SHOPPING CART

close

Keluarga Yang Bertakwa Itu Pandai Mengatur Keuangannya

Posisi uang sangat penting dalam kehidupan keluarga. Sehingga ada pepatah: Uang memang bukan segalanya. Tapi segalanya pakai uang. Termasuk untuk memenuhi berbagai keperluan pokok dalam keluarga.

Mahar misalnya, hampir selalu pakai uang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Demikian pula nafkah keluarga, biaya persalinan, biaya pendidikan, dan masih banyak lagi.

Jangankan untuk keluarga manusia biasa. Rumah tangga Rasulullah Saw. sendiri sebagai keluarga pilihan pun pernah tergoncang gara-gara masalah keuangan ini.

Baca pula:   Rasulullah Saw. Pernah Hendak Menceraikan Seluruh Istrinya

***

Wawancara dengan Bapak Hakim

Pada suatu kesempatan, penulis pernah bertanya kepada seorang bapak hakim di Pengadilan Agama Kabupaten Malang, apakah angka perceraian di kabupaten kita ini cukup banyak.

Saya sangat terkejut.

Beliau memberikan keterangan, bahwa jumlah perceraian di Kabupaten Malang sangat tinggi. Bahkan tertinggi di Jawa Timur. Malah tertinggi nomor dua di Indonesia, setelah Indramayu. Jawa timur sendiri adalah propinsi yang angka perceraiannya paling tinggi di tanah air.

Wah, luar biasa. (Jadi semakin banyak kesempatan dong, hehe… Nguawur!)

Penulis masih penasaran, kiranya apa masalah utama perceraian itu, Pak Hakim?

Beliau menjawab: Ekonomi. Masalah keuangan.

Bukan masalah perselingkuhan, Pak?

Beliau menjawab: Bukan. Perselingkuhan sendiri pada umumnya juga dipicu masalah ekonomi atau keuangan. Demikian pula masalah-masalah yang lain.

Jadi biangnya perceraian adalah masalah ekonomi, alias keuangan!

Luar biasa. Luar biasa.

Baca pula:

Jangan Bikin Hutang Baru Buat Bayar Hutang Lama

***

Kriteria takwa dalam al-Qur’an

Saya pun jadi teringat, bahwa dalam al-Qur’an pun telah disebutkan, bahwa di antara ciri utama orang yang bertakwa itu pandai mengatur keuangan. Karena dia pandai mengatur keuangan pribadinya dengan baik, maka dia mampu membantu orang lain yang kesulitan keuangan.

Mustahil seseorang yang tidak mampu mengelola keuangannya sendiri mampu membantu orang lain dalam hal keuangan.

Maka demikian pula halnya dengan keluarga. Karena sebenarnya sebuah keluarga kan terdiri dari dua pribadi atau lebih. Keluarga yang bertakwa pastilah berisi pribadi-pribadi yang bertakwa. Yang di antara ciri utamanya adalah pandai mengelola keuangan tadi.

Mustahil keluarga yang ekonominya amburadul mampu membantu masalah ekonomi keluarga orang lain. Tidak mungkin.

Ada sebuah kaidah menyatakan:

“Orang yang tidak memiliki sesuatu, mustahil mampu memberian sesuatu yang tidak dimilikinya itu untuk orang lain.”

Orang yang tidak punya kepandaian alias bodoh (maaf), mustahil memberikan kepandaian kepada orang lain. Juga orang yang tersesat, mustahil memberikan hidayah kepada orang lain.

Demikian pula orang yang tidak punya uang 100 juta, mustahil mampu memberi uang 100 juta kepada orang lain. Kalau kita mau memberi orang lain uang 100 juta, terlebih dahulu kita harus memiliki uang sebesar itu, baru bisa memberikannya kepada orang lain.

***

Penutup

Inilah yang bisa sampaikan pada kesempatan kali ini.

Semoga Allah Swt. memberikan kemudahan kepada keluarga kita semua untuk mengatur keuangan keluarga dengan sebaik-baiknya.

Bila ada tanggapan atau tambahan dari para pembaca, kami persilakan untuk menyampaikan dalam kolom komentar.

Terima kasih.

______________

Bacaan:

Artikel Nazharah al-Islam fil-Maal. Prof. Dr. al-Husain bin Muhammad Syawath dan Dr. Abdul Haq Humaisy.

Tags:

2 thoughts on “Keluarga Yang Bertakwa Itu Pandai Mengatur Keuangannya

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.