SHOPPING CART

close

Salahkah Minta Cerai karena Suami Suka Judi dan Hutang?

Pertanyaan:

Saya mau bertanya…

Suami saya tukang judi dan suka berhutang.

Saya sudah berulang kali kasih dia kesempatan.

Tapi dia tidak pernah bisa merubah kelakuannya.

Saya ingin bercerai, karena sudah bingung bagaimana mengatasi masalah keuangan keluarga saya.

Kira-kira langkah yang saya lakukan itu benar atau salah?

Baca Juga:

Jangan Bikin Hutang Baru Buat Bayar Hutang Lama

***

Jawaban:

Dengan sangat mudah, jawabannya adalah: Tidak. Anda tidak salah sama sekali.

Selanjutnya berikut ini kami sampaikan penjelasannya:

1. Kewajiban Suami Mendidik Keluarga

Perbuatan suami di atas merupakan bentuk kelalaian yang serius. Dia tidak mampu melaksanakan tugas untuk memberikan teladan yang baik bagi keluarganya. Bahkan dia telah memberikan contoh yang sangat buruk.

Berjudi merupakan dosa besar. Untuk memperoleh ampunan Allah, dia harus melakukan pertaubatan yang sebenarnya. Yaitu sunguh-sungguh menyesal, memohon ampun pada-Nya, dan tidak mengulangi perbuatannya.

Sikap suami yang suka mengulangi kesalahan yang sama, merupakan bentuk ketidakpeduliannya pada tugas sebagai kepala rumah tangga. Dia bukan pribadi yang bertanggung jawab.

**

2. Kewajiban Suami Menafkahi Keluarga

Orang berjudi pada umumnya juga suka berhutang. Dia berhutang bukannya untuk menafkahi keluarga, namun untuk melanjutkan hobinya yang sangat tercela itu.

Kebiasaan ini bukan saja melalaikan tugas memberikan nafkah kepada keluarga. Namun sekaligus menghancurkan ekonomi keluarga. Sangat buruk dan sangat dibenci oleh siapapun. Dia sendiri pasti juga telah membenci dirinya sendiri sejak lama.

Baca juga: Suami-Istri Bercerai Siapa Menanggung Nafkah Anak

**

3. Menolong Orang Yang Tenggelam

Orang seperti itu memang susah untuk disadarkan. Dia sudah tahu bahwa dirinya telah melakukan kesalahan. Namun dia tidak mampu menghentikan kebiasaannya yang terkutuk itu.

Ketika istri memberikan kesempatan hingga beberapa kali, sebenarnya hal itu merupakan bentuk pertolongan.

Namun ibaratnya orang yang sedang tenggelam. Bila orang yang hendak menolong itu tidak mahir benar, maka bisa jadi dia pun akan turut tenggelam.

Oleh karena itu, langkah istri melakukan gugatan cerai merupakan hak yang dilindungi oleh Undang-undang. Sah dan legal.

**

4. Alasan Perceraian

Secara hukum, dalam kasus ini terdapat beberapa alasan perceraian sekaligus.

Pertama, suami suka berjudi yang tidak bisa dihentikan.

Kedua, suami tidak bertanggung jawab dalam memberikan nafkah kepada keluarga.

Ketiga, terjadi pertengkaran secara terus-menerus dan tidak bisa ditemukan jalan keluarnya.

Satu dari tiga alasan itu saja sebenarnya sudah cukup untuk dijadikan alasan perceraian. Apalagi ketiganya secara sekaligus.

Baca Juga:

Apa Saja Yang Diperlukan untuk Melakukan Gugatan Cerai

**

5. Pengalaman Yang Sangat Berharga

Apa yang Ibu alami tersebut sudah tentu merupakan pengalaman yang sangat pahit. Serasa kita telah menyia-nyiakan waktu, bahkan umur sekian lama. Menguras energi dan pikiran untuk tujuan yang sia-sia.

Kebahagiaan yang diharapkan, namun kekecewaan yang justru didapatkan.

Pada waktu seperti inilah, justru kesempatan yang sangat baik dan pas untuk melakukan evaluasi diri sendiri. Kita tata kembali hubungan kita yang baik dengan Allah, orangtua, tetangga dan keluarga besar.

**

Penutup

Dengan demikian, sekali lagi langkah yang Panjenengan ambil itu sudah benar.

Bila masih ada yang ingin ditanyakan, saya persilakan…

Terima kasih.

__________________

Bacaan:

Artikel ad-Dain Hamm wa ‘ilaj. Muhammad Abdullah as-Sahim.

Tags:

2 thoughts on “Salahkah Minta Cerai karena Suami Suka Judi dan Hutang?

  • AAR

    Saya dulu terjerumus ke dalam perjudian, sehingga hutang menumpuk dan tidak bisa memberi nafkah kepada istri. Setelah saya berhenti dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi, sifat istri semakin keras, tidak mau menerima apa yang saya larang. Contoh memakai pakaian terbuka dan keluar malam dengan teman lawan jenisnya. Saya sudah melarang dan itu selalu ditentang dengan alasan karena dengan itu dia merasa bahagia daripada memikirkan saya yang sudah menyengsarakannya. Dan sekarang istri saya mengusir saya dari rumahnya. Saya ingin bertanya untuk permasalahan ini, saya harus bagaimana kepada istri saya.

Tinggalkan Balasan ke AARBatalkan balasan

Your email address will not be published.