SHOPPING CART

close

Tata Cara Gerakan dan Bacaan Sujud dalam Shalat

Setelah beri’tidal, kita bersujud dengan bertakbir. Tata cara bersujud ini juga nampak sederhana, tapi boleh jadi kita sering melihat orang lain keliru melakukannya. Atau jangan-jangan, sujud kita yang sebenarnya juga kurang benar. Untuk itu, marilah kita mengecek kembali tata cara sujud yang sesuai dengan contoh dari Nabi Muhammad r.

Tata Cara Sujud

Kita (1) mulai berpindah dari posisi berdiri ke posisi sujud dengan bertakbir, lalu (2) kita letakkan kedua lutut dan jari kaki di atas lantai, demikian pula kedua tangan, dahi dan hidung, kita (3) hadapkan ujung jari kaki ke arah kiblat, serta merenggangkan tangan di sisi lambung dengan mengangkat siku. Dan (4) dalam bersujud itu kita berdoa, “Subha-nakalla-humma rabbana- wabihamdikalla-hummaghfirli,” atau berdoa dengan salah satu dari doa-doa yang diajarkan Nabi Muhammad Saw. dalam sujud.

 

a. Bertakbir

Hadits dari Abu Hurairah, ia berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ يُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْكَعُ، ثُمَّ يَقُولُ: (سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ) حِينَ يَرْفَعُ صُلْبَهُ مِنَ الرُّكُوعِ، ثُمَّ يَقُولُ وَهُوَ قَائِمٌ (رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ)، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَهْوِى سَاجِدًا، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَسْجُدُ، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ، ثُمَّ يَفْعَلُ مِثْلَ ذَلِكَ فِى الصَّلاَةِ كُلِّهَا حَتَّى يَقْضِيَهَا، وَيُكَبِّرُ حِينَ يَقُومُ مِنَ الْمَثْنَى بَعْدَ الْجُلُوسِ.

Bahwa apabila Rasulullah Saw. shalat, beliau bertakbir ketika berdiri, lalu bertakbir ketika ruku’, lalu membaca, “Sami’alla-hu liman hamidah,” ketika mengangkat punggungnya (bangun) dari ruku’.

Lalu selagi berdiri beliau membaca, “Rabbana- walakal hamd,” lalu bertakbir tatkala hendak sujud.

Lalu bertakbir tatkala hendak mengangkat kepala (hendak duduk di antara dua sujud), lalu bertakbir tatkala hendak mengangkat kepala (hendak berdiri ke rakaat kedua).

Kemudian bertakbir tatkala hendak berdiri, dan beliau melakukan itu dalam shalat secara keseluruhan, serta bertakbir tatkala berdiri dari rakaat yang kedua sesudah duduk. (HR. Bukhari dan Muslim)

 

b. Meletakkan kedua lutut dan jari kaki, kedua telapak tangan, dahi dan hidung

Rasulullah Saw. bersabda:

أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ عَلَى الْجَبْهَةِ – وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ – وَالْيَدَيْنِ، وَالرُّكْبَتَيْنِ، وَأَطْرَافِ الْقَدَمَيْنِ، وَلاَ نَكْفِتَ الثِّيَابَ وَالشَّعَرَ.

Aku diperintah supaya bersujud di atas tujuh tulang, yaitu: dahi –seraya menunjuk pada hidung– kedua tangan, kedua lutut, dan jari-jari kaki. Tapi kita tidak perlu menyibakkan kain dan rambut.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits dari Wa’il bin Hujr:

عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ قَالَ: رَأَيْتُ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَجَدَ وَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ، وَإِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ.

Dari Wa’il bin Hujr, ia berkata, “Aku melihat Nabi Muhammad r, apabila hendak sujud, beliau meletakkan kedua lutut sebelum kedua tangan. Apabila hendak berdiri, beliau mengangkat kedua tangan sebelum kedua lutut.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i)

Rasulullah Saw. bersabda:

إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ الْبَعِيرُ، وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ.

Bila engkau hendak bersujud, maka janganlah dengan mendekam sebagaimana unta hendak mendekam, yaitu dengan meletakkan tangan sebelum lututnya. (HR. Abu Dawud)

 

c. Menghadapkan ujung jari kaki ke kiblat, dan merenggangkan tangan pada lambung dengan mengangkat siku

Hadits Abu Humaid as-Sa’idi, ia berkata:

أَنَا كُنْتُ أَحْفَظَكُمْ لِصَلاَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، رَأَيْتُهُ إِذَا كَبَّرَ جَعَلَ يَدَيْهِ حِذَاءَ مَنْكِبَيْهِ، وَإِذَا رَكَعَ أَمْكَنَ يَدَيْهِ مِنْ رُكْبَتَيْهِ، ثُمَّ هَصَرَ ظَهْرَهُ، فَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ اسْتَوَى حَتَّى يَعُودَ كُلُّ فَقَارٍ مَكَانَهُ، فَإِذَا سَجَدَ وَضَعَ يَدَيْهِ غَيْرَ مُفْتَرِشٍ وَلاَ قَابِضِهِمَا، وَاسْتَقْبَلَ بِأَطْرَافِ أَصَابِعِ رِجْلَيْهِ الْقِبْلَةَ، فَإِذَا جَلَسَ فِى الرَّكْعَتَيْنِ جَلَسَ عَلَى رِجْلِهِ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الْيُمْنَى، وَإِذَا جَلَسَ فِى الرَّكْعَةِ الآخِرَةِ قَدَّمَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الأُخْرَى وَقَعَدَ عَلَى مَقْعَدَتِهِ.

Aku lebih cermat daripada kalian tentang shalat Rasulullah Saw.

Aku melihat ketika bertakbir, beliau mengangkat kedua tangan selurus dengan bahu.

Ketika ruku’, beliau meletakkan kedua tangan pada lutut, lalu membungkukkan punggungnya.

Bila mengangkat kepala, beliau berdiri tegak sehingga luruslah tiap tulang-tulang punggungnya seperti semula.

Ketika sujud, beliau meletakkan kedua telapak tangan pada tanah dengan tidak meletakkan lengan dan tidak merapatkannya pada lambung, dan ujung-ujung jari kakinya dihadapkan ke arah kiblat.

Bila duduk pada rakaat yang kedua, beliau duduk di atas kaki kiri dan menumpukkan kaki yang kanan.

Ketika duduk pada rakaat yang terakhir, beliau memajukan kaki kiri dan menumpukkan kaki kanan serta duduk bertumpu pada pantatnya. (HR. Bukhari)

Hadits dari Abdullah bin Malik bin Buhainah al-Asdi, ia berkata:

كَانَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَجَدَ فَرَّجَ بَيْنَ يَدَيْهِ حَتَّى نَرَى إِبْطَيْهِ.

Adalah Nabi Muhammad r bila bersujud, beliau merenggangkan antara kedua tangannya, sehingga kelihatan putih ketiaknya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits dari Laits, ia berkata:

كَانَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَجَدَ فَرَّجَ يَدَيْهِ عَنْ إِبْطَيْهِ حَتَّى إِنِّى لأَرَى بَيَاضَ إِبْطَيْهِ.

Adalah Rasulullah r bila bersujud, beliau merenggangkan kedua tangan dari ketiak, sehingga kulihat putih ketiaknya. (HR. Muslim)

Rasulullah Saw. bersabda:

إِذَا سَجَدْتَ فَضَعْ كَفَّيْكَ وَارْفَعْ مِرْفَقَيْكَ

Bila kamu bersujud, letakkanlah kedua belah telapak tanganmu, dan angkatlah kedua sikumu. (HR. Muslim dan Ahmad)

 

d. Berdoa

Pada saat ruku’ ini kita berdo’a, “Subha-nakalla-humma rabbana- wabihamdika Alla-hummaghfirli.”

Boleh juga kita berdoa dengan doa lain yang pernah diajarkan Nabi Muhammad r dalam sujud, seperti: “Subbu-hun quddu-sun rabbuna warabbul mala-ikati warru-h,” atau: “Subha-na rabbiyal a’la”.

Hadits dari Ummul Mukminin ‘Aisyah, ia berkata:

كَانَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِى رُكُوعِهِ وَسُجُودِهِ: (سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى).

Adalah Nabi Muhammad r berdoa dalam ruku’ dan sujud, “Subha-nakalla-humma rabbana- wabihamdika Alla-hummaghfirli.” (HR. Bukhari an Muslim)

Dari ‘Aisyah pula, ia berkata:

كَانَ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِى رُكُوعِهِ وَسُجُودِهِ: (سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ).

Dari ‘Aisyah, bahwa Nabi Muhammad r berdoa dalam ruku’ dan sujud, “Subbu-hun quddu-sun rabbuna warabbul mala-ikati warru-h. (HR. Muslim, Abu Dawud, Nasa’i dan Ahmad)

Hadits dari Hudzaifah:

عَنْ حُذَيْفَةَ أَنَّهُ صَلَّى مَعَ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَكَانَ يَقُولُ فِى رُكُوعِهِ: (سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ)، وَفِى سُجُودِهِ: (سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى)، وَمَا مَرَّ بِآيَةِ رَحْمَةٍ إِلاَّ وَقَفَ عِنْدَهَا فَسَأَلَ، وَلاَ بِآيَةِ عَذَابٍ إِلاَّ وَقَفَ عِنْدَهَا فَتَعَوَّذَ.

Dari Hudzaifah, bahwa ia shalat bersama Nabi Muhammad Saw. Pada waktu ruku’ beliau membaca, “Subha-na rabbiyal ‘azhi-m.”

Lalu pada waktu sujud beliau membaca, “Subha-na rabbiyal a’la.”

Dan tidaklah melewati ayat tentang rahmat melainkan beliau berhenti untuk memohon rahmat, dan tidaklah melewati ayat tentang adzab melainkan beliau berhenti untuk memohon perlindungan. (HR. Muslim dan Abu Dawud)

Hadits dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَكَعَ قَالَ: (سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ) ثَلاَثًا، وَإِذَا سَجَدَ قَالَ: (سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ) ثَلاَثًا.

Adalah Rasulullah Saw. apabila ruku’ beliau berdoa, “Subha-na rabbiyal ‘azhi-m,” sebanyak tiga kali. Apabila sujud, beliau berdoa, “Subha-na rabbiyal a’la-,” sebanyak tiga kali.” (Abu Dawud)

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِى سُجُودِهِ: (اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى كُلَّهُ، دِقَّهُ وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ، وَعَلاَنِيَتَهُ وَسِرَّهُ).

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw. dalam sujud berdoa, “Alla-hummaghfirli- dzanbi- kullahu wajillahu wa awwalahu wa a-khirahu- wa ‘ala-niyatahu wa sirrah.” (HR. Muslim)

Tags:

0 thoughts on “Tata Cara Gerakan dan Bacaan Sujud dalam Shalat

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.