SHOPPING CART

close

Sudahkah Shalat Kita Sesuai dengan Shalat Rasulullah Saw?

Jawaban singkatnya adalah:

Mana kita tahu. Kita kan tidak pernah bertemu Rasulullah Saw dan melihat sendiri bagaimana beliau shalat.

Bukankah sudah ada kitab-kitab hadits yg menjelaskan secara rinci tentang tata cara shalat?

Iya, ada. Tapi apakah kita sudah membaca kitab-kitab hadits itu?

Terus terang saja: Belum.

Oleh karena itu, marilah sejenak kita berfikir…

Sedikit renungan bagi kita yg merasa cara shalatnya paling benar, paling nyunnah, dan suka menyalahkan cara shalat orang lain yg berbeda…

Sebuah hadits yg sangat populer:

صلوا كما رأيتمونى أصلي

Hadits ini biasa diterjemahkan:

“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.”

Ada beberapa hal yg perlu kita perhatikan:

Pertama:

Kepada siapa perintah itu ditujukan?

Jawabannya:

Perintah itu ditujukan pada para shahabat.

Bukan tabi’in yg tidak pernah bertemu Rasulullah Saw. Bukan pula tabi’ut tabi’in. Apalagi kita yg jauh di bawahnya…

Jadi para shahabat itulah yang diperintahkan untuk melihat dan memperhatikan tata cara Rasullullah Saw melaksanakan shalat. Lalu menirukannya sesuai dengan yg dilihatnya.

Lha terus bagaimana cara kita melaksanakan shalat kalau gitu?

Sabar, Bos…

Baca juga:   Sungguh Dahsyat Inilah Fadhilah dan Keutamaan Shalat

Kedua:

Apakah ada kemungkinan bahwa kesimpulan para shahabat itu berbeda-beda setelah memperhatikan tata cara shalat Rasulullah Saw?

Jawabannya:

Bisa saja. Bahkan sangat bisa. Pada kenyataannya mereka tidak jarang berbeda-beda.

Meskipun obyek yg dilihat sama, namun hasil pengamatan bisa berbeda.

Bagi yg ragu-ragu, silakan buka sendiri kitab-kitab induk hadits tentang tata cara shalat.

Itu para sahabat yg melihat langsung shalat Rasulullah Saw.

Mereka bisa beda pendapat, padahal mereka melihat langsung cara Rasulullah Saw shalat. Apalagi kita yg tidak pernah lihat sendiri…

Ketiga:

Nah…

Bagaimana dgn kita yg tidak pernah melihat Rasulullah Saw melaksanakan shalat? Bagaimana cara kita meniru shalat Rasulullah Saw?

Jawabannya pasti:

Kita baca kitab-kitab induk hadits… Karena di situ ada keterangan-keterangan cara Rasulullah Saw shalat.

Keempat:

Sudahkah kita membaca kitab-kitab induk hadits?

Jawabannya jelas:

Belum…

Iya kan? Mengaku sajalah secara jujur dan terbuka. Tidak perlu malu. Termasuk para ustadz sekalipun.

Kitab induk hadits itu di antaranya: Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi, dst…

Pada kenyataannya, paling banter kita semua hanya membaca kitab hadits yg tidak induk, seperti: Bulughul Maram. Itupun hanya sambil lalu…

Kelima:

Kalaupun sudah membaca kitab hadits, apakah kita mampu membedakan antara hadits yg shahih dan hadits yg dha’if?

Jawabannya juga pasti:

Mana sempat… Itupun kalau mampu…

Paling banter kita akan mengikuti hasil penelitian para pakar hadits.

Terakhir:

Sampai di sini, sudah sejauh manakah usaha kita dalam melaksanakan perintah hadits di atas:

“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat!”

Ternyata kita semua shalat berdasarkan keterangan guru atau ustadz kita masing-masing. Karena kita sudah percaya pada guru kita itu, bahwa beliau sudah membaca semua hadits tentang shalat. Padahal yo emboh… Hanya husnuzhan kita aja pada guru masing-masing…

Penutup

لا يكلف الله نفسا إلا وسعها …

Allah tidak pernah memberikan beban pada hamba-Nya melainkan sesuai kemampuannya.

Marilah kita semua berendah hati.

Iya kita semua berusaha mencontoh Rasulullah Saw dalam shalat. Sepersis mungkin. Itu harus…

Tapi jangan sampai kita merasa bahwa shalat kita yg paling bener.

Allahu a’lam…

Tags:

0 thoughts on “Sudahkah Shalat Kita Sesuai dengan Shalat Rasulullah Saw?

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.