SHOPPING CART

close

Puasa Sya’ban: Berapa Hari dan Kapan Waktunya?

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum, Ustadz…

Mau bertanya tentang puasa sunnah Sya’ban…

Berapa hari dan kapan waktunya?

Terima kasih, Ustadz. 🙏🏻

***

Jawaban:

Wa alaikumus salam wa rahmatullah wa barakatuh.

Sebanyak mungkin inggih, tapi jangan sebulan penuh.

Berikut ini sedikit penjelasannya…

***

Mengapa sebanyak mungkin?

Rasulullah Saw. memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban adalah dalam rangka persiapan menyambut bulan Ramadhan. Jadi membiasakan diri untuk sebanyak mungkin berpuasa. Karena amalan utama dalam bulan Ramadhan adalah berpuasa.

Orang yang tidak pernah berpuasa. Lalu tiba-tiba puasa. Badannya pasti lemas. Tidak bertenaga. Tubuhnya tidak siap. Harus menanggung beban pekerjaan yang sama seperti tidak puasa.

Bagi orang yang sudah bertekad bulat menyambut tantangan yang berat. Apalagi sudah persiapan dengan pembiasaan yang hampir sama dengan tantangan itu. Maka pekerjaannya pasti jauh lebih ringan. Bahkan dia masih sanggup untuk melakukan yang lebih berat. Di mana puncak Ramadhan adalah 10 hari terakhir.

Tanpa persiapan yang cukup. Pasti tubuh kita akan protes keras. Akibatnya adalah tidur seharian. Lalu malam tidak bisa tidur, karena seharian sudah banyak tidur. Dan hal itu pun terus bergulir setiap hari di bulan yang penuh berkah itu. Rugi sekali bukan?

Maka inilah rahasia, mengapa Rasulullah Saw. tidak pernah puasa sunnah sebanyak di bulan Sya’ban.

Mengapa tidak boleh sebulan penuh?

Untuk membedakan Sya’ban dan Ramadhan. Kalau sampai sebulan penuh, lalu apa bedanya antara Sya’ban dan Ramadhan. Selain ini sunnah dan itu wajib.

Memperbanyak amalan termasuk bentuk pemuliaan. Hari Jumat adalah hari paling mulia. Di situ kita diperintahkan memperbanyak shalawat.

Tidak ada bulan yang lebih mulia daripada Ramadhan. Di situ kita memperbanyak amalan semaksimal mungkin. Habis-habisan.

Bulan Sya’ban adalah bulan persiapan. Bulan latihan. Bukan medan perjuangan yang sesungguhnya. Medan perjuangan yang sebenarnya adalah Ramadhan.

Jangan sampai sampai berperilaku habis-habisan sebelum waktunya. Bisa-bisa kita kehabisan tenaga sungguhan. Sehingga yang terjadi adalah antiklimaks. Tentu tidak baik. Salah orientasi.

Inilah salah satu bentuk kesempurnaan syariat Islam. Syariat Nabi Muhammad Saw.

Tujuan Puasa

Puasa sendiri tujuannya adalah peningkatan takwa. La’allakum tattaqun…

Fokusnya ada dua: takwa dan peningkatan. Ada kemajuan dalam takwa. Up grade takwa secara berkelanjutan…

Sebagaimana manusia biasa adalah mustahil kita memperoleh takwa yang sempurna. Allah sendiri tidak membebani hamba-Nya di luar kemampuannya.

Sehingga cukuplah bagi kita untuk menjadi semakin baik. Bukan sempurna.

Demikian inggih.

Allahu a’lam.

Sumber gambar: freepik.com.

____________________________

Tanggapan:

Matur nuwun ustadz

Tags:

0 thoughts on “Puasa Sya’ban: Berapa Hari dan Kapan Waktunya?

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.