al-Qur’an), dan supaya mereka berpikir. (an-Nahl: 44)

Pada suatu saat, ada seorang shahabat yang tidak memahami suatu ayat. Lalu dia pun menemui Nabi Muhammad Saw. untuk menanyakan hal itu.

عَنْ عَدِىِّ بْنِ حَاتِمٍ رضى الله عنه قَالَ: لَمَّا نَزَلَتْ (حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأَسْوَدِ) عَمَدْتُ إِلَى عِقَالٍ أَسْوَدَ وَإِلَى عِقَالٍ أَبْيَضَ، فَجَعَلْتُهُمَا تَحْتَ وِسَادَتِى، فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ فِى اللَّيْلِ، فَلاَ يَسْتَبِينُ لِى، فَغَدَوْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْتُ لَهُ ذَلِكَ، فَقَالَ: إِنَّمَا ذَلِكَ سَوَادُ اللَّيْلِ وَبَيَاضُ النَّهَارِ.

Dari ‘Adi bin Hatim t, ia berkata: Ketika turun ayat (yang artinya), “Hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam,” aku pun mengambil sepotong tali yang berwarna hitam dan sepotong tali berwana putih. Lalu aku meletakkan kedua tali itu di bawah bantalku. Lalu aku melihatnya di malam hari, tapi tidak nampak perbedaannya. Pada pagi harinya, aku menemui Rasulullah Saw. dan menceritakan hal itu kepada beliau. Beliau bersabda, “Maksud dari ayat itu adalah hitamnya malam dan putihnya siang.” (HR. Bukhari)

Selain menerangkan makna, nabi juga menerangkan tata cara pelaksanaan ibadah yang belum diatur secara detail dalam al-Qur’an. Dalam al-Qur’an hanya ada perintah shalat, tapi tidak ada penjelasan tentang tata caranya. Dalam hal inilah, nabi bertugas menjelaskan tata cara shalat. Oleh karena itu, al-Qur’an tidak bisa dipisahkan dari hadits. Orang yang ingin memisahkan al-Qur’an dari hadits adalah orang yang mau shalat dengan tata cara shalat yang dia buat sendiri.

Baca Juga:

Karamah, Istidraj dan Sihir: Pengertian dan Contoh

***

3. Nabi Bertugas Menjadi Teladan Terbaik bagi Umat

Tugas ketiga nabi adalah menjadi teladan terbaik bagi umatnya. Beliau menjadi orang yang pertama kali tentang bagaimana mempraktikkan perintah dan menjauhi larangan yang telah ditetapkan Allah Swt.. Demikian sempurna teladan Nabi Muhammad Saw. sehingga Allah pun mengakuinya. Allah berfirman:

وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ.

Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung. (al-Qalam: 4)

Dalam ayat yang lain Allah berfirman:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا.

Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat, dan dia banyak menyebut Allah. (al-Ahzab: 21)

_____________

Sumber dan Bacaan: 

– Buku Dahsyatnya 4 Sifat NabiAhda Bina A. Lc. 

– Buku ar-Rusul war-Risalat‘, Syeikh Umar Sulaiman al-Asyqat.

– Artikel Shifat al-Anbiya’ war RusulSyeikh Batul ad-Daghim. mawdoo3.com

Tags:

2 thoughts on “Inilah Tiga Tugas Utama dan Mulia bagi Setiap Nabi

Tinggalkan Balasan ke Beberapa Bahasan Tentang Dajjal, Imam Mahdi dan Nabi IsaBatalkan balasan

Your email address will not be published.