Idgham: memasukkan atau men-tasydid-kan.
Bi ghunnah: dengan mendengung.
Idgham bi ghunnah: memasukkan atau men-tasydid-kan nun sukun atau tanwin ke dalam salah satu huruf ( ي ن م و ) dengan suara mendengung.
***
a. Pengertian
Suatu bacaan disebut idgham bi ghunnah, apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf:
و |
م | ن |
ي |
Dan bertemunya nun sukun atau tanwin dengan salah satu keempat huruf itu terjadi pada lain kata.
Jadi nun sukun atau tanwin itu harakat terakhir dari suatu kata. Lalu nun sukun atau tanwin itu bertemu dengan salah satu dari keempat huruf di atas yang merupakan huruf pertama pada kata yang berikutnya.
***
b. Cara Membaca
Cara membaca nun sukun atau tanwin ketika bertemu dengan salah satu dari keempat huruf di atas dalam satu kata adalah:
Memasukkan atau men-tasydid-kan nun sukun atau tanwin itu ke dalam salah satu huruf dari keempat huruf itu dengan suara mendengung.
***
c. Contoh Bacaan
– |
مَنْ يَقُولُ |
dibaca: | mayy (dengungkan)-ya-quu-lu |
– |
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ |
dibaca: | wu-juu-huyy (dengungkan)-yau-ma-i-dzin |
– |
مِنْ نِعْمَةٍ |
dibaca: | minn (dengungkan)-ni’-ma-tin |
– |
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ |
dibaca: | wa-li-kul-liww (dengungkan)-wij-ha-tun |
***
d. Latihan Membaca Ayat
Sekarang marilah kita mencoba menemukan bacaan idgham bighunnah dalam beberapa ayat berikut, lalu kita baca dengan suara nyaring:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاعِمَةٌ
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ
أَيَحْسَبُونَ أَنَّمَا نُمِدُّهُمْ بِهِ مِنْ مَالٍ وَبَنِينَ
وَيَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُخَلَّدُونَ إِذَا رَأَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَنْثُورًا
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ .
________________
Sumber:
Buku Mudah, Cepat & Praktis Belajar Tajwid, Ahda Bina A.
Artikel Ahkam an-Nun as-Sakinah wa at-Tanwin (al-Idgham wa Aqsamuh. Syeikh Muhammad Abdul Mun’im al-Muslimi. alukah.net
Tinggalkan Balasan