SHOPPING CART

close

MANTHUQ: Pengertian, Contoh dan Macam-macamnya

الْمَنْطُوْقُ

AL-MAN-THUUQ

Manthuq

 

Istilah yang satu ini sangat populer dalam kajian Ushul Fiqih (Pengantar Hukum Islam). Bukan hanya populer, tapi juga sangat penting. Oleh karena itu, marilah kita luangkan sejenak perhatian dan waktu untuk mempelajari dan memahami tema ini.

Pada kesempatan ini, kami akan membahas beberapa penjelasan mengenai Manthuq, yang meliputi: pengertian, contoh dan macam-macam. Lalu dalam tiap macamnya itu, kami juga akan memberikan contohnya masing-masing. Semoga Allah memberikan kemudahan kepada kita semua.

Baca Juga: 

Talfiq: Pengertian, Contoh, Macam dan Hukumnya

***

A. Pengertian Manthuq

1. Pengertian Manthuq Secara Bahasa

Secara bahasa, istilah Manthuq ini berasal dari: nathaqa-yanthiqu.

 نطَقَ – يَنطِقُ – نُطْقًا ونَطْقًا – نَاطِقٌ –  مَنْطُوْقٌ بِهِ

Fi’il madhi: nathaqa.

Fi’il mudhari’: yanthiqu.

Mashdar: nuthqan, nathqan.

Ism fa’il: naathiq.

Maf’ul bih: manthuuq bih.

Adapun arti Manthuq secara bahasa adalah: sesuatu yang diucapkan, yang berupa suara dan huruf, dan bisa dipahami maknanya.

نطَق الشّخصُ بكذا : لفظ، تكلَّم بصوت وحروف تُعرف بها المعاني

“Disebut seseorang itu nathaqa, apabila: dia melafazkan sesuatu, atau berbicara dengan suara dan huruf-huruf yang bisa dipahami maknanya.”

**

2. Pengertian Manthuq Secara Istilah

Secara istilah, Manthuq artinya: makna yang diperoleh berdasarkan lafazh yang diucapkan.

هو المعنى المستفاد من اللفظ من حيث النطق به

“Manthuq yaitu: makna yang diperoleh  berdasarkan lafazh yang diucapkan.”

ما دلَّ عليه اللفظُ في محل النطق

“Manthuq yaitu: sesuatu yang ditunjukkan lafazh sesuai dengan ucapan.”

ما فهم من دلالة اللفظ قطعًا في محل النُّطق

“Manthuq yaitu: pemahaman yang ditunjukkan lafazh secara tegas sesuai dengan ucapan.”

**

3. Lawan Manthuq: Mafhum

Lawan dari Manthuq adalah Mafhum. Yaitu: makna yang diperoleh dari lafazh yang tidak diucapkan.

هو المعنى المستفاد من اللفظ لا من حيث النطق به

“Mafhum yaitu: makna yang diperoleh dari lafazh yang tidak diucapkan.”

Baca Juga: 

Sunnah dan Mandub: Pengertian, Contoh & Penjelasan Tambahan

***

B. Contoh Manthuq

Allah Swt. berfirman:

فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ

Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan: “Uff”.

(QS. Al-Isra’: 23)

Secara Manthuq, ayat di atas melarang kita sebagai anak mengucapkan perkataan: Uff, kepada kedua orangtua.

Namun apakah ayat tersebut hanya melarang kita mengatakan: Uff, kepada orangtua. Lalu kita boleh mengucapkan kata-kata kasar yang lain? Maka hal ini masuk kepada pembahasan Mafhum.

Baca Juga: 

MAFHUM: Pengertian, Contoh dan Macam-macamnya

***

C. Macam-macam Manthuq

Manthuq itu ada sebelas macam, namun bisa dikelompokkan menjadi enam kelompok. Yaitu:

1. Nash

2. Zhahir dan Mu’awwal

3. Mujmal dan Mubayyan

4. Amr dan Nahy

5. Am dan Khash

6. Muthlaq dan Muqayyad

Selain pembagian di atas, ada juga sebagian ulama yang membagi Manthuq ini secara lebih sederhana, yang mencakup tiga istilah saja, yaitu:

1. Nash

2. Zhahir

3. Mu’awwal

**

1. Pengertian dan Contoh Nash

Berikut ini kami sampaikan definisi Nash dan contohnya:

a. Pengertian Nash

Para ulama merumuskan definisi Nash sebagai berikut:

هو ما يفيد بنفسه معنى صريحًا لا يحتمل غيره

“Nash yaitu: lafazh yang dengan sendirinya memberikan makna yang bersifat tegas, dan tidak mengandung makna yang lain.”

*

b. Contoh Nash:

Firman Allah Swt. dalam al-Qur’an ayat 196:

فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ

“Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna.”

Dalam ayat di atas, Allah Swt. memberikan penjelasan secara nash, yaitu:

تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ

“Itulah sepuluh (hari) yang sempurna.”

Inilah yang dimaksud dengan Nash. Maknanya demikian tegas, dan tidak ada kemungkinan lain. Bukan di bawah sepuluh maupun di atas sepuluh. Jelas: sepuluh.

Baca Juga: 

NASH: Pengertian, Contoh dan Penjelasannya

**

2. Pengertian dan Contoh Zhahir

Berikut ini kami sampaikan definisi Zhahir dan contohnya:

a. Pengertian Zhahir

Para ulama merumuskan definisi Zhahir sebagai berikut:

هو ما يسبق إلى الفهم منه عند الإطلاق معنى مع احتمال غيره احتمالًا مرجوحًا

“Zhahir yaitu: lafazh yang bisa dipahami dengan makna yang muncul pertama kali, namun ada kemungkinan pemahaman lain meskipun lemah.

Dengan kata lain, Zhahir itu lafazh yang memiliki dua makna, yaitu makna yang kuat (rajih) dan makna yang lemah (marjuh).

*

b. Contoh Zhahir

Allah Swt. berfirman:

إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Baqarah: 173)

Kita fokus pada:

فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلا عَادٍ

Kata: al-baghi dalam ayat di atas memiliki dua makna, yaitu:

  • azh-zhalim (orang yang zalim, melampai batas)
  • al-jahil (orang yang bodoh)

Namun dalam ayat di atas, makna azh-zhalim itu lebih tepat daripada al-jahil.

*

c. Perbedaan antara Nash dan Zhahir

Nash itu hanya bermakna satu saja. Tidak ada kemungkinan makna yang lain. Bermakna tunggal.

Sedangkan Zhahir bermakna lebih dari satu. Mungkin bermakna A, dan mungkin bermakna B. Tapi salah satu dari A dan B itu ada yang lebih kuat.

Baca Juga: 

ZHAHIR: Pengertian, Contoh dan Penjelasannya

**

3. Pengertian dan Contoh Mu’awwal

a. Pengertian Mu’awwal

Para ulama merumuskan definisi Mu’awwal sebagai berikut:

هو ما حُمل لفظه على المعنى المرجوح لدليل يمنع من إرادة المعنى الراجح

“Mu’awwal yaitu: Lafazh yang maknanya diambil makna yang marjuh, karena adanya dalil yang menghalangi makna yang rajih.”

*

b. Contoh Mu’awwal

Allah Swt. berfirman:

 

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan.” (QS. Al-Isra’: 24)

Janah artinya: sayap.

Ayat di atas mengandung dua makna, yaitu:

Makna rajih: merendahkan sayap di hadapan kedua orangtua.

Makna marjuh: merendahkan diri di hadapan kedua orangtua.

Diambil makna yang marjuh, karena suatu dalil yang jelas. Bahwa tidak ada manusia yang benar-benar memiliki sayap.

*

c. Persamaan dan Perbedaan antara Mu’awwal dan Zhahir

Persamaan antara Mu’awwal dan Zhahir

Mu’awwal dan Zhahir sama-sama memiliki lebih dari satu makna. Makna A dan makna B.

Perbedaan antara Mu’awwal dan Zhahir

Mu’awwal mengambil makna yang marjuh, karena adanya dalil yang mengharuskan hal itu.

Zhahir mengambil makna yang rajih. Karena memang makna ini yang pada dasar nya lebih utama.

Baca Juga: 

MUAWWAL: Pengertian, Contoh, Macam-macam dan Penjelasan

***

Penutup

Inilah beberapa penjelasan mengenai Manthuq yang bisa kami sampaikan. Bila ada yang ingin ditambahkan, dikoreksi, maupun ditanyakan. Mohon tidak sungkan untuk menuliskan pada kolom komentar.

Semoga ada manfaatnya untuk kita semua.

Allahu a’lam bis-shawab. 

__________________________

Bacaan Utama:

Artikel 1:

Bayan Dalalah al-Manthuq wa Aqsamuh. Dr. Samih Abdus Salam Muhammad.

Artikel 2:

Al-Manthuq wa al-Mafhum wa Anwa’ ad-Dalalah. Syeikh Abdul Qadir Syaibah al-Hamd.

alukah-net
Website Keislaman: alukah.net
Tags:

0 thoughts on “MANTHUQ: Pengertian, Contoh dan Macam-macamnya

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.