SHOPPING CART

close

Inilah Waktu Kita Boleh Tayamum Berdasarkan Hadits

Kita boleh bertayamum, apabila kita tidak mendapatkan air. Atau ada air, namun air itu hanya cukup untuk minum. Atau ada air, tapi kita tidak bisa menggunakannya, misalnya karena sakit atau khawatir akan menjadi sakit.

1. Karena tidak ada air

Ketika tidak air, kita boleh mengganti wudhu dan mandi junub dengan tayamum.

Allah Swt. berfirman:

وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا

وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا

Terjemah:

Dan bila engkau junub, hendaknya engkau bersuci.

Dan jika kamu sakit atau bepergian atau salah seorang diantara kamu buang air (buang hajat) atau kamu sentuh wanita, dan tidak kamu dapati air, maka bertayammumlah kamu dengan debu yang bersih.

(QS. al-Maidah: 6)

***

2. Karena sakit

Ketika sedang sakit, lalu dikhawatirkan sakit akan semakin parah dengan sebab wudhu atau mandi junub, maka kita boleh mengganti wudhu dan mandi junub dengan tayamum. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Jabir berikut ini:

عَنْ جَابِرٍ قَالَ

خَرَجْنَا فِى سَفَرٍ فَأَصَابَ رَجُلاً مِنَّا حَجَرٌ فَشَجَّهُ فِى رَأْسِهِ ثُمَّ احْتَلَمَ٬

فَسَأَلَ أَصْحَابَهُ فَقَالَ: هَلْ تَجِدُونَ لِى رُخْصَةً فِى التَّيَمُّمِ؟

فَقَالُوا: مَا نَجِدُ لَكَ رُخْصَةً وَأَنْتَ تَقْدِرُ عَلَى الْمَاءِ٬ فَاغْتَسَلَ فَمَاتَ٬

فَلَمَّا قَدِمْنَا عَلَى النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُخْبِرَ بِذَلِكَ

فَقَالَ: قَتَلُوهُ قَتَلَهُمُ اللَّهُ٬ أَلاَّ سَأَلُوا إِذْ لَمْ يَعْلَمُوا٬ فَإِنَّمَا شِفَاءُ الْعِىِّ السُّؤَالُ٬

إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيهِ أَنْ يَتَيَمَّمَ وَيَعْصِرَ أَوْ يَعْصِبَ – شَكَّ مُوسَى – عَلَى جُرْحِهِ خِرْقَةً٬ ثُمَّ يَمْسَحَ عَلَيْهَا وَيَغْسِلَ سَائِرَ جَسَدِهِ

Terjemah:

Dari Jabir, ia berkata: Kami sedang dalam perjalanan jauh (safar), lalu salah seorang di antara kami terkena batu yang melukai kepalanya. Kemudian ia bermimpi basah (keluar air mani).

Ia bertanya kepada sahabat-sahabatnya, “Apakah menurut kalian aku boleh mengambil rukhshah (keringanan) untuk bertayamum?”

Mereka berkata, “Menurut kami, engkau tidak boleh mengambil rukhshah, karena engkau bisa memakai air.”

Orang itu pun mandi, lalu meninggal dunia.

Tatkala kami telah kembali bersama Nabi Muhammad Saw., beliau memperoleh kabar tersebut. Beliau bersabda,

“Mereka telah membunuhnya. Celakalah mereka. Mengapa mereka tidak mau bertanya dahulu, apabila tidak tahu. Hilangnya kebodohan adalah dengan bertanya. Sesungguhnya cukup baginya bertayamum. Hendaknya ia membalut lukanya dengan sobekan kain, mengusapnya dengan air, kemudian membasuh seluruh tubuhnya.”

(HR. Abu Dawud dan Daruquthni)

***

3. Karena khawatir jatuh sakit

Apabila khawatir akan jatuh sakit karena wudhu atau mandi junub, kita boleh mengganti wudhu dan mandi junub dengan tayamum. Hal ini berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan ‘Amr bin ‘Ash sebagai berikut:

عَنْ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ:

احْتَلَمْتُ فِى لَيْلَةٍ بَارِدَةٍ فِى غَزْوَةِ ذَاتِ السَّلاَسِلِ٬ فَأَشْفَقْتُ إِنِ اغْتَسَلْتُ أَنْ أَهْلِكَ٬ فَتَيَمَّمْتُ ثُمَّ صَلَّيْتُ بِأَصْحَابِى الصُّبْحَ٬

فَذَكَرُوا ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا عَمْرُو صَلَّيْتَ بِأَصْحَابِكَ وَأَنْتَ جُنُبٌ.

فَأَخْبَرْتُهُ بِالَّذِى مَنَعَنِى مِنَ الاِغْتِسَالِ وَقُلْتُ: إِنِّى سَمِعْتُ اللَّهَ يَقُولُ: (وَلاَ تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا)٬

فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يَقُلْ شَيْئًا

Terjemah:

Dari ‘Amr bin ‘Ash, ia berkata: Aku bermimpi basah (keluar air mani) di suatu malam yang amat dingin waktu Perang Dzatus-Salasis. Aku khawatir, bila mandi aku akan celaka.

Oleh karena itu, aku bertayamum dan shalat Shubuh bersama para sahabatku.

Kemudian mereka menyampaikan hal itu kepada Nabi Muhammad Saw. 

Beliau bersabda, “Wahai ‘Amr, engkau telah shalat bersama sahabat-sahabatmu dalam keadaan junub.”

Lalu aku pun menyampaikan keadaan yang telah menghalangiku mandi. Aku berkata, “Aku mendengar Allah berfirman (yang artinya): Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.”

Beliau pun tertawa, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

(HR. Abu Dawud dan Daruquthni)

Allahu a’lam.

Tags:

One thought on “Inilah Waktu Kita Boleh Tayamum Berdasarkan Hadits

Tinggalkan Balasan ke Pengertian dan Tujuan Tayamum dalam ThaharahBatalkan balasan

Your email address will not be published.