SHOPPING CART

close

Prinsip-prinsip Islam dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang tanpa norma-norma moral dan agama akan mendatangkan malapetaka. Bukan hanya bagi umat manusia. Namun juga bagi hewan-hewan, tumbuhan dan lingkungan.

Oleh karena itu sudah seharusnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu selalu dalam arahan dan pengawasan agama, terutama agama Islam.

1. Memperhatikan halal dan haram

Dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi hendaknya manusia memperhatikan aturan agama, terutama yang berkaitan dengan apa-apa yang telah diharamkan secara tegas. Mungkin saja dengan kemajuan teknologi, manusia bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi sebagian manusia, namun sebenarnya hal itu dilarang oleh agama. Misalnya usaha mengkloning manusia, dan merubah jenis kelamin.

Baca juga:  Hubungan Kuat antara Ilmu Agama dan Ilmu Umum

2. Memperhatikan maslahat bagi masyarakat umum

Dalam usaha menjaga keamanan nasional, hampir semua negara di dunia sekarang ini berlomba-lomba mempersiapkan diri dengan alat-alat tempur. Ada sederetan nama-nama bom atau rudal, di samping pesawat tempur, kendaraan lapis baja, dan kapal-kapal besar super canggih. Lalu apabila kita mempertanyakan, apa sebenarnya maslahat yang bisa diambil dari dikembangkannya berbagai alat tempur seperti itu selain kekuasaan bagi negara-negara tertentu?

Senjata memang perlu, namun penggunaan teknologi yang semakin maju dalam hal ini justru semakin mudah pula untuk menghancurkan kehidupan. Sudah sepantasnya, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam hal senjata ini sejak awal diperhitungkan apa maslahatnya untuk kehidupan bersama.

3. Memperhatikan skala prioritas

Di zaman yang serba canggih seperti zaman sekarang, realitanya masih banyak warga negara atau warga dunia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Oleh karena itu, seharusnya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi jangan sampai semakin memperlebar jurang perbedaan antara si kaya dan si miskin. Artinya, jangan sampai ilmu pengetahuan dan teknologi itu dikembangkan justru untuk kepentingan si kaya semata.

4. Menjauhi sikap mubadzir

Dalam hukum Islam ada empat istilah yang berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan manusia, yaitu: dharuriyat, hajiyat, tahsiniyat dan kamaliyat. Dharuriyat adalah kebutuhan yang apabila tidak tercukupi menjadikan manusia mati, seperti kebutuhan kepada makanan yang cukup. Hajiyat adalah kebutuhan yang apabila tidak dipenuhi tidak menjadikan manusia mati, tapi akan membuatnya hidup dengan susah payah, seperti kebutuhan kepada aneka macam masakan yang lezat. Tahsiniyat adalah kebutuhan untuk keindahan, seperti aneka tempat makanan yang berwarna-warni. Ketiga kebutuhan ini hukumnya adalah boleh atau halal.

Adapun kamaliyat adalah kebutuhan yang sebenarnya lebih sebagai keinginan, seperti makanan yang harganya hingga jutaan rupiah untuk tiap porsinya. Atau nomor telephon cantik yang harganya mencapai puluhan juta rupiah. Memang kemampuan setiap orang beraneka ragam, sehingga penerapan dari keempat macam kebutuhan ini bisa berbeda antara satu orang dengan orang yang lain.
Berkaitan dengan keempat macam kebutuhan tersebut, hendaknya kemajuan teknologi bisa digunakan seoptimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang bersifat dharuriyat, hajiyat dan tahsiniyat secara bijak. Dan sebisa mungkin menghindari kebutuhan kamaliyat yang sebenarnya sama dengan memenuhi hawa nafsu yang tidak ada batasnya.

Tags:

0 thoughts on “Prinsip-prinsip Islam dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.