SHOPPING CART

close

Supaya Kita Hormat kepada Para Imam Mazhab

Dalam berdiskusi dengan masyarakat awam. Yang sama sekali tidak memiliki dasar keilmuan syariah. Saya mendapati mereka sering dan gampang sekali merendahkan kedudukan para imam mazhab.

Mereka mengira para imam mazhab itu adalah orang-orang awam seperti mereka. Yang kebetulan memperoleh keberuntungan berupa nama yang tenar. Mereka tidak paham betapa beratnya usaha mereka untuk belajar secara serius sepanjang hayat.

Selain itu mereka juga mudah sekali menuduh sesama muslim sebagai liberal, wahabi, ekstrem, dan seterusnya.

Kepada mereka inilah saya tujukan kalimat-kalimat berikut:

Pertama: jangan mudah mencela

Kebenaran itu hanya dari Allah…

Islam liberal, Islam garis keras, Islam Wahabi, Islam ekstrem. Islam inklusif… Atau Islam rahmatan lil ‘alamin…

Islam Pancasila, Islam bhinneka tunggal ika. Menyebut Islam kok ada embel-embelnya…

Islam itu ya Islam. Tanpa tambahan apapun…

Ketika Islam itu diberikan tambahan nama atau sebutan, tentu saja akan berubah maknanya.

Lebih para lagi, apabila nama atau sebutan itu dilemparkan kepada orang lain. Maka hal itu sama dengan ejekan. Stigma. olok-olok. Dan bukankah kita dilarang keras untuk saling memburukkan orang lain. Karena kita adalah umat yang satu.

Kedua: belajar secara benar

Islam tidak pernah menyuruh kita untuk berdebat. Kecuali kita mampu berdebat dgn cara yg paling baik, paling santun, lebih ilmiah, lebih elegan…

Bagi saya ilmu dan kebenaran itu hanya dari Allah.

Kalau mau belajar saya akan baca Al-Qur’an, hadits, kitab tafsir, syarah hadits, kamus.

Kalau ada yg meminta pada saya untuk ikut seseorang, pasti saya tolak. Meskipun orang itu sangat saya hormati.

Para kiai itu saya hormati, namun saya lebih menghormati kebenaran dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan…

Baca juga: Syarat Sukses Dalam Menimba Ilmu Menurut Imam Syafi’i

Ketiga: semua manusia ada salahnya

Jangankan para ulama yang tidak terkenal.

– Al-Imam Yusuf Qaradhawi

– Syeikh Muhammad Al-Ghazali

– As-Syahid Sayyid Quthb

– Syeikh Sayyid Sabiq

– Syeikh Wahbah az-Zuhaili

– Juga Syeikh Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi

– Syeikh Muhammad Nashiruddin al-Albani

Mereka semua tidak lebih tinggi daripada para imam Mazhab.

Baik dari segi keilmuan, wawasan, pengaruh, maupun kesalehannya.

Keempat: ulama itu ahli al-Qur’an dan pakar hadits

Seluruh ulama itu adalah pakar al-Qur’an dan hadits.

Mereka belajar secara serius tentang berbagai ilmu yang berkaitan dengan al-Qur’an dan hadits. Di samping mereka juga menguasai al-Qur’an dan hadits secara serius pula.

Janganlah kita menganggap mereka seperti kita yang serampangan dalam belajar. Tidak sungguh-sungguh menghafal maupun memahami ayat-ayat al-Qur’an. Tidak pula secara serius dalam membaca kitab-kitab hadits.

Marilah kita jujur. Sudah adakah sebuah kitab hadits kita tamatkan. Meskipun sekedar membaca saja. Apalagi untuk memahami dan menghafalkannya dengan baik.

Inilah sedikit ingatan untuk kita bersama. Kurang dan lebihnya mohon untuk dimaafkan.

Allahu a’lam.

Tags:

One thought on “Supaya Kita Hormat kepada Para Imam Mazhab

Tinggalkan Balasan ke Tujuan Belajar Perbandingan Mazhab dan Perbedaan PendapatBatalkan balasan

Your email address will not be published.