SHOPPING CART

close

Muhammadiyah: Pengertian, Sejarah, Visi dan Misi

A. Pengertian Muhammadiyah

Secara bahasa, Muhammadiyah artinya: segala sesuatu yang dinisbahkan pada Nabi Muhammad Saw. Baik secara fisik, pemikiran, pergerakan, spriritual, dan lain-lain.

Secara istilah, Muhammadiyah adalah:

“Gerakan Islam, dakwah, amar ma’ruf, nahi mungkar dan tajdid, bersumber pada al-Qur‘an dan as-Sunnah.”

Selanjutnya berikut ini sedikit penjelasan untuk definisi di atas:

1. Gerakan Islam

Muhammadiyah merupakan gerakan Islam.

Gerakan keagamaan, khususnya agama Islam. Bukan sekedar gerakan sosial, politik, sosial budaya, ataupun ekonomi.

2. Gerakan Dakwah

Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah.

Dakwah artinya mengajak. Dirinya sendiri melakukan sesuatu, lalu mengajak orang lain untuk melakukan pekerjaan itu bersama-sama.

Tujuan dakwah adalah mengajak umat manusia kepada kebaikan universal. Kebaikan yang bersifat kemanusiaan. Kebaikan yang sama-sama disepakati umat manusia sebagai amal saleh. Apapun agamanya. Bahkan termasuk orang yang tidak beragama. Asal dia manusia.

Seperti berbakti kepada kedua orangtua, membantu orang yang kesusahan, disiplin dalam bekerja, dan seterusnya.

3. Gerakan Amar Makruf

Amar artinya: menyuruh, memerintahkan.

Makruf artinya: kebaikan yang sudah memiliki kekuatan hukum formal.

Misalnya: kewajiban membayar pajak, mentaati peraturan lalu lintas, menikah sesuai aturan negara, dan seterusnya.

Muhammadiyah bukan hanya gerakan dakwah kebajikan. Namun juga memerintahkan warganya untuk taat kepada Undang-undang dan peraturan di mana mereka tinggal.

4. Gerakan Nahi Mungkar

Nahi, artinya: melarang.

Mungkar, artinya: keburukan yang telah disepakati oleh publik, apalagi yang dilarang oleh Undang-undang dan peraturan negara.

Misalnya:

5. Gerakan Tajdid

Secara bahasa, tajdid artinya: pembaharuan.

Secara istilah, tajdid artinya: pembaharuan pemahaman dan praktik ajaran Islam.

Dalam hal ini, tajid memiliki dua tujuan. Yaitu:

– Memperbaharui aqidah dan ibadah ritual. Dalam arti pemurnian aqidah dan ibadah.

– Memperbaharui semangat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan berbagai sarana kehidupan untuk menjadi lebih baik.

6. Gerakan Berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah

Sumber gerakan Muhammadiyah adalah al-Qur’an dan as-Sunnah. Bukan yang lain. Apapun itu.

Semua kebaikan yang bertentangan dengan al-Qur’an dan as-Sunnah adalah keburukan. Dan semua kebaikan yang sejalan dengan al-Qur’an dan as-Sunnah merupakan jalan perjuangan gerakan Muhammadiyah.

Baca pula:  Kedudukan Mazhab Fiqih: Usul Perubahan Manhaj Tarjih 3

***

B. Sejarah Singkat Muhammadiyah

Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan.

Yaitu pada tanggal 8 Dzulhiijah 1330 Hijriyah.

Atau 18 Nopember 1912 Masehi.

Dengan demikian, Muhammadiyah telah lahir jauh sebelum ada Indonesia. Baik Indonesia sebagai benih, yaitu dengan dicetuskannya Sumpah Pemuda pada 1928. Maupun Indonesia sebagai negara baru yang diproklamirkan pada tahun 1945. Bahkan Muhammadiyah telah berperanan nyata dalam kedua peristiwa penting tersebut.

Dalam lintasan sejarah pula, Muhammadiyah telah mengambil sikap yang dewasa dalam menghadapi setiap pergolakan ideologi negara. Baik berkaitan dengan Piagam Jakarta, Nasakom maupun Asas Tunggal Pancasila.

Dengan bimbingan Allah, sebagai gerakan Islam, Muhammadiyah telah memberikan sumbangsihnya yang demikian besar bagi bangsa dan negara Indonesia. Tanpa mengharapkan imbalan sedikitpun.

Sebaliknya, setiap ada kesempatan Muhammadiyah senantiasa menyiapkan kader-kader terbaiknya untuk memberikan pengabdian. Bagi nusa dan bangsa.

***

C. Visi Muhammadiyah

“Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan al-Qur’an dan as-Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqomah dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam amar makruf nahi mungkar di semua bidang dalam upaya mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil ’alamin menuju terciptanya/terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.”

1. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam

Dalam visinya, Muhammadiyah menegaskan dirinya sebagai gerakan Islam secara utuh.

Bukan sekedar gerakan yang secara parsial dari sebagian bidang kehidupan. Seperti bidang sosial saja, atau sosial dan pendidikan, atau sosial, pendidikan dan kesehatan saja. Namun seluruh aspek kehidupan. Baik sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan seterusnya.

2. Yang berlandaskan al-Qur’an dan as-Sunnah

Kembali dalam visi ini pula, Muhammadiyah juga menegaskan bahwa landasan gerakan Islam yang diusung adalah murni berlandaskan pada al-Qur’an dan as-Sunnah.

Lalu bagaimana halnya dengan ijma’, qiyas, dan seterusnya?

Jawabannya:

Ijma’, qiyas, maslahah mursalah, dan lain-lain merupakan anak dari al-Qur’an dan as-Sunnah. Maka semua dalil itu merupakan bagian dari al-Qur’an dan as-Sunnah.

3. Dengan watak tajdid yang dimilikinya

Watak utama dari gerakan Islam ala Muhammadiyah adalah sifat tajdid. Tidak pernah puas dengan seluruh kesuksesan yang telah diraih. Muhammadiyah senantiasa melakukan pembaharuan.

4. Senantiasa istiqomah dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam

Dengan watak tajdid yang dimilikinya, Muhammadiyah senantiasa istiqamah dalam melaksanakan dakwah Islam.

Dengan watak tajdid itu pula, Muhammadiyah senantiasa aktif dalam melaksanakan dakwah.

5. Amar makruf nahi mungkar di semua bidang

Bidang garapan dakwah Muhammadiyah adalah seluruh bidang kehidupan umat manusia. Tanpa menyisakan satu pun dari bidang-bidang itu, apapun wujudnya. Termasuk dalam bidang seni maupun politik sekalipun. Namun tentunya hal itu menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan pola pikir masyarakat.

6. Dalam upaya mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil ’alamin

Semangat utama gerakan dakwah Muhammadiyah adalah rahmatan lil ‘alamin. Bukan hanya sebagai slogan. Namun sebagai gerakan nyata yang manfaatnya bisa dirasakan oleh siapapun. Tanpa memandang golongan maupun agama. Bahkan oleh manusia maupun selain manusia.

7. Menuju terciptanya/terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya

Puncak dari visi Muhammadiyuah adalah terwujudnya masyarakat Islam. Yang masyarakat yang selalu mencintai dan menjunjung tinggai nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dengan sepenuh hati.

***

D. Misi Muhammadiyah

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar memiliki misi sebagai berikut.

1. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah SWT yang dibawa oleh para Rasul sejak Nabi Adam as. hingga Nabi Muhammad saw.

2. Memahami agama dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan.

3. Menyebar luaskan ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur’an sebagai kitab Allah terakhir dan Sunnah Rasul untuk pedoman hidup umat manusia

4. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.

Berdasarkan keterangan di atas, maka misi Muhammadiyah dapat diringkas sebagai berikut:

1. Menegakkan tauhid

2. Menggunakan akal pikiran

3. Al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai pedoman hidup

4. Melaksanakan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.

Penutup

Demikian sekilas tentang pengertian, sejarah singkat, visi dan misi organisasi Muhammadiyah.

Semoga ada manfaatnya. Allahu a’lam.

________________________

Sumber bacaan: 

– Website Muhammadiyah.

Tags:

One thought on “Muhammadiyah: Pengertian, Sejarah, Visi dan Misi

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.