Entahlah. Selalu aku merasakan keindahan ketika duduk di atas kursi, sementara sebuah laptop menyala. Lalu jari-jariku bersentuhan secara intens dengan keyboard. Serasa aku sedang masuk dan menikmati dunia yang begitu kurindukan. Mungkin ini yang disebut sebagai surga dunia dalam versiku sendiri.
Terutama ketika aku sudah login di websiteku sendiri. Aku merasa inilah rumahku yang sebenarnya. Inilah rumah yang selalu aku rindukan. Ketika sedang di rumah sendiri, maupun ketika sedang bepergian. Akibatnya. Bila laptop tidak aku bawa bepergian. Rasanya. Jiwaku tertinggal di rumah. Entahlah.
Baca Juga:
Supaya Website Dapat Iklan Bagus dari Google AdSense
***
Pertama punya laptop
Pertama kali aku pingin punya laptop. Adalah ketika aku membaca sebuah kisah. Mbak Helvy Tiana Rosa, yang memperoleh hadiah laptop dari sepasang suami-istri. Sejak saat itu. Entah bagaimana. Aku juga pingin punya laptop. Padahal komputer PC saja tidak punya.
Maka demikianlah. Selama bertahun-tahun diam-diam aku menyimpan kerinduan yang begitu mencekam. Suatu saat nanti aku akan punya laptop.
Hingga akhirnya. Setelah sekian tahun bisa beli… Laptop. Bukan. Beli komputer. Aku masih merasa ada yang kurang. Karena komputer tidak bisa di mana-mana. Jadi aku masih belum puas. Pokoknya suatu hari nanti aku harus punya laptop.
Laptopku yang pertama. Sama dengan hapeku yang pertama. Adalah barang bekas. Tapi aku berniat. Sama juga dengan hape. Akan menggunakan laptop itu sampai puluhan tahun ke depan. Minimal sepuluh tahun.
Tentu saja harapanku itu tidak pernah tercapai. Belum juga sepuluh tahun. Aku sudah ganti laptop sebanyak tiga kali.
Baca Juga:
Anda Penasaran? Inilah Hasil Google AdSense Saya Bulan Ini!!
***
Laptop ketemu website
Impianku yang kedua dalam hidup. Adalah punya website sendiri. Yang aku bisa aku isi dengan tulisan sesukaku. Tidak ada orang yang perlu menyeleksi apapun yang hendak aku posting. Semua terserah aku. Yang bisa dibaca oleh semua orang yang mau baca.
Menulis buku itu sebenarnya sudah lumayan membuatku senang. Tapi kan harus menunggu terbit dulu. Itu yang bikin aku kurang sabar. Maunya hari ini aku tulis. Hari ini pula bisa terbit. Hari itu pula bisa dibaca orang. Dan itu semua hanya bisa dipenuhi oleh website.
Awalnya aku cukup merasa senang dengan yang website gratisan. Alias blog. Numpang di websitenya orang bersama jutaan blogger lain. Namun lama kelamaan aku merasa ada yang kurang.
Sebenarnya perasaan ada yang kurang itu sudah ada sejak awal. Namun semakin menguat seiring berjalannya waktu. Karena blog gratisan itu kadang dikasih iklan yang kurang bagus. Padahal aku maunya kalau muncul iklan itu harus iklan yang bagus. Jualan barang sehari-hari. Sehingga iklan itu bikin blog jadi makin keren.
Tapi tidak. Iklan yang muncul di blog gratisan itu menawarkan sesuatu yang aneh. Entah apa. Format iklannya pun aneh. Bikin aku geli dan merasa tidak nyaman. Tapi aku tidak bisa mencegah. Apalagi mengatur munculnya iklan itu. Dari situ keinginan bikin website sendiri. Meskipun harus keluar biaya. Semakin menguat.
Baca Juga:
Untuk Apa Bikin Blog, Memang Ada Gunanya, Seberapa Penting?
***
Website berbayar
Waktu itu aku sedikit bimbang. Mana domain yang akan aku gunakan.
- ahdabina.com
- ahda.web.id
Aku tanyakan kepada seorang yang selama ini menurutku ahlinya ahli di bidang IT. Yaitu Ustadz Wahyu Trisasongko. Beliau kasih saran domain yang atas. Maka aku pun ikut saja apa kata beliau.
Sebelumnya aku pernah bikin website: cahayakeluarga.com. Fokusnya kepada masalah-masalah keluarga dan solusinya. Jadi kalau mau menulis yang serius aku menulis di website ini. Kalau mau iseng aku menulis di blog yang gratisan itu.
Namun beberapa bulan berikutnya aku merasa kurang nyaman. Bukan apa-apa. Aku merasa semangat untuk menulis jadi berkurang. Semakin lama semakin jauh berkurang.
Apalagi. Aku juga pingin menulis tentang berbagai hal lain. Yang tidak iseng. Tapi juga bukan tentang keluarga. Misalnya tentang ilmu-ilmu alat yang berada dalam lingkup fokus keilmuanku. Misalnya Ushul Fiqih, Fiqih Ibadah, Ulumul Qur’an, Ulumul Hadits dan lain-lain.
Setelah aku pertimbangkan sekian lama. Akhirnya aku putuskan. Bikin website dengan namaku sendiri.
Baca Juga:
Pengalaman Berkunjung ke Purwokerto Banyumas Jawa Tengah
***
Penutup
Yah inilah sedikit nostalgia tentang masa yang telah lampau. Menunjukkan aku memang sudah tua, Sodara-sodara. Bila ada saran dan kritik. Monggo jangan sungkan. Silakan disampaikan pada kolom komentar.
Terima kasih sudah membaca.