SHOPPING CART

close

Inilah Beberapa Ibadah Yang Disunnahkan Berwudhu

Selain untuk ketiga hal di atas, wudhu juga diperintahkan untuk melaksanakan beberapa aktivitas yang lain, tapi bersifat sunnah. Berikut ini beberapa aktivitas dimaksud:

1. Setiap hendak melaksanakan shalat

Setiap hendak melaksanakan shalat, kita disunnahkan untuk berwudhu, meskipun kita sudah punya wudhu. Sebuah misal, kita baru selesai shalat Dhuha, lalu datang shalat Dhuhur. Meskipun belum batal wudhu, kita disunnahkan berwudhu lagi untuk shalat Dhuhur itu.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِى لأَمَرْتُهُمْ عِنْدَ كُلِّ صَلاَةٍ بِوُضُوءٍ.

Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah r bersabda, “Bila tidak memberatkan umatku, tentu aku perintahkan kepada mereka untuk berwudhu setiap kali melaksanakan shalat.” (HR. Ahmad)

Karena dirasa akan memberatkan umatnya, maka Nabi Muhammad r tidak mewajibkan wudhu untuk setiap kali shalat. Dengan demikian, hukum berwudhu untuk setiap kali shalat tidak wajib, tapi sunnah.

***

2. Setiap hendak tidur

Bila hendak tidur, kita juga disunnahkan berwudhu lebih dahulu. Setelah berwudhu, kita berbaring ke sebelah kanan, lalu berdoa. Demikianlah Nabi Muhammad r memberikan perintah kepada kita.

عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ: قَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ، ثُمَّ قُلِ: اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِى إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِى إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِى إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِى أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِى أَرْسَلْتَ. فَإِنْ مُتَّ مِنْ لَيْلَتِكَ فَأَنْتَ عَلَى الْفِطْرَةِ، وَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَتَكَلَّمُ بِهِ.

Dari Barra’ bin ‘Azib, ia berkata: Nabi Muhammad r bersabda, “Bila engkau hendak tidur, maka berwudhulah sebagaimana wudhu untuk shalat. Kemudian berbaringlah pada sisi kanan tubuhmu. Kemudian bacalah: Alla-humma aslamtu wajhi-, wa fawwadhtu amri ilaik, alja’tu zhahri- ilaik, raghbatan wa rahbatan ilaik, la- malja-a wa la- manja- minka illa- ilaik, alla-humma a-mantu bi kita-bikalladzi- anzalta, wa binabiyyikalladzi- arsalta. Bila engkau mati pada malam itu, maka engkau dalam keadaan suci. Dan hendaknya doa itu engkau jadikan sebagai perkataanmu yang terakhir.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, dan Ahmad)

Silakan baca juga:

Hal-hal Yang Mengharuskan Kita Mandi Junub

***

3. Hendak tidur dalam keadaan junub

Bila kita dalam keadaan junub, lalu hendak tidur, kita disunnahkan untuk berwudhu dahulu. Hal ini dicontohkan oleh Nabi Muhammad, yang kemudian diriwayatkan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha.

عَنْ عَائِشَةَ٬ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ٬ وَهُوَ جُنُبٌ٬ تَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلاَةِ قَبْلَ أَنْ يَنَامَ.

Dari ‘Aisyah, bahwa bila Rasulullah hendak tidur dalam keadaan junub, maka beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat sebelum tidur. (HR. Bukhari dan Muslim)

***

4. Hendak makan dalam keadaan junub

Bila kita dalam keadaan junub, lalu hendak makan, kita pun disunnahkan berwudhu dahulu. Hal ini juga dicontohkan oleh Nabi Muhammad r.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ جُنُبًا٬ فَأَرَادَ أَنْ يَأْكُلَ أَوْ يَنَامَ٬ تَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلاَةِ.

Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Bila Rasulullah r dalam keadaan junub, lalu beliau hendak makan atau tidur, beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat.” (HR. Ahmad dan Muslim)

***

5. Hendak mengulangi jima’

Setelah selesai melakukan hubungan suami-isteri (jima’), ada kalanya seseorang akan mengulang aktivitas tersebut sebelum mandi junub. Sebelum mengulang aktivitas tersebut, kita disunnahkan untuk berwudhu dahulu.

عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ أَهْلَهُ٬ ثُمَّ أَرَادَ أَنْ يَعُودَ٬ فَلْيَتَوَضَّأْ.

Dari Abu Sa’id al-Khudri, ia berkata: Rasulullah r bersabda, “Bila engkau telah mencampuri isterimu, kemudian engkau hendak melakukannya lagi, hendaknya engkau berwudhu.” (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

***

6. Ketika marah

Ketika seseorang sedang dikuasai amarah, sesungguhnya ia sedang dalam pengaruh setan, karena sesunggunya amarah itu datang dari setan. Karena setan itu diciptakan dari api, dan api itu akan padam dengan air, maka ia pun disunnahkan untuk berwudhu demi memadamkan amarah tersebut.

عَنْ عَطِيَّةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ الْغَضَبَ مِنَ الشَّيْطَانِ٬ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنَ النَّارِ٬ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ٬ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ.

Dari ‘Athiyah, ia berkata: Rasulullah r bersabda, “Sesungguhnya marah itu berasal dari setan, sedangkan setan itu diciptakan dari api, dan api itu akan padam dengan air. Oleh karena itu, bila engkau marah, hendaknya engkau berwudhu.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

***

7. Setelah mengangkat jenazah

Di antara hak seorang muslim yang telah meninggal dunia atas diri kita yang masih hidup adalah mengantarkannya hingga ke pemakaman. Bila kita sempat turut serta mengangkat jenazahnya, kita disunnahkan untuk berwudhu.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ٬ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ غَسَّلَ الْمَيِّتَ فَلْيَغْتَسِلْ٬ وَمَنْ حَمَلَهُ فَلْيَتَوَضَّأْ.

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa memandikan jenazah, hendaknya ia mandi. Barangsiapa mengangkatnya, hendaknya ia berwudhu.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Allahu a’lam.

Tags:

0 thoughts on “Inilah Beberapa Ibadah Yang Disunnahkan Berwudhu

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.