Hanya Cinta Yang Mampu Kalahkan Terorisme dan Radikalisme

Bagi saya kata “terorisme” itu sama menariknya dengan kata “cinta”, karena keduanya sama-sama rumit serta tidak mudah dipahami.

Jangankan mengantisipasi dan menanggulangi, baru mau bikin definisinya saja seluruh negara di dunia ini tidak ada yang mampu…

Jadi sama dengan cinta.

Ayo siapa yang mampu mendefinikan cinta? Tidak ada.

Semua orang pernah merasakan manis sekaligus pahitnya cinta. Namun tetap saja tidak mampu mendefinikan, apa itu cinta…

Baca pula:  Arbain Nawawiyah 31: Inilah Rahasia Cinta Allah dan Manusia

Mungkin ada yang membantah, terorisme itu makan korban yang banyak, sadis, tidak berperikemanusiaan, biadab… Sedangkan cinta kan sebaliknya?

Lho, siapa bilang cinta tidak pernah makan korban? Justru korban cinta itu jauh lebih banyak daripada korban terorisme. Bukankah kita semua pernah jadi korban cinta? Dan bahkan seringkali korban cinta itu jauh lebih sengsara dan menderita daripada korban terorisme, hehehe…

Karena itulah menurut saya, terorisme itu hanya bisa dilumpuhkan dengan semangat cinta. Bukan dengan amarah, kebencian, apalagi balas dendam…

Marilah kita perangi para teroris dengan cinta, bukan kebencian…

Anda setuju?