SHOPPING CART

close

Tips Pribadi Mahir Baca Kitab Arab Gundul

Salah satu kemahiran yang wajib untuk kita miliki sebagai seorang peminat kajian Islam adalah kemampuan membaca kitab. Kitab di sini maksudnya tentu saja adalah yang berbahasa Arab.

Dari pengalaman saya pribadi, ada beberapa tips utama untuk mencapai kompetensi ini, di antaranya adalah sebagai berikut:

#1. Harus lancar baca al-Qur’an

Salah satu masalah besar kita sebagai orang Indonesia, bahwa kitab-kitab itu ditulis dengan huruf yang sama sekali beda dengan yang kita gunakan sehari-hari.

Kita biasa menggunakan huruf latin, sementara bahasa Arab memiliki hurufnya sendiri. Inilah salah satu tantangan yang harus kita selesaikan dahulu dengan baik.

Ukuran kita sudah bisa menyelesaikannya, yaitu bila kita sudah lancar baca al-Qur’an. Kalau belum, maka sama dengan orang yang belum bisa berenang, tapi disuruh menyeberangi sungai yang dalam dan deras. Insya Allah pasti tenggelam.

 

#2. Berusaha mencintai kitab-kitab berbahasa Arab

Kalau baru lihat kitabnya saja sudah eneg, bagaimana mungkin bisa pinter. Maka tidak ada cara lain, mau tidak mau, kita kudu cinta dengan kitab berbahasa Arab.

Bagaimana menumbuhkan perasaan cinta tersebut?

Pertama, sadari bahwa kitab itu adalah karya terbaik dari sekian banyak kitab yang lain. Kitab itu sudah bersaing dengan ribuan kitab semisal untuk menjadi yang terbaik di antara yang terbaik lainnya.

Kedua, kitab itu pasti memberikan manfaat yang besar bagi kita. Bahkan kitab itu sudah memberikan manfaat yang luar biasa bagi orang-orang sebelum kita.

Kemudian kita pupuk perasaan cinta itu dengan merawat kitab dengan sebaik mungkin. Kasih sampul yang bagus, belikan rak buku, dan seterusnya.

 

#3. Menguasai dasar-dasar ilmu nahwu dan sharaf

Ilmu nahwu dan sharaf itu teorinya, baca kitab itu praktiknya. Maka sebelum mahir baca kitab, kita harus bisa menguasai dasar-dasar ilmu nahwu dan sharaf dengan baik. Oleh karenanya, kita juga harus mencintai dan menghormati kedua ilmu ini.

Memang rata-rata kedua ilmu bahasa Arab ini jadi momok bagi para siswa di pesantren. Namun saya sendiri sangat suka dengan keduanya. Mungkin karena saya sangat suka dengan tantangan dan gemar mencoba hal-hal yang sama sekali baru.

Butuh ketekunan dan waktu ekstra untuk memahami ilmu nahwu dan sharaf. Tidak bisa serampangan dan sambil lalu. Bahkan orang yang lahir dan besar di negeri Arab pun sekarang harus belajar ilmu nahwu dan sharaf supaya bisa baca kitab, apalagi kita orang non-Arab dan lahir-tumbuh di luar jazirah Arab.

 

#4. Familiar dengan susunan kalimat Arab

Maksud familiar di sini adalah sangat akrab, dan benar-benar terbiasa. Sehingga huruf-huruf Arab itu di mata kita sama familiarnya dengan huruf latin. Demikian pula kata-kata dan kalimat-kalimatnya.

Standar familiar di sini adalah kita bisa memahami sebuah paragraf berbahasa Arab dengan pemahaman minimal 70 persen, tanpa menerjemahkan kata per kata ke dalam bahasa Indonesia.

Menurut saya, inilah puncak dari keterampilan baca kitab. Kalau sudah bisa mencapai tahapan ini, maka insya Allah membaca kitab itu akan menjadi kenikmatan, bukan lagi sebagai siksaan, hehe…

Supaya familiar dengan kalimat-kalimat berbahasa Arab itu, saya sangat senang mengoleksi buku-buku fiksi berbahasa Arab. Untuk keperluan tersebut, pilihan saya jatuh pada karya-karya Najib al-Kailani. Seorang dokter sekaligus novelis pergerakan Islam yang sudah diakui secara internasional.

najib kailani 1
Sebagian koleksi novel Najib al-Kailani yang sampai sekarang masih saya baca sebagai hobi terbaik.

 

#5. Belajar menerjemahkan sebuah kitab

Kita pilih sebuah kitab yang tipis saja, lalu kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan baik. Syukur kalau kita bisa mendapatkan sebuah kitab yang belum ada terjemahannya.

Bila sudah selesai, kita bisa mencari penerbit untuk mempublikasikannya. Atau minimal bisa kita posting di media sosial atau blog milik sendiri. Tidak masalah, yang penting bermanfaat.

Selain meningkatkan kemahiran, kegiatan ini juga bisa menjadi mata pencaharian. Banyak orang menjadi terkenal dan memperoleh status sosial yang bagus dengan melakukan kegiatan yang insya Allah penuh barakah ini.

Alhamdulillah, saya sendiri sudah menyelesaikan terjemah dua novel Najib al-Kailani. Keduanya juga terbit. Namun tetap tujuan utamanya adalah melancarkan pemahaman bahasa Arab. Adapun honorarium sebagai penerjemah merupakan bukti saja, bahwa kita sudah menyelesaikan kompetensi ini dengan baik.

najib kailani 2
Rihlah ilallah dan Ahlul Hamidia, keduanya terbit di awal 2000-an dengan bantuan Ustadz Habiburrahman El Shirazy, teman satu kontrakan dulu sebelum terkenal.

 

Penutup

Perlu waktu yang tidak sebentar dan usaha yang ektra keras untuk mencapai kemahiran baca kitab. Namun dengan usaha yang sungguh-sungguh dan pantang menyerah, insya Allah pasti membuahkan hasil pada waktunya.

Demikian, semoga bermanfaat.

Dan, tetap semangat…

Tags:

One thought on “Tips Pribadi Mahir Baca Kitab Arab Gundul

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.