SHOPPING CART

close

Tadabbur Surat al-Kafirun: Tegas Namun Tetap Penuh Kasih

Saudaraku

Di antara surat favorit Nabi Muhammad Saw. adalah Surat al-Kafirun.
Beliau selalu membacanya setiap hari dalam shalat sunnah rawatib yang paling utama.
Yaitu qabliyah Shubuh.

Mengapa beliau sangat mencintai surat al-Kafirun?
Bila kita memperhatikan asbabun nuzul-nya
Maka kita akan semakin yakin akan kehebatan surat ini
Sekaligus pesan dahsyat yang terkandung di dalamnya.

Syahdan

Ketika orang-orang yang menolak dan memusuhi dakwah Islam
Kehabisan akal bagaimana hendak merayu pemimpin tertinggi umat Islam
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Justru mereka menemukan ide yang super jenius.
Sebuah ide yang tak pernah terpikirkan oleh Fir’ain atau Namrud sekalipun.

Tawaran Perdamaian

Mereka menawarkan perdamaian.
Sesuatu yang sangat didambakan umat Islam.
Apalagi waktu itu mereka dalam keadaan amat lemah dan tertindas.
Selain pada dasarnya Islam sendiri artinya adalah perdamaian.

Syarat Perdamaian

Namun tawaran itu diberikan dengan satu syarat:
Hendaknya pada tahun ini Nabi Muhammad Saw. dan umat Islam
Bersedia menyembah apa yang disembah oleh orang-orang kafir itu.
Sebagai imbalannya, pada tahun depan
Orang-orang kafir itu gantian akan menyembah Allah bersama umat Islam.

Tawaran yang amat menggiurkan.
Buktinya Nabi Muhammad Saw. pun
Sempat mempertimbangkan usulan tersebut dengan sungguh-sungguh.

Dua Sisi Yang Berlawanan

Pada satu sisi, pilihan ini akan menguntungkan posisi umat Islam
Karena intimidasi dan kriminalisasi aktivis dakwah
Dijanjikan akan dihapuskan.

Pada sisi yang lain
Tenggang waktu perdamaian ini akan membuka peluang dakwah yang sangat luas.
Suasana yang damai dan penuh persaudaraan
Terutama ketika sedang beribadah bersama-sama
Tentu akan mempermudah kerja dakwah Islam.

Datang Jibril As.

Namun tiba-tiba saja datang Malaikat Jibril ‘alaihis salam
Turun dari langit tingkat tujuh
Atas perintah langsung dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Membawa pesan yang demikian tegas.
Tanpa kompromi sedikit pun
Menganggap remeh semua keuntungan di atas.

***

Surah al-Kafirun

Katakan!
Katakan hai Muhammad. Juga kalian semua para pengikut Muhammad.
Katakan. Nyatakan. Jangan engkau sembunyikan.
Sampaikan dengan cara terus-terang. Tidak perlu basa-basi.

Katakan:
Hai orang-orang kafir. Orang-orang kafir!
Dengarkanlah pernyataan kami ini baik-baik.

Bahwa aku tidak akan pernah mau menyembah apa yang kalian sembah.
Apa yang aku sembah selama ini tidaklah sama dengan yang kalian sembah.
Tuhanku beda dengan tuhan kalian.
Allah-ku beda dengan allah kalian.
Hakekat ibadahku beda dengan ibadah kalian.
Keyakinanku beda dengan keyakinan kalian.
Caraku memuliakan Tuhan juga beda dengan cara kalian.

Kalian pun tidak akan pernah sungguh-sungguh
Menjadi penyembah kepada apa yang kami sembah.
Selama kalian tetap dalam kekafiran.

Sekali lagi kami tegaskan:
Jangan harap kami bersedia menyembah apa yang kalian sembah.
Kami pun tidak bisa berharap kalian akan sungguh-sungguh
Menyembah apa yang kami sembah.

Bagimu agamamu.
Silakan pilih agama apa yang kalian kehendaki.
Kami tidak akan pernah ikut campur.
Silakan urus agamamu sendiri.

Bagiku agamaku.
Biarkan kami tetap bebas merdeka pada keyakinan kami.
Kalian juga tidak usah ikut campur.

Selesai

Tegas. Tandas.
Lugas. Jelas.

Sama sekali tiada keraguan.
Seterang wujud matahari di langit biru yang paling benderang.
Nama surat itupun sangat mencolok semua mata:
Al-Kafirun. Orang-orang kafir!

Dengan demikian memang lawan beriman itu adalah kafir.
Lawan kafir adalah beriman.
Tidak ada yang berada di tengah kedua istilah itu, selain munafiq.
Yang jauh lebih buruk dari kafir.
Yang tempatnya di neraka juga lebih hina daripada orang kafir.

***

Ya Allah

Jadikanlah kami semua hamba-Mu yang beriman.
Janganlah Engkau jadikan kami hamba-Mu yang kafir.
Jangan pula Engkau jadikan kami hamba-Mu yang munafiq.

Allahumma
Amin amin amin
Ya Rabbal ‘alamin…

***

Saudaraku umat non-Muslim, mohon tidak tersinggung.
Ini adalah ungkapan kebebasan. Bukan kebencian.
Mari kita nikmati alam demokrasi yang mewah.
Yang tidak semua umat manusia bisa merasakannya.
Terutama bila kami umat Islam menjadi warga minoritas.
Salam.

Tags:

One thought on “Tadabbur Surat al-Kafirun: Tegas Namun Tetap Penuh Kasih

Tinggalkan Balasan ke Istilah KAFIR: Pengertian, Contoh, dan Bagaimana Sikap KitaBatalkan balasan

Your email address will not be published.