SHOPPING CART

close

Puasa Meningkatkan Kesehatan Mental: Hikmah Syariat Islam

Setiap perintah dan larangan itu selalu memberikan keuntungan bagi manusia yang taat kepada perintah dan larangan tersebut. Allah sendiri tidak pernah mengambil manfaat sedikit pun dari ketaatan yang kita lakukan.

Di antara hikmah yang bisa kita rasakan dari syariat puasa adalah meningkatnya kesehatan mental kita.

Hal ini bisa kita buktikan dengan beberapa penjelasan sebagai berikut:

1. Hanya takut kepada Allah

Berbeda dengan ibadah yang lain, dalam berpuasa itu tidak ada perbuatan yang secara khusus nampak dilakukan. Dibandingkan dengan shalat misalnya, dalam berpuasa itu tidak ada gerakan atau bacaan yang bisa dilihat atau didengar, yang menunjukkan bahwa seseorang sedang berpuasa.

Dengan demikian, puasa merupakan ibadah yang amat pribadi. Ia tidak berkaitan dengan siapapun, kecuali dengan Allah Swt. Kalau bukan karena Allah, tentu dengan mudah kita bisa berpura-pura puasa, padahal ketika sendirian kita makan dan minum dengan lahap. Ketika ada orang lain sekalipun, dengan mudah pula kita bisa berpura-pura berkumur, padahal sebagian kita telan. Na’udzu billahi min dzalik.

Komitmen diri yang kuat, yang ditunjukkan oleh orang yang sedang berpuasa itu, menunjukkan bahwa secara tidak langsung puasa telah melatih diri kita untuk memiliki komitmen yang kuat. Kita memang tidak sedang punya komitmen dengan orang lain, tapi kita sedang punya komitmen dengan Allah Swt. Ketika berpuasa, sesungguhnya kita tidak sedang takut kepada siapapun, kecuali kepada Allah Swt.

Baca juga:  Inilah Penjelasan Bahwa Merokok Itu Membatalkan Puasa

2. Puasa meningkatkan kepekaan sosial

Kalau bukan karena puasa, boleh jadi banyak di antara kita yang tidak mengetahui, bagaimana susahnya orang yang tidak bisa makan dan minum secara cukup.

Puasa memberikan pengalaman yang nyata, apa yang sebenarnya disebut dengan rasa lapar dan haus. Bagaimana keadaan orang yang lemas karena kurang makan dan minum, hanya bisa diketahui secara pasti oleh orang yang pernah merasakannya sendiri.

Oleh karena itulah, orang yang telah melaksanakan puasa secara benar, memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Salah satu wujud kepekaan sosial ini adalah kesiapan untuk memberi kepada orang lain. Allah Swt. menyebutnya:

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ

“Yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit.” (Ali ‘Imran: 134)

Jangankan di waktu lapang, bahkan di waktu sempit pun ia masih sempat berbagi kepada orang lain.

3. Puasa melatih pengendalian amarah

Ketika sedang berpuasa, kita dilatih untuk mampu mengendalikan diri dengan sebaik-baiknya, termasuk ketika kita sedang marah.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa tujuan berpuasa adalah meningkatkan ketakwaan. Di antara kriteria orang yang bertakwa adalah mampu mengelola amarah.

Allah Swt. menerangkan sifat orang yang bertakwa itu dengan ungkapan:

وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“Dan orang-orang yang menahan amarahnya, dan memaafkan (kesalalahan) orang. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Ali ‘Imran: 134)

Bila kita perhatikan dengan seksama, bahwa berkaitan dengan amarah orang yang bertakwa itu ada tiga tingkatan.

Pertama, dia mampu menahan amarahnya, atau tidak memperlihatkannya.

Kedua, dia memaafkan orang yang telah membuatnya marah.

Ketiga, dia membalas keburukan orang itu dengan kebajikan.

Allahu a’lam.

Tags:

0 thoughts on “Puasa Meningkatkan Kesehatan Mental: Hikmah Syariat Islam

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.