SHOPPING CART

close

TASBIH: Pengertian, Penggunaan, Keutamaan

الْتَسْبِيْحُ

AT-TAS-BIIH

Membaca Subhanallah

A. Pengertian Tasbih

1. Pengertian Tasbih Secara Bahasa

Secara bahasa, Tasbih berasal dari kata: sabbaha-yusabbihu-tasbihan.

Tasbih, artinya: membaca kalimat, “Subhanallah.”

Subhanallah, artinya: Maha Suci Allah.

التسبيح هو التنزيه، فأصل هذه الكلمة من السَّبح وهو البُعد

“Secara bahasa, tasbih artinya: mensucikan. Akar katanya adalah as-sabhu, artinya: jauh.”

Jauh maksudnya: mustahil. Bahwa mustahil Allah memiliki sifat yang tidak sempurna.

Kita mensucikan Allah dari segala keburukan dan kekurangan. Dengan bertasbih, kita menyatakan kesaksian bahwa Allah itu Maha Suci dari segala sifat yang buruk dan tidak sempurna.

**

2. Pengertian Tasbih Secara Istilah

Secara istilah, tasbih yaitu: mensucikan Allah dari segala sifat yang tidak sempurna.

التسبيح هو إبعادُ صفات النقص من أن تُضافَ إلى الله، وتنزيهُ الربِّ سبحانه عن السوء وعمَّا لا يليقُ به

“Tasbih yaitu: menjauhkan sifat-sifat yang tidak sempurna dari Allah. Mensucikan Allah dari semua sifat buruk, yang tidak pantas bagi-Nya.”

قول سبحان الله أي تنزه عن كل نقصان

“Tasbih yaitu: membaca Subhanallah. Maksudnya: kita mensucikan Allah dari semua sifat yang menunjukkan kekurangan atau kelemahan.”

Sebenarnya kalimah ini merupakan potongan dari kalimat sempurna berikut ini:

أسبح الله سبحان الله 

Usabbihullah subhanallah.

“Saya mensucikan Asma Allah dengan membaca Subhanallah.”

Tapi kemudian biasa disingkat menjadi “Subhanallah” saja.

Baca Juga:

Tahmid dan Hamdalah: Pengertian, Penggunaan, Keutamaan

***

B. Keutamaan Tasbih

Kalimat ini merupakan salah satu kalimat yang sangat dicintai Nabi Muhammad Saw. sebagai dzikir harian. Setara dengan tahmid, tahlil dan takbir.

Di antara keutamaannya, kita membaca kalimah Subhanallah sebanyak 100 kali, maka seluruh dosa kita akan diampuni Allah Swt. Demikian disabdakan Rasulullah Saw. Maksudnya adalah dosa-dosa yang kecil. Bukan dosa yang besar. Karena dosa besar hanya bisa diampuni dengan taubat.

1. Tasbih Itu Kalimat Yang Paling Dicintai Allah Swt.

Bacaan dzikir Subhanallah, merupakan salah satu kalimat dzikir yang paling dicintai Allah Swt.

Rasulullah Saw. bersabda:

أحب الكلام إلى الله تعالى أربع، لا يضرك بأيّهن بدأت: سبحان الله، والحمد لله، ولا إله إلا الله، والله أكبر

“Kalimat yang paling dicintai Allah itu ada empat. Tidak masalah mana yang engkau baca terlebih dahulu. Yaitu: Subhanallah, Alhamdulillah, Laailaaha illallah dan Allahu Akbar.”

(HR. Muslim)

Dalam kesempatan yang lain, Rasulullah Saw. bersabda:

إن أحب الكلام إلى الله: سبحان الله وبحمده

“Kalimat yang paling dicintai Allah adalah: Subhanallah wa bihamdih.”

(HR. Muslim)

**

2. Pahala Tasbih Memenuhi Langi dan Bumi

Bacaan Subhanallah itu merupakan bacaan mulia yang kebaikannya memenuhi seluruh ruang antara langit dan bumi. Rasulullah Saw. bersabda:

الطُّهُورُ شَطْرُ الإيمانِ، والْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلأُ المِيزانَ، وسُبْحانَ اللهِ والْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَآنِ -أَوْ تَمْلأُ- ما بيْنَ السَّمَواتِ والأرْضِ

“Thaharah itu separuh daripada iman. Bacaan Alhamdulillah itu memenuhi timbangan amal kebajikan. Bacaan Subhanallah dan Alhamdulillah memenuhi apa yang ada antara langit dan bumi.”

(HR. Muslim)

**

3. Berat Timbangannya

Bacaan Subhanallah merupakan salah satu bacaan yang amat berat timbangannya pada hari akhir. Artinya: banyak pahala. Kalimat yang sangat berkualitas.

كَلِمَتانِ خَفِيفَتانِ علَى اللِّسانِ، ثَقِيلَتانِ في المِيزانِ، حَبِيبَتانِ إلى الرَّحْمَنِ: سُبْحانَ اللَّهِ العَظِيمِ، سُبْحانَ اللَّهِ وبِحَمْدِهِ

“Dua kalimah dzikir yang ringan diucapkan oleh lisan. Namun amat berat timbangannya (sebagai amal kebajikan). Keduanya sangat dicintai Allah Yang Maha Pengasih. Yaitu: Subhanallahil-‘azhim, dan Subhanallah wa bihamdih.”

(HR. Bukhari)

Pada kesempatan yang lain, Rasulullah Saw. bersabda:

مَنْ قال حِينَ يُصبِحُ و حِينَ يُمسِي : سُبحانَ اللهِ العظيمِ و بِحمدِهِ ، مِائةَ مَرَّةٍ ، لمْ يأتِ أحدٌ يومَ القِيامةِ بأفْضلَ مِمَّا جاء به ، إلَّا أحَدٌ قال مِثلَ ذلِكَ ، و زادَ عليْهِ

“Barangsiapa membaca bacaan di pagi dan sore hari: Subhanallhil-‘azhim wa bihamdih, seratus kali. Maka tidak ada orang yang lebih mulia daripada bacaan itu, kecuali orang yang membaca semisalnya dan menambahinya.”

(HR. Muslim)

**

4. Tanaman di Surga

Setiap kita membaca Subhanallah, maka ditanamlah sebatang kurma yang akan menjadi milik kita di surga.

Rasulullah Saw. bersabda:

مَن قال سبحانَ اللهِ وبحمدِه غُرِسَتْ له نخلةٌ في الجنةِ

“Barangsiap membaca: Subhanallahi wa bihamdih, maka ditanamlah untuknya sebatang pohon kurma di surga.”

(HR. Tirmidzi dengan status hasan.)

**

5. Menghapus Seluruh Dosa

Rasulullah Saw. bersabda:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ، حُطَّتْ خَطَايَاهُ، وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ البَحْرِ

“Subhanallah wa bihamdih yang dibaca seratus kali dalam sehari itu, akan menghapus seluruh dosa, meskipun sebanyak buih di lautan.”

(HR. Bukhari)

**

6. Dikabulkannya Doa

Rasulullah Saw. bersabda:

دعوةُ ذي النُّونِ؛ إذ دعا بها في بَطنِ الحوتِ: لا إلهَ إلَّا أنتَ سُبْحانَكَ، إنِّي كنتُ مِن الظالمينَ، فإنَّه لن يَدعُوَ بها مسلمٌ في شيءٍ إلَّا استجابَ له

“Doa yang dibaca oleh Dzun Nun (Nabi Yunus As.) ketika dalam perut paus adalah: Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minaz-zhaalimiin. Tidaklah seorang muslim berdoa dengan bacaan itu, melainkan pasti dikabulkan.”

(HR. Tirmidzi dengan status shahih.)

Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minaz-zhaalimiin, artinya: Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.

**

7. Meringankan Beban Hidup

Bacaan tasbih yang diiringai dengan takbir dan tahmid memiliki fadhilah yang lebih baik daripada seorang pembantu. Marilah kita perhatikan hadits berikut ini:

 أنَّ فَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلَامُ شَكَتْ ما تَلْقَى مِن أثَرِ الرَّحَا، فأتَى النَّبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ سَبْيٌ، فَانْطَلَقَتْ فَلَمْ تَجِدْهُ، فَوَجَدَتْ عَائِشَةَ فأخْبَرَتْهَا، فَلَمَّا جَاءَ النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ أخْبَرَتْهُ عَائِشَةُ بمَجِيءِ فَاطِمَةَ، فَجَاءَ النَّبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ إلَيْنَا وقدْ أخَذْنَا مَضَاجِعَنَا، فَذَهَبْتُ لِأقُومَ، فَقَالَ: علَى مَكَانِكُمَا. فَقَعَدَ بيْنَنَا حتَّى وجَدْتُ بَرْدَ قَدَمَيْهِ علَى صَدْرِي، وقَالَ: ألَا أُعَلِّمُكُما خَيْرًا ممَّا سَأَلْتُمَانِي؟ إذَا أخَذْتُما مَضَاجِعَكُما تُكَبِّرَا أرْبَعًا وثَلَاثِينَ، وتُسَبِّحَا ثَلَاثًا وثَلَاثِينَ، وتَحْمَدَا ثَلَاثًا وثَلَاثِينَ؛ فَهو خَيْرٌ لَكُما مِن خَادِمٍ

Suatu saat Fathimah ‘alaihas salam merasakan beratnya menggiling gandum (setiap hari). Waktu itu Rasulullah Saw. memperoleh beberapa tawanan perang (yang telah dijadikan budak sesuai dengan tradisi). Maka Fathimah pergi ke rumah Rasulullah Saw. Namun tidak berjumpa dengan beliau. Fathimah hanya bertemu dengan ‘Asiyah. Ketika Rasulullah Saw. pulang, ‘Aisyah mengabarkan kedatangan Fathimah.

Fathimah berkata:

Rasulullah Saw. hadir  menemui kami ketika kami sudah bersiap untuk tidur. Maka aku pun hendak bangkit dari tempat tidur. Beliau bersabda: Tetaplah kalian di tempat itu.

Maka beliau pun duduk di tengah-tengah kami. Hingga aku merasakan dinginnya kaki beliau di dadaku. Beliau bersabda:

Tidakkah aku ajarkan kepada kalian sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kalian minta? Bila kalian telah berada di tempat tidur, hendaknya kalian bertakbir tiga puluh empat kali, bertasbih tiga puluh tiga kali, dan bertahmid tiga puluh tiga kali. Maka itu lebih baik daripada seorang pembantu.”

(HR. Bukhari)

Baca Juga:

Tahlil: Pengertian, Penggunaan, Keutamaan

***

C. Kapan Kita Tasbih

Secara umum, kalimat ini dapat kita gunakan untuk semua kesempatan. Bisa menunjukkan rasa syukur, takjub, heran, gembira, sekaligus sedih. Ibarat pakaian, warnanya netral. Bisa untuk semua acara: berangkat kuliah, bekerja, bertamu ke rumah teman, mantenan, atau bahkan takziah (melayat orang yang meninggal).

Rasulullah Saw. biasa membaca dzikir ini ketika sedang dalam perjalanan, terutama ketika jalanan sedang mendatar.

Secara umum, kita membaca kalimah Subhanallah ini setelah selesai shalat lima waktu.

Bisa hanya Subhanallah sebanyak 100 kali.

Atau dibaca bersama dengan kalimah Alhamdulillah, Allahu Akbar dan Lailaha illallah, dengan rincian:

  • Subhanallah, 33 kali
  • Alhamdulillah, 33 kali
  • Allahu Akbar, 33 kali
  • La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadir, sebanyak satu kali.

Atau bisa juga yang lebih ringkas:

  • Subhanallah, 11 kali
  • Alhamdulillah, 11 kali
  • Allahu Akbar, 1 kali
  • La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadir, sebanyak satu kali.

Baca Juga:

Takbir: Pengertian, Penggunaan, Keutamaan

***

D. Kesalahan Bertasbih

Tidak jarang orang salah menggunakan kalimah ini. Dia berkata, “Marilah kita membaca tasbih.”

Hal ini kurang tepat, karena tasbih itu sendiri artinya membaca Subhanallah. Dengan demikian bila dia mengatakan,

“Marilah kita membaca tasbih.”

Maka artinya:

Marilah kita membaca “membaca tasbih”.

Sehingga di situ ada pengulangan kata “membaca”.

Penggunaan yang benar adalah:

“Marilah kita bertasbih.”

Atau:

“Marilah kita membaca Subhanallah.”

Baca Juga:

Basmalah: Pengertian, Penggunaan, Keutamaan

***

Penutup

Inilah beberapa pembahasan mengenai Tasbih secara singkat. Semoga ada manfaatnya bagi kita bersama.

Allahu a’lam.

__________________________

Bacaan Utama:

– Kitab:

Fiqhul-Ad’iyah wal-Adzkar. Syeikh Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin al-Badr.

– Artikel:

at-Tasbih. islamweb.net

Kitab-Fiqh-Ad'iyah-wa-Adzkar

Tags:

4 thoughts on “TASBIH: Pengertian, Penggunaan, Keutamaan

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.