SHOPPING CART

close

Tata Cara I’tidal dalam Shalat: Gerakan dan Bacaan

Setelah selesai ruku’, kita beri’tidal. Memang beri’tidal itu secara sepintas nampak sederhana. Namun untuk beri’tidal yang sempurna dan sesuai dengan contoh dari Rasulullah Saw., tentu kita perlu bersikap cermat.

Tata cara i’tidal:

Kita (1) mengangkat kepala, dan (2) mengangkat kedua belah tangan seperti dalam takbiratul ihram, seraya berdoa, “Sami’alla-hu liman hamidah.” Bila tubuh sudah lurus kembali, kita berdoa, “Rabbana- walakalhamd.”

a. Mengangkat kepala

Hadits dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw. bersabda:

إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَكَبِّرْ، ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ، ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا، ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِى صَلاَتِكَ كُلِّهَا.

Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka bertakbirlah, lalu bacalah mana yang mudah bagimu dari al-Qur’an, lalu ruku’lah hingga tenang (tuma’ninah), lalu berdirilah sampai tegak, kemudian sujudlah hingga tenang (tuma’ninah), kemudian duduklah hingga tenang (tuma’ninah), lalu sujudlah lagi hingga tenang pula, kemudian lakukanlah seperti itu dalam semua shalatmu. (HR. Bukhari dan Muslim)

b. Mengangkat kedua tangan dan berdoa

Pada gerakan kedua ini, kita mengangkat kedua belah tangan seperti dalam takbiratul ihram, dan berdoa, “Sami’alla-hu liman hamidah.”

Bila tubuh sudah lurus kembali, kita berdoa, “Rabbana- walakalhamd.”

Hadits dari Abu Hurairah, ia berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ يُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْكَعُ، ثُمَّ يَقُولُ: (سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ) حِينَ يَرْفَعُ صُلْبَهُ مِنَ الرُّكُوعِ، ثُمَّ يَقُولُ وَهُوَ قَائِمٌ (رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ)، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَهْوِى سَاجِدًا، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَسْجُدُ، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ، ثُمَّ يَفْعَلُ مِثْلَ ذَلِكَ فِى الصَّلاَةِ كُلِّهَا حَتَّى يَقْضِيَهَا، وَيُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ مِنَ الْمَثْنَى بَعْدَ الْجُلُوسِ.

Bahwa apabila Rasulullah Saw.  shalat, beliau bertakbir ketika berdiri, lalu bertakbir ketika ruku’, lalu membaca, “Sami’alla-hu liman hamidah,” ketika mengangkat punggungnya (bangun) dari ruku’.

Lalu selagi berdiri beliau membaca, “Rabbana- walakal hamd,” lalu bertakbir tatkala hendak sujud, dan bertakbir tatkala hendak mengangkat kepala (hendak duduk di antara dua sujud).

Kemudian bertakbir tatkala hendak mengangkat kepala (hendak berdiri ke rakaat kedua), lalu bertakbir tatkala hendak berdiri.

Dan beliau melakukan itu dalam shalat secara keseluruhan, serta bertakbir tatkala berdiri dari rakaat yang kedua sesudah duduk. (HR. Bukhari dan Muslim)

__________________

Sumber/Bacaan Utama:

Wizarah al-Auqaf wa as-Syu’un al-Islamiyah, al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, (Kuwait: Dar as-Shafwah, 1992).

Artikel Kaifiyah al-Wudhu’ wa as-Shalah hatta at-Taslim. binbaz.org.sa

Tags:

0 thoughts on “Tata Cara I’tidal dalam Shalat: Gerakan dan Bacaan

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.