SHOPPING CART

close

Sungguh Dahsyat Inilah Fadhilah dan Keutamaan Shalat

Sebagai orang Islam, hendaknya kita menyadari kedudukan shalat dalam Islam. Dengan menyadari kedudukan shalat ini, kita pun memiliki perhatian kepada pelaksanaan shalat.

Bila kita memiliki perhatian yang serius kepada shalat. Maka anak-anak pun akan turut memperhatikan waktu dan pelaksanaan shalat.

Inilah di antara fadhilah shalat yang sungguh luar biasa:

1. Rukun Islam yang kedua

Shalat merupakan rukun Islam yang kedua. Marilah kita perhatikan definisi yang diberikan oleh Rasulullah r kepada makna Islam, ketika ditanyakan oleh Malaikat Jibril u di depan para shahabat ini:

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ , شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ، وَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ، أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اْلإِسِلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ، وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً. قَالَ : صَدَقْتَ.

Dari ‘Umar t, dia berkata, “Suatu hari, ketika kami sedang duduk di sisi Rasulullah Saw. Tiba-tiba datang seorang laki-laki yang mengenakan baju sangat putih dan berambut sangat hitam. Tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh. Dan tidak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk di hadapan Nabi. Lalu menempelkan kedua lututnya kepada kedua lutut beliau  seraya berkata, “Wahai Muhammad, beritahu aku tentang Islam.” Maka bersabdalah Rasulullah Saw., “Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Lalu engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan pergi haji bila mampu.“ Kemudian dia berkata, “Engkau benar.” (HR. Muslim)

2. Tiang agama

Apabila Islam diibaratkan sebagai bangunan, maka shalat merupakan tiang bagi bangunan tersebut. Apa jadinya sebuah bangunan, apabila tiangnya lemah, apalagi sampai roboh? Tentu saja bangunan itu pun akan ikut roboh, dan hancur berantakan. Nabi Muhammad Saw. menjelaskan arti penting shalat ini dengan sabda beliau:

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ، وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ.

“Pangkal seluruh urusan adalah Islam, tiang Islam adalah shalat, dan puncak Islam adalah jihad.” (HR. Tirmidzi)

Berdasarkan hadits di atas, alat untuk mengukur ketaatan seseorang kepada agama itu ada pada shalat. Apabila seseorang rajin melaksanakan shalat dengan tertib, maka agamanya dalam keadaan yang kokoh. Insya’ Allah orang itu lebih mudah untuk diajak berbuat baik secara ikhlas.

Sebaliknya, apabila seseorang itu malas melaksanakan shalat, maka agamanya dalam keadaan yang lemah. Disadari maupun tidak, diakui maupun tidak, sesungguhnya orang seperti ini relatif susah untuk diajak berbuat baik secara ikhlas. Dan inilah tanda utama adanya sifat munafik pada diri seseorang. Na’udzu billah min dzalik

Allah I berfirman:

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ، وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَى، يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (an-Nisa’: 142)

3. Amal yang pertama kali diperhitungkan

Shalat merupakan amal yang pertama kali akan diperhitungkan pada hari kiamat. Dari Abu Hurairah, Rasulullah r bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ.

“Yang pertama kali akan dihisab (diperhitungkan) pada amal seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Bila shalatnya baik, maka dia beruntung dan selamat. Bila shalatnya rusak, maka dia akan kecewa dan merugi.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Hal itu tidak lain menunjukkan betapa utamanya shalat dalam menentukan nasib kita. Dia bukan saja sebagai alat ukur kemuliaan di dunia, namun dia juga merupakan alat ukur keselamatan di akhirat. Semoga Allah I memberikan kemudahan kepada kita semua untuk mendirikan shalat dengan sebaik-baiknya…

4. Amal yang paling dicintai Allah Swt.

Shalat merupakan amal yang paling dicintai Allah I. Marilah kita perhatikan riwayat di bawah ini:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : سَأَلْتُ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَىُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ ؟ قَالَ : الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا.

“Dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd, dia berkata: Aku bertanya kepada Nabi Muhammad Saw., “Amal apakah yang paling Allah cintai?” Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bila Allah mencintai amal tersebut, berarti Allah pun akan mencintai orang yang mengerjakan amal tersebut dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya, Allah pun akan membenci orang yang melaksanakan amal itu dengan asal-asalan, apalagi orang yang tidak melaksanakannya sama sekali.

5. Membersihkan dosa

Shalat itu memiliki manfaat untuk menghilangkan dosa-dosa kita, sebagaimana air menghilangkan kotoran yang melekat pada diri kita.

Hadits Aban bin Utsman

Marilah kita simak hadits berikut ini:

عَنْ أَبَانِ بْنِ عُثْمَانَ يَقُولُ: قَالَ عُثْمَانُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: أَرَأَيْتَ لَوْ كَانَ بِفِنَاءِ أَحَدِكُمْ نَهْرٌ يَجْرِى يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ، مَا كَانَ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ؟ قَالُوْا: لاَ شَىْءَ. قَالَ: فَإِنَّ الصَّلاَةَ تُذْهِبُ الذُّنُوبَ كَمَا يُذْهِبُ الْمَاءُ الدَّرَنَ.

“Dari Abân bin ‘Utsmân, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah r bersabda, “Apa pendapatmu, bila di samping rumahmu ada sebuah sungai yang mengalir, lalu kamu mandi di situ lima kali sehari, apakah masih ada kotoran pada tubuhmu?” Mereka berkata, “Tidak sama sekali.” Beliau bersabda, “Sungguh shalat itu menghilangkan dosa, sebagaimana air menghilangkan kotoran.” (HR. Ibnu Majah)

Hadits Abdullah bin Umar

Juga hadits berikut ini, marilah kita simak dengan sebaik-baiknya:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّى عَالَجْتُ امْرَأَةً فِى أَقْصَى الْمَدِينَةِ، وَإِنِّى أَصَبْتُ مِنْهَا مَا دُونَ أَنْ أَمَسَّهَا، فَأَنَا هَذَا، فَاقْضِ فِىَّ مَا شِئْتَ. فَقَالَ لَهُ عُمَرُ: لَقَدْ سَتَرَكَ اللَّهُ، لَوْ سَتَرْتَ نَفْسَكَ. فَلَمْ يَرُدَّ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا، فَقَامَ الرَّجُلُ فَانْطَلَقَ، فَأَتْبَعَهُ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلاً دَعَاهُ، وَتَلاَ عَلَيْهِ هَذِهِ الآيَةَ: (أَقِمِ الصَّلاَةَ طَرَفَىِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ، إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ، ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ )، فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ: يَا نَبِىَّ اللَّهِ، هَذَا لَهُ خَاصَّةً؟ قَالَ: بَلْ لِلنَّاسِ كَافَّةً.

“Dari ‘Abdullah, dia berkata, “Ada seseorang menemui Nabi Muhammad Saw. dan berkata, “Wahai Rasulullah, aku telah bermesraan dengan seorang perempuan dari pinggir kota. Aku telah melakukan segala sesuatu bersamanya, kecuali jima’ (bersetubuh). Nah, sekarang saya ada di sini. Berikan kepada saya hukuman sekehendak Anda.”

Umar berkata pada orang itu, “Allah telah menyembunyikan aibmu. Sebaiknya engkau pun menyembunyikan aibmu itu.” Sementara Nabi Muhammad SAW. tidak memberikan jawaban sama sekali kepada orang itu. Akhirnya orang itu pergi.

Lalu Nabi Muhammad Saw. mengutus seseorang untuk memanggilnya kembali. Lalu beliau membaca sebuah ayat (yang artinya), “Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”[1]

Kemudian ada orang yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah hal itu khusus untuk orang itu?”

Beliau bersabda, “Untuk seluruh umat manusia.” (HR. Muslim)

6. Kunci surga

Shalat merupakan kunci surga. Hal ini menunjukkan pentingnya shalat dalam kehidupan manusia di akhirat. Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah r bersabda:

مِفْتَاحُ الْجَنَّةِ الصَّلاَةُ وَمِفْتَاحُ الصَّلاَةِ الْوُضُوءُ.

“Kunci surga adalah shalat, dan kunci shalat adalah wudhu”. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

Secara tidak langsung, hadits di atas juga memberikan pemahaman, bahwa orang yang tidak mau melaksanakan shalat tidak akan masuk surga.

[1] Hûd: 114.

___________

Sumber:

Buku Jurus Jitu Agar Anak Rajin Shalat, Cepat Hafal al-Qur’an dan Berbakti kepada OrangtuaAhda Bina, Lc.

Tags:

One thought on “Sungguh Dahsyat Inilah Fadhilah dan Keutamaan Shalat

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.