SHOPPING CART

close

Waktu Shalat Shubuh Berdasarkan Hadits-hadits Nabawi

Berikut ini kami sampaikan beberapa pembahasan yang berkaitan dengan waktu shalat Shubuh:

1. Awal Waktu Shalat Shubuh

Berdasarkan hadits-hadits tentang waktu shalat yang telah kami paparkan sebelumnya, awal waktu shalat Shubuh adalah ketika fajar telah terbit. Tanda fajar telah terbit adalah dengan munculnya garis putih yang memanjang di arah timur.

Untuk lebih jelasnya akan kami sebutkan hadits-hadits dimaksud secara ringkas sebagai berikut:

a. Hadits Abu Musa ra.

عَنْ أَبِى مُوسَى عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : أَنَّهُ أَتَاهُ سَائِلٌ يَسْأَلُهُ عَنْ مَوَاقِيتِ الصَّلاَةِ ، فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ شَيْئًا . قَالَ : فَأَقَامَ الْفَجْرَ حِينَ انْشَقَّ الْفَجْرُ ، وَالنَّاسُ لاَ يَكَادُ يَعْرِفُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا . رواه مسلم .

“Dari Abu Musa, dari Rasulullah saw. bahwa suatu hari seseorang bertanya kepada Rasulullah saw. tentang waktu-waktu shalat. Beliau tidak menjawab sama sekali.

Abu Musa melanjutkan: Lalu beliau memanggil orang itu dan mendirikan shalat Shubuh ketika fajar telah terbit, sementara orang-orang tidak bisa mengenali satu sama lain.” (HR. Muslim)

b. Hadits Buraidah ra.

عَنْ بُرَيْدَةَ ، عَنِ النَّبِىِّ  صلى الله عليه وسلم : أَنَّ رَجُلاً سَأَلَهُ عَنْ وَقْتِ الصَّلاَةِ ، فَقَالَ لَهُ : صَلِّ مَعَنَا هَذَيْنِ . يَعْنِى الْيَوْمَيْنِ … ثُمَّ أَمَرَهُ فَأَقَامَ الْفَجْرَ حِينَ طَلَعَ الْفَجْرُ . رواه مسلم .

“Dari Buraidah, dari Nabi Muhammad saw., bahwa seorang laki-laki bertanya kepada beliau tentang waktu shalat. Beliau bersabda, ‘Shalatlah bersama kami selama dua hari ini.’ … Setelah itu beliau memerintahkan kepada Bilal seperti sebelumnya, dan Bilal pun beriqamah ketika fajar telah terbit. (HR. Muslim)

c. Hadits Jabir ra. Yang Kedua

عَنْ جَابِرِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : ثُمَّ جَاءَهُ حِينَ سَطَعَ الْفَجْرُ فِى الصُّبْحِ فَقَالَ : قُمْ يَا مُحَمَّدُ فَصَلِّ . فَقَامَ فَصَلَّى الصُّبْحَ . رواه النسائي .

Dari Jabir bin ‘Abdullah, ia berkata:

“Kemudian Jibril datang kepada Nabi Muhammad lagi ketika fajar telah terbit di pagi hari. Jibril berkata, ‘Bersiaplah, Muhammad. Shalatlah.’ Nabi Muhammad pun bersiap dan shalat Shubuh.” (HR. Nasa’i)

d. Hadits Ibnu ‘Abbas

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : وَصَلَّى بِىَ الْفَجْرَ حِينَ حَرُمَ الطَّعَامُ وَالشَّرَابُ عَلَى الصَّائِمِ . رواه أبو داود .

Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda, “Lalu dia shalat Shubuh bersamaku ketika makanan dan minuman diharamkan untuk orang yang berpuasa.” (HR. Abu Dawud)

e. Hadits Abu Hurairah

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : هَذَا جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ جَاءَكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ . فَصَلَّى الصُّبْحَ حِينَ طَلَعَ الْفَجْرُ . رواه النسائي .

Dari Abu Hurairah, ia berkata:

“Rasulullah saw. bersabda, ‘Ini Jibril as. Dia datang untuk mengajari kalian tentang agama kalian.’ Lalu dia shalat Shubuh ketika fajar telah terbit.” (HR. Nasa’i)

2. Fajar Kadzib dan Fajar Shadiq

Ada dua fajar, yaitu fajar kadzib dan fajar shadiq. Fajar kadzib datang sebelum datang fajar shadiq.

Kadzib artinya pendusta, sedangkan shadiq artinya jujur atau dapat dipercaya. Disebut fajar kadzib karena sebenarnya ia bukan fajar yang sebenarnya, alias fajar yang menipu. Tentu saja bukan berarti fajar itu benar-benar bisa menipu, tapi ini merupakan istilah saja.

Fajar kadzib adalah fajar yang pertama muncul menjelang terbitnya fajar shadiq. Wujud fajar kadzib ini berupa cahaya terang yang muncul ke atas hanya sekejap. Setelah muncul fajar kadzib yang hanya sekejap itu, langit kembali gelap. Setelah itu muncul fajar shadiq.

Fajar shadiq muncul berupa garis putih yang memanjang rata di arah timur. Lalu garis putih yang memanjang itu disertai mega merah, inilah yang disebut shubuh.

Fajar kadzib tidak berkaitan dengan hukum apapun. Adapun fajar shadiq merupakan waktu berakhirnya sahur, dan dimulainya waktu shalat Shubuh.

3. Akhir Waktu Shalat Shubuh

Berdasarkan hadits-hadits yang secara khusus menerangkan wak-waktu shalat, waktu shalat Shubuh itu berakhir dengan habisnya mega merah di arah timur, dan munculnya matahari.

Untuk lebih memperjelas hal ini, kami sebutkan hadits-hadits dimaksud sebagai berikut:

a. Hadits Abu Musa ra.

عَنْ أَبِى مُوسَى عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : ثُمَّ أَخَّرَ الْفَجْرَ مِنَ الْغَدِ حَتَّى انْصَرَفَ مِنْهَا . وَالْقَائِلُ يَقُولُ : قَدْ طَلَعَتِ الشَّمْسُ أَوْ كَادَتْ. رواه مسلم .

Dari Abu Musa, dari Rasulullah saw.:

“Kemudian beliau mengakhirkan shalat Shubuh keesokan harinya hingga habis waktu Shubuh. Orang mengatakan: ‘Hingga terbit matahari, atau hampir saja terbit.'” (HR. Muslim)

b. Hadits Buraidah ra.

عَنْ بُرَيْدَةَ ، عَنِ النَّبِىِّ  صلى الله عليه وسلم : وَصَلَّى الْفَجْرَ فَأَسْفَرَ بِهَا ، ثُمَّ قَالَ : أَيْنَ السَّائِلُ عَنْ وَقْتِ الصَّلاَةِ ؟ فَقَالَ الرَّجُلُ : أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ . قَالَ :  وَقْتُ صَلاَتِكُمْ بَيْنَ مَا رَأَيْتُمْ . رواه مسلم .

Dari Buraidah, dari Nabi Muhammad saw.:

“Lalu beliau shalat Shubuh hingga suasana terang. Kemudian beliau bersabda, ‘Manakah orang yang kemarin bertanya tentang waktu shalat?’ Orang itu berkata, ‘Saya, wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda, ‘Waktu shalat kalian adalah antara waktu-waktu yang telah kalian lihat.’” (HR. Muslim)

c. Hadits Jabir ra. Yang Kedua

عَنْ جَابِرِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ : ثُمَّ جَاءَهُ لِلصُّبْحِ حِينَ أَسْفَرَ جِدًّا فَقَالَ : قُمْ فَصَلِّ . فَصَلَّى الصُّبْحَ . فَقَالَ : مَا بَيْنَ هَذَيْنِ وَقْتٌ كُلُّهُ . رواه النسائي .

Dari Jabir bin ‘Abdullah, ia berkata:

“Kemudian Jibril datang kepada Nabi Muhammad saw. untuk shalat Shubuh ketika suasana sudah amat terang, lalu Jibril berkata, ‘Bersiaplah, lalu shalatlah.’ Nabi Muhammad saw. pun shalat Shubuh.

Lalu Jibril berkata, ‘Di antara kedua waktu itu merupakan waktu shalat.’” (HR. Nasa’i)

d. Hadits Ibnu ‘Abbas

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : وَصَلَّى بِىَ الْفَجْرَ فَأَسْفَرَ . ثُمَّ الْتَفَتَ إِلَىَّ فَقَالَ : يَا مُحَمَّدُ ، هَذَا وَقْتُ الأَنْبِيَاءِ مِنْ قَبْلِكَ ، وَالْوَقْتُ مَا بَيْنَ هَذَيْنِ الْوَقْتَيْنِ . رواه أبو داود .

Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata:

Rasulullah saw. bersabda, “Lalu dia shalat Shubuh bersamaku hingga suasana telah terang. Kemudian dia berpaling kepadaku dan berkata, ‘Wahai Muhammad, ini merupakan waktu para nabi sebelummu. Dan waktu tersebut adalah antara dua waktu itu.’” (HR. Abu Dawud)

e. Hadits Abu Hurairah

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ : ثُمَّ جَاءَهُ الْغَدَ فَصَلَّى بِهِ الصُّبْحَ حِينَ أَسْفَرَ قَلِيلاً ، ثُمَّ قَالَ : الصَّلاَةُ مَا بَيْنَ صَلاَتِكَ أَمْسِ وَصَلاَتِكَ الْيَوْمَ . رواه النسائي .

Dari Abu Hurairah, ia berkata:

Kemudian Jibril datang lagi kepada Nabi Muhammad saw. keesokan harinya, lalu Jibril shalat Shubuh bersama Nabi Muhammad saw. ketika suasana sedikit terang. Kemudian dia berkata, “Waktu shalat yaitu antara waktu shalatmu yang kemarin dan waktu shalatmu hari ini.” (HR. Nasa’i)

f. Hadits ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash (Shahih)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو : أَنَّ نَبِىَّ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : إِذَا صَلَّيْتُمُ الْفَجْرَ فَإِنَّهُ وَقْتٌ إِلَى أَنْ يَطْلُعَ قَرْنُ الشَّمْسِ الأَوَّلُ . رواه مسلم .

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, “Bila kalian melaksanakan shalat Shubuh, maka waktunya hingga mulai terbitnya ujung matahari.” (HR. Muslim)

4. Menyegarakan Shalat Shubuh

Di antara sunnah Nabi Muhammad saw. adalah menyegerakan shalat Shubuh. Hal ini berdasarkan pada hadits-hadits berikut ini:

a. Hadits Sahl bin Sa’d

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رضى الله عنه قَالَ كُنْتُ أَتَسَحَّرُ فِى أَهْلِى ، ثُمَّ تَكُونُ سُرْعَتِى أَنْ أُدْرِكَ السُّجُودَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم . رواه البخاري .

Dari Sahl bin Sa’d ra., ia berkata, “Waktu itu aku sedang makan sahur di rumahku. Kemudian aku bersegera (ke masjid). Tapi aku sudah mendapati Rasulullah saw. sedang sujud.” (HR. Bukhari)

b. Hadits Zaid bin Tsabit

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ حَدَّثَهُ أَنَّهُمْ تَسَحَّرُوا مَعَ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم ، ثُمَّ قَامُوا إِلَى الصَّلاَةِ . قُلْتُ : كَمْ بَيْنَهُمَا ؟ قَالَ : قَدْرُ خَمْسِينَ أَوْ سِتِّينَ ، يَعْنِى آيَةً . رواه البخاري

Dari Anas, bahwa Zaid bin Tsabit bercerita padanya, bahwa para shahabat makan sahur bersama Nabi Muhammad saw. Kemudian mereka melaksanakan shalat Shubuh. Anas bertanya kepada Zaid, “Berapa waktu antara keduanya?” Zaid menjawab, “Selama (orang membaca) lima puluh atau enam puluh ayat.” (HR. Bukhari)

c. Hadits ‘Aisyah

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنَّ نِسَاءُ الْمُؤْمِنَاتِ يَشْهَدْنَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم صَلاَةَ الْفَجْرِ مُتَلَفِّعَاتٍ بِمُرُوطِهِنَّ ، ثُمَّ يَنْقَلِبْنَ إِلَى بُيُوتِهِنَّ حِينَ يَقْضِينَ الصَّلاَةَ ، لاَ يَعْرِفُهُنَّ أَحَدٌ مِنَ الْغَلَسِ . رواه البخاري .

Dari ‘Aisyah, ia berkata: “Adalah para wanita mukmin shalat Shubuh bersama Rasulullah saw. dengan menutupi seluruh tubuh mereka dengan pakaian mereka. Kemudian mereka kembali ke rumah mereka setelah melaksanakan shalat Shubuh, sementara mereka tidak bisa mengenali siapapun karena suasana gelap.” (HR. Bukhari)

______________

Sumber:

Buku Rahasia 7 Waktu Shalat, Ahda Bina A., Lc., M.H.I. 

Tags:

0 thoughts on “Waktu Shalat Shubuh Berdasarkan Hadits-hadits Nabawi

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.