SHOPPING CART

close

Inilah Tugas Semua Kita Sebagai Orangtua Yang Baik

Tiap orang hidup dengan caranya sendiri. Bagaimana dia makan dan minum, memperoleh penghasilan, berhubungan dengan lawan jenis, dan seterusnya.

Semuanya tidak ada yang salah, selama tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Namun yang seperti ini tidak mudah. Karena setiap individu diberikan sifat egoisme. Dan bukan perkara gampang untuk mampu mengalahkan hawa nafsu sendiri.

Di sinilah bimbingan Yang Maha Pencipta itu terasa sangat diperlukan. Namun rasanya tidak elok apabila setiap manusia diberikan wahyunya sendiri-sendiri. Tidak lucu meskipun sangat menggelikan.

Karena wahyu adalah penghormatan terbesar dari Sang Maha Pencipta.

Diberikan pada manusia-manusia pilihan yang kemudian wajib menyampaikannya pada umat manusia.

Merekalah para nabi dan rasul.

Baca juga: Setiap Anak Adalah Penerus Perjuangan Orangtua

Kemudian apabila zaman nabi dan rasul itu telah berakhir, adalah tugas para pembaharu atau mujaddid yang muncul pada tiap awal abad Hijriyah. Mereka merupakan pewaris tugas kenabian.

Lalu para kiai, ustadz, guru memberikan bantuannya sebisa mungkin.

Lalu di mana posisi kita? Apa tugas kita dalam konteks ini?

Setidaknya kita sebagai orangtua pun memiliki tugas yang kurang lebih sama dalam ruang lingkup yang lebih kecil, namun tidak kalah kompleksnya. Yaitu keluarga…

Kita siapkan generasi penerus yang lebih baik. Karena tantangan mereka ke depan pun jauh lebih berat dibandingkan zaman kita.

Semoga Allah memberikan hidayah-Nya pada kita semua dalam mengemban amanah ini…

Amin…

***

Alkisah…

Ada tiga orang ibu-ibu sedang menunggu anaknya masing-masing keluarga dari sekolah. Di samping mereka ada seorang laki-laki tua juga sedang duduk.

Ibu pertama berkata: Anakku pandai olahraga. Dia juara bola basket.

Ibu kedua berkata: Anakku pandai bernyanyi. Suaranya sangat bagus.

Sementara ibu ketiga diam saja. Maka kedua ibu yang bertanya padanya: Bagaimana dengan anakmu?

Ibu ketiga menjawab: Anakku tidak punya kelebihan apa-apa. Dia sama dengan anak yang lain.

Ketika anak-anak itu keluar dari kelas…

Anak ibu yang pertama langsung menuju ibunya. Lalu berlari menuju lapangan basket. Dia melempar bola basket dari jarak yang sangat jauh. Namun berhasil menyarangkan bola dengan tepat. Ketiga ibu itu pun berdecak kagum. Anak yang hebat.

Anak ibu yang kedua juga menuju ibunya. Setelah menyerahkan tas sekolah pada ibunya. Dia pun bernyanyi dengan suara yang sangat merdu. Ketiga ibu itu pun takjub. Anak yang hebat.

Lalu anak ibu yang ketiga datang juga menuju ibunya. Dia segera mengambil bawaan ibunya yang berat. Lalu mereka semua bersiap pulang.

Ketiga ibu itu melihat lelaki tua tadi dan bertanya: Manakah anak yang paling hebat dari ketiga anak itu?

Lelaki tua itu menjawab: Tiga anak? Aku tidak lihat ada tiga anak. Aku hanya bisa melihat satu anak.

Maksudnya, lelaki tua itu menganggap anak yang pertama dan kedua bukanlah anak-anak yang baik dan berbakti.

Justru anak yang ketiga itulah anak yang akan selalu berbakti pada orangtuanya.

_______________

Bacaan: 

Qisshah Tsalat Abna’

Buku Jurus Jitu Agar Anak Rajin Shalat, Cepat Hafal al-Qur’an dan Berbakti kepada OrangtuaAhda Bina, Lc.

 

Tags:

0 thoughts on “Inilah Tugas Semua Kita Sebagai Orangtua Yang Baik

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.