SHOPPING CART

close

Sifat-sifat Prioritas Kriteria Calon Pasangan Idaman

Sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw., terdapat beberapa sifat wanita atau pria yang menjadi prioritas pilihan kita di atas berbagai kelebihan yang mungkin ada pada diri seorang wanita maupun seorang pria. Beberapa sifat prioritas itu adalah:

a. Taat Beragama

Prioritas yang pertama, bahkan yang utama, hendaknya wanita atau pria yang menjadi pilihan kita merupakan seorang yang taat kepada agamanya, yaitu agama Islam.

Firman Allah Swt.

Menegaskan prioritas ketaatan seorang calon pendamping hidup kepada agama ini, Allah Swt. berfirman:

وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلَأَمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ

“Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (al-Baqarah: 221)

Pesan Rasulullah Saw.

Pada suatu kesempatan, Rasulullah Saw. menjelaskan, bahwa pada umumnya seseorang memilih calon pasangan itu dengan mengakhirkan prioritas ketaatan kepada agama. Namun beliau membalik logika tersebut. Beliau pun mengutamakan pertimbangan ketaatan calon pasangan kepada agama di atas semua pertimbangan yang lain.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ : لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَلِجَمَالِهَا، وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. رَوَاهُ الْجَمَاعَةُ إلَّا التِّرْمِذِيَّ

“Wanita itu (pada umumnya) dinikahi karena empat alasan, yaitu: hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bahkan lebih jauh, beliaupun berpesan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin ‘Amr sebagai berikut:

لاَ تَزَوَّجُوا النِّسَاءَ لِحُسْنِهِنَّ، فَعَسَى حُسْنُهُنَّ أَنْ يُرْدِيَهُنَّ، وَلاَ تَزَوَّجُوهُنَّ لأَمْوَالِهِنَّ، فَعَسَى أَمْوَالُهُنَّ أَنْ تُطْغِيَهُنَّ، وَلَكِنْ تَزَوَّجُوهُنَّ عَلَى الدِّينِ، وَلأَمَةٌ خَرْمَاءُ سَوْدَاءُ ذَاتُ دِينٍ أَفْضَلُ

“Janganlah engkau menikahi wanita karena kecantikannya. Boleh jadi kecantikannya akan membuatnya tinggi hati. Janganlah engkau menikahi wanita karena hartanya. Boleh jadi hartanya akan membuatnya sewenang-wenang. Nikahilah wanita karena agamanya. Sungguh wanita yang baik agamanya, meskipun dia seorang budak, dalam keadaan terpotong hidungnya, dan terbelah telinganya, adalah lebih mulia.” (HR. Ibnu Majah)

Baca pula:

Beberapa Catatan Kecil Tentang Nikah Mut’ah

***

b. Masih Gadis

Selain pertimbangan agama, Rasulullah Saw. juga memberikan tuntunan kepada kita untuk mengutamakan calon pasangan yang masih gadis atau perjaka. Marilah kita perhatikan hadits berikut ini:

عَنْ جَابِرٍ٬ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ: يَا جَابِرُ، تَزَوَّجْتَ بِكْرًا أَمْ ثَيِّبًا؟ قَالَ: ثَيِّبًا. فَقَالَ: هَلَّا تَزَوَّجْتَ بِكْرًا، تُلَاعِبُهَا وَتُلَاعِبُكَ؟ رَوَاهُ الْجَمَاعَةُ

Dari Jabir, bahwa Nabi Saw. bersabda, “Wahai Jabir, engkau menikahi seorang gadis atau seorang janda?” Jabir menjawab, “Seorang janda.” Beliau bersabda, “Kenapa engkau tidak menikah dengan seorang gadis saja, dimana engkau dan dia bisa saling menggoda?” (HR. Jama’ah)

***

c. Potensi Memberikan Banyak Anak

Pertimbangan berikutnya yang tidak kalah penting ketika kita memilih pasangan hidup, atau memilihkan pasangan hidup untuk anak perempuan yang ada dalam perwalian kita, yaitu kemungkinan untuk memberikan anak yang banyak.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو٬ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: انْكِحُوا أُمَّهَاتِ الْأَوْلَادِ، فَإِنِّي أُبَاهِي بِكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. رَوَاهُ أَحْمَدُ

Dan dari ‘Abdullah bin ‘Amr, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Nikahilah wanita yang bisa memberikan banyak anak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan jumlah kalian yang banyak pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)

Misalnya ada dua orang wanita yang hendak kita pinang. Wanita pertama sudah memberitahu bahwa dia tidak ingin punya anak lebih dari dua orang. Wanita kedua ingin punya anak minimal lima orang. Maka wanita kedua itulah yang menjadi prioritas utama.

Atau kita ada dua pilihan dua orang janda. Yang satu mandul, sedang yang lain tidak. Maka hendaknya dipilih yang tidak mandul.

***

d. Penuh Cinta Kasih

Pertimbangan berikutnya, hendaknya calon pasangan merupakan seorang yang penuh cinta dan kasih.

عَنْ أَنَسٍ :  أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَأْمُرُ بِالْبَاءَةِ، وَيَنْهَى عَنْ التَّبَتُّلِ نَهْيًا شَدِيدًا، وَيَقُولُ : تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ، فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمْ الْأَنْبِيَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. رَوَاهُ أَحْمَدُ

Dari Anas, bahwa Nabi Saw. memerintahkan (orang Islam) untuk menikah, dan beliau melarang keras (orang Islam) hidup membujang. Beliau bersabda, “Nikahilah perempuan yang penuh kasih dan memberikan banyak anak. Karena sesungguhnya aku akan berbangga di depan para nabi yang lain dengan jumlah kalian yang banyak pada hari kiamat nanti.” (HR. Ahmad)

***

e. Lain-lain

Adapun setelah itu semua, kita boleh menetapkan kriteria-kriteria yang lain, seperti kecantikan atau ketampanan, kekayaan, atau asal-muasal keturunan yang terhormat. Ataupun jauh dekat dengan daerah asal kita. Namun yang utama tetaplah pertimbangan agama.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ : لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَلِجَمَالِهَا، وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. رَوَاهُ الْجَمَاعَةُ إلَّا التِّرْمِذِيَّ

Dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw., beliau bersabda, “Wanita itu dinikahi karena empat hal: hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Prioritaskanlah wanita yang beragama, niscaya engkau bahagia.” (HR. Jama’ah, kecuali Tirmidzi)

***

Demikian beberapa hal yang bisa kami sampaikan tentang prioritas kriteria calon pasangan. Semoga ada manfaatnya bagi kita bersama.

Allahu a’lam.

Tags:

3 thoughts on “Sifat-sifat Prioritas Kriteria Calon Pasangan Idaman

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.