SHOPPING CART

close

Thaharah: Pengertian Secara Bahasa dan Istilah

A. Pengertian Thaharah

Secara bahasa, thaharah artinya suci dan bersih dari semua kotoran, baik secara lahir maupun batin. Thaharah  secara lahir artinya suci dari semua najis. Sedangkan thaharah secara batin artinya suci dari semua dosa.[1]

Secara istilah, thaharah artinya suci dari najis dan hadats.[2]

Berdasarkan definisi di atas, thaharah itu ada dua, yaitu thaharah dari najis dan hadats. Najis bisa mengenai badan, pakaian, dan tempat. Sedangkan hadats hanya mengenai badan.

Najis bisa dihilangkan dengan dicuci, dikerik, dan dipercikkan air. Sedangkan hadats bisa dihilangkan dengan mandi, wudhu, dan tayamum.

***

B. Perintah Thaharah

Secara umum, perintah thaharah itu bisa kita dapatkan secara ringkas dan tegas dalam sebuah ayat dalam surat al-Maidah. Allah swt berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا٬ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ٬ وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا٬ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا٬ فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ٬ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ٬ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ٬ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak melaksanakan shalat, basuhlah (cucilah) mukamu, tanganmu sampai ke siku, usaplah kepalamu, dan cucilah kakimu sampai kedua mata kaki. Dan jika kamu berjunub, maka bersuci (mandi) lah. Jika kamu sakit atau bepergian atau salah seorang diantara kamu buang air (buang hajat) atau kamu sentuh wanita, dan tidak kamu dapati air, maka bertayammumlah kamu dengan debu yang bersih, maka usaplah mukamu dan tanganmu dengan debu itu. Allah tidak menginginkan kesempitan kepadamu, tetapi hendak mensucikan kamu dan menyempurnakan nikmatnya kepadamu, supaya kamu bersyukur.

(QS. al-Maidah: 6)

Silakan baca juga:

Inilah Keutamaan dan Dahsyatnya Thaharah dalam Islam

***

C. Kandungan Ayat

Dari ayat di atas, kita bisa mengambil beberapa kesimpulan, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Perintah berwudhu ketika hendak shalat

Secara tegas, dalam ayat di atas, Allah memberikan perintah kepada kita untuk berwudhu bila hendak melaksanakan shalat. Bersuci ini harus kita lakukan, karena shalat merupakan ibadah utama yang menghubungkan antara seorang hamba dengan Tuhannya. Dalam shalat ini sesungguhnya kita sedang menghadap Sang Pencipta Yang Maha Suci. Oleh karena itu, untuk menghadap kepada-Nya, kita pun harus dalam keadaan suci.

2. Rukun wudhu yang bersifat wajib

Dalam ayat di atas, Allah I memberikan rincian rukun berwudhu yang bersifat wajib, yaitu: membasuh kedua tangan hingga siku, membasuh wajah, mengusap kepala, dan membasuh kedua kaki hingga mata kaki.

3. Perintah mandi ketika junub

Secara ringkas, namun tegas, dalam ayat di atas Allah juga memberikan perintah kepada kita untuk bersuci, apabila kita dalam keadaan junub. Bersuci dari junub adalah dengan mandi junub. Apabila wudhu menghilangkan hadats kecil, mandi menghilangkan hadat besar.

4. Perintah tayamum apabila tidak ada air

Ketika tidak ada air, atau berhalangan menggunakan air, sehingga tidak bisa berwudhu dan mandi junub, kita diperintahkan untuk menggantinya dengan bertayamum.

5. Rukun tayamum

Dalam ayat di atas, Allah I juga memberikan rincian tata cara tayamum, yaitu: mengusap wajah dan kedua tangan dengan debu yang suci.

6. Allah selalu memberikan kemudahan

Syariat wudhu, mandi junub, dan tayamum itu merupakan bukti kemudahan dalam setiap perintah yang Allah berikan kepada umat Nabi Muhammad r. Tata cara berwudhu itu mudah. Tata cara mandi juga mudah. Bila tidak bisa berwudhu maupun mandi junub, Allah pun memberikan kemudahan yang lebih mudah pula, yaitu: tayamum.

7. Allah menghendaki kesucian

Semua perintah itu merupakan syariat Allah untuk menjaga kesucian umat Islam sebagai umat terbaik di antara umat-umat yang lain.

8. Thaharah merupakan kesempurnaan nikmat Allah

Keadaan yang selalu suci merupakan salah satu nikmat yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Dengan selalu menjaga kesucian, kesehatan pun menjadi lebih terjamin, dan kita merasa lebih nyaman ketika berinteraksi satu sama lain. Lebih dari itu, kita pun menjadi lebih lebih dekat dengan Allah, Yang Maha Suci.

9. Peringatan untuk selalu bersyukur

Untuk itu, kita semua wajib untuk selalu memperbaharui syukur kita kepada Allah yang telah memberikan berbagai sarana untuk mensucikan kita semua.

Allahu a’lam.

_______________________

[1] Wahbah az-Zuhaili, Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh (Damaskus: Dar al-Fikri, 1985), vol. i hal. 88.

[2] Ibid. Wizarah al-Auqaf wa as-Syu’un al-Islamiyah, al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, (Kuwait: Dar as-Shafwah, 1992), vol. xxxi hal. 194.

Tags:

2 thoughts on “Thaharah: Pengertian Secara Bahasa dan Istilah

Tinggalkan Balasan ke Wudhu: Pengertian dan Urgensinya dalam IslamBatalkan balasan

Your email address will not be published.