SHOPPING CART

close

Tawasul: Pengertian, Macam-macam dan Hukum

Tawasul merupakan salah satu istilah dalam bidang fiqih yang cukup kontrovesial. Sama halnya dengan istilah Lailatul Qodar, Qunut Shubuh, Shalat Tarawih, dan lain-lain.

Dengan pembahasan singkat ini kami berharap wawasan kita menjadi bertambah luas. Sehingga kita mampu menerima perbedaan pendapat sebagai kekayaan intelektual.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas pengertian, macam-macam dan hukum Tawasul. Semoga Allah mudahkan…

Baca jugaSayyidul Istighfar: Teks Arab, Latin, Terjemah dan Fadhilah

***

Pengertian Tawasul

Secara bahasa, tawasul artinya: mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu amal.

Tawasul berasal dari kata: wasala-yasilu-waslan, wasilatan.

Lalu menjadi: tawassala-yatawassalu-tawassulan.

وسَلَ فلانٌ إلى الله تعالى بالعمل يَسِلُ وَسْلًا وتوسُّلًا وتوسيلًا: رغِب وتقرَّب إليه؛ أي: عمل عملًا تقرب به إليه

وسَّل فلانٌ إلى الله تعالى توسيلًا: عمِل عملًا تقرب به إليه

Baik kata wasala maupun wasssala secara umum memiliki arti yang sama. Yaitu: mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu amal.

Dari akar kata yang sama, terbentuk pula kata wasilah. Wasilah artinya: mendekatkan diri kepada Allah dengan amal yang diridhai.

Secara istilah, tawasul artinya: mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu ibadah, ketaatan maupun amal kebajikan.

Dengan demikian, tawasul secara bahasa dan istilah memiliki arti yang sama.

Secara umum, tawasul ini biasanya dikaitkan dengan doa. Yaitu kita berdoa kepada Allah sembari menyebutkan sesuatu. Misalnya: kita berdoa kepada Allah dengan menyebutkan sebuah amal saleh yang pernah kita lakukan.

“Ya Allah, dengan sedekah yang baru saja saya berikan kepada salah seorang hamba-Mu, berikanlah kepada saya kemudahan untuk diterima menjadi anggota TNI.”

“Ya Allah, dengan shalat tarawih yang telah saya laksanakan selama sebulan penuh ini, berikanlah saya kemudahan untuk lulus sebagai dokter tahun ini.”

***

Macam-macam Tawasul

Tawasul memiliki bentuk yang bermacam-macam, yaitu:

1. Tawasul dengan iman

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an dalam sebuah doa:

رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ

“Wahai Rabb kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat, dan Engkau adalah pemberi rahmat yang terbaik.”

Dalam ayat itu Allah memberikan contoh tentang bagaimana bertawasul dengan iman secara umum.

رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ

“Wahai Rabb kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru kepada iman, ‘Berimanlah kamu kepada Tuhanmu,’ maka kami pun beriman. Wahai Rabb kami, maka ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan matikanlah kami beserta orang-orang yang berbakti.” (QS. Ali Imran: 193)

Dalam ayat itu Allah memberikan contoh tentang bagaimana bertawasul dengan iman kepada-Nya.

رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ

“Wahai Rabb kami, kami telah beriman kepada apa yang Engkau turunkan, dan kami telah mengikuti Rasul. Oleh karena itu, masukkanlah kami kepada hamba-hamba-Mu yang bersaksi.” (QS. Ali Imran: 53)
Dalam ayat itu Allah memberikan contoh tentang bagaimana bertawasul dengan iman kepada-Nya dan Rasul-Nya.
**

2. Tawasul dengan iman dan ketaatan

Hal ini bisa kita dapati dalam doa yang pernah dibaca oleh Rasulullah Saw. berikut ini:
اللهم لك أسلمتُ، وبك آمنتُ، وعليك توكَّلتُ، وإليك أنبتُ، وبك خاصمتُ، وإليك حاكمتُ
فاغفِرْ لي ما قدَّمتُ وأخَّرتُ، وأسررت وأعلنت
أنت إلهي لا إله إلا أنتَ
“Ya Allah, kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku kembalikan seluruh perkara, kepada-Mu aku meminta pembelaan, kepada-Mu aku meminta keadilan, maka ampunilah seluruh kesalahanku, yang telah lalu maupun yang akan datang, yang tersembunyi maupun yang kelihatan, Engkau adalah sesembahanku, tiada sesembahan selain-Mu.”
(HR. al-Bukhari).
**

3. Tawasul dengan pujian kepada Allah

Hal ini bisa kita dapatkan dalam sebuah doa yang agak panjang yang pernah Rasulullah Saw. baca sebagai berikut:
اللهم لك الحمد أنت نور السموات والأرض، ولك الحمد أنت قيم السموات والأرض، ولك الحمد أنت رب السموات والأرض ومَن فيهن، أنت الحق، ووعدك الحق، وقولك الحق، ولقاؤك حق، والجنة حق، والنار حق، والنبيون حق، والساعة حق، اللهم لك أسلمتُ، وبك آمنتُ، وعليك توكلت، وإليك أَنَبْتُ، وبك خاصمت، وإليك حاكمت، فاغفر لي ما قدَّمت وما أخرت، وما أسررت وما أعلنت، أنت إلهي لا إله إلا أنتَ
Dalam doa tersebut, Rasulullah Saw. bertawasul dengan berbagai pujian kepada Allah. Setelah itu, barulah Rasulullah Saw. menyampaikan doanya.
Berbagai pujian itu merupakan tawasul. Sebuah usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah. Setelah dekat, barulah Rasulullah Saw. menyampaikan doanya.

***

Hukum Tawasul

Karena sudah contoh dalam al-Qur’an dan hadits, tentu saja tawasul ini merupakan amalan yang sah. Amalan yang syar’i. Amalan yang sudah sesuai dengan syariat. Jadi tidak ada masalah.

Hanya saja biasanya ada yang bertanya mengenai tawasul dengan amal ibadah yang dilakukan orang lain. Yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.

Nah inilah yang diperdebatkan oleh para ulama. Ada yang memperbolehkan dan ada yang melarang. Sesuai pemahaman masing-masing pendapat itu kepada al-Qur’an dan hadits. Sehingga hal ini menjadi lahan perbedaan pendapat.

Sebagai warga masyarakat biasa, kita boleh memilih mana saja dari kedua pendapat itu. Tidak ada paksaan. Toh semuany merupakan hasil ijtihad dari para ulama yang berkompeten.

Kita boleh memilih pendapat mana yang sesuai dengan kemantapan hati. Yang tidak boleh adalah menyalahkan pendapat yang lain. Apalagi sampai memaksakannya pada orang lain.

***

Penutup

Demikian pembahasan singkat mengenai Tawasul. Semoga ada manfaatnya bagi kita bersama.

Allahu a’lam.

_____________________

Sumber bacaan: 

– Artikel At-Tawassul ilallahi Ta’ala bi Anwa’it-Tawassul al-Masyru’ah, Syeikh Shalah ‘Amir Qamshan.

Tags:

0 thoughts on “Tawasul: Pengertian, Macam-macam dan Hukum

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.