SHOPPING CART

close

Siap Menikahi Seluruh Anggota Keluarganya

Secara sederhana menikah biasa diartikan sebagai hubungan dua pihak saja, yaitu suami dan istri. Laki-laki dan perempuan. Namun pada kenyataannya tidak demikian.

Bukan hanya hubungan seorang dengan seorang

Menikah bukan sekedar hubungan seorang laki-laki dan seorang perempuan. Menikah adalah hubungan antara dua keluarga besar. Keluarga laki-laki dan keluarga perempuan. Oleh karena itulah, ada proses peminangan. Yang hakekatnya adalah perkenalan antara dua keluarga besar, bukan sekedar melihat calon istri atau calon suami.

Dalam perjalanan hidup berumah tangga, keluarga besar memiliki peranan yang tidak bisa diremehkan. Mereka bisa menjadi faktor perekat, tapi juga tidak sedikit menjadi faktor dominan hancurnya sebuah rumah tangga. Semoga Allah menghindarkan hal itu dari keluarga kita semua.

Mungkin ada yang menilai pernyataan tersebut terlalu berlebihan, namun pasti juga ada yang bisa memahaminya dengan baik berdasarkan pengalaman orang lain maupun pengalaman sendiri.

Baca juga:  Ta’aruf Dan Pacaran Itu Sama Atau Beda Ya, Beda!

Menikahi seluruh keluarganya

Nah berdasarkan pengalaman itulah, kemudian ada kata mutiara sebagai petuah bijak dari para orangtua kepada anak-anaknya:

“Bila engkau akan menikahi seorang wanita, hendaknya engkau juga siap menikahi seluruh anggota keluarganya.”

Bukan berarti kita disuruh menikahi bapak-ibunya, saudara-saudaranya, dan kakek-neneknya. Bukan seperti itu. Tapi hendaknya kita bisa menerima mereka semua sebagaimana kita bisa menerima istri tercinta.

Setiap orang, baik sebagai laki-laki maupun perempuan, pasti punya kekurangan di samping kelebihan. Demikian pula keluarga mereka masing-masing. Punya kekurangan dan kelebihan.

Adalah suatu hal yang mustahil, seorang suami hanya berhubungan dengan istrinya. Memang paling banyak dia akan menghabiskan waktu bersama istri. Tapi mau tidak mau, dalam banyak banyak kesempatan, dia pun akan menjalin hubungan dengan keluarga istrinya itu.

Awalnya memang tidak ada masalah, tapi lama-lama bisa jadi masalah. Berawal dari omongan biasa, berlanjut pada percakapan yang serius. Akhirnya adu argumen dan saling menjatuhkan.

Beda manusia dan binatang

Orang bilang:

“Inilah beda manusia dan binatang. Kalau ada dua binatang bertemu, awalnya bermusuhan dan bertarung. Tapi lama-lama keduanya akan rukun. Tapi kalau manusia sebaliknya. Awalnya rukun, tapi lama-lama bermusuhan.”

Demikian yang bisa kami sampaikan. Atas segala khilaf mohon dimaafkan.

Bila ada tanggapan dan tambahan, mohon disampaikan pada kolom komentar. Terima kasih.

____________

Bacaan: 

Kaifa takunu mu’amalatuz zauji lizaujatihi.

Syeikh Khalid Mhaisen. mawdoo3.com

Tags:

One thought on “Siap Menikahi Seluruh Anggota Keluarganya

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.