SHOPPING CART

close

Mengevaluasi Porsi Ruhaniyah dalam Diri Kita

Dalam garis sejajar, kekuatan ruhaniyah itu mampu menutupi kekurangan dan kelemahan jasadiyah.

Sementara pada garis berlawanan, kekuatan ruhaniyah mampu mengalahkan kekuatan jasadiyah yang mencoba menghadang dan melawannya.

Oleh karenanya, para nabi dan rasul itu fokus pada kekuatan ruhaniyah. Mereka diperintahkan membangun kekuatan ruhaniyah, tanpa meremehkan kekuatan jasadiyah.

Dan Allah cukup memberikan siksaan yang berupa ruhaniyah, sambil tetap memberikan berbagai kenikmatan jasadiyah pada orang-orang yang ingkar pada-Nya.

Sebagaimana Allah melimpahkan kenikmatan ruhaniyah kepada para kekasih-Nya, meskipun nampak bagi kebanyakan manusia bahwa mereka sedang menderita.

Karena unsur utama pada sifat kemanusiaan adalah ruh, bukan jasad.

Baca juga:

Arbain Nawawiyah 2: Islam Iman Ihsan dan Tanda Kiamat

Ruh diciptakan untuk abadi. Jasad hanya sementara.

Maka sungguh merugi bila kita fokus pada yang jasadiyah, apalagi sampai meremehkan yang ruhaniyah.

Demikian pula hendaknya kita memperlakukan berbagai macam ibadah, termasuk shalat.

Shalat itu ada bagian yang ruhaniyah, ada bagian yang jasadiyah. Bacaan dan gerakan itu bagian yang jasadiyah. Adapun niat dan khusyuk itu bagian yang ruhaniyah.

Sibuklah kita dengan yang ruhaniyah, tanpa meremehkan yang jasadiyah…

Allahu a’lam.

Tags:

0 thoughts on “Mengevaluasi Porsi Ruhaniyah dalam Diri Kita

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.