SHOPPING CART

close

Mana Lebih Utama: Kasih Hadiah Haji/Umrah atau Uang Tunai?

Jawaban singkatnya adalah: Lebih utama uang tunai.

Berikut ini penjelasannya:

1. Tidak Semua Orang Wajib Haji dan Umrah

Haji dan umrah merupakan rukun Islam, namun tidak semua orang wajib melaksanakannya.

Haji dan umrah hanya wajib bagi orang yang mampu.

Orang yang belum benar-benar mampu, maka dia belum wajib haji.

Disebut sebagai orang yang mampu, apabila:

  • Memiliki bekal yang cukup. Baik bekal selama perjalanan berangkat, bekal selama di tanah suci, hingga bekal untuk perjalanan pulang ke tanah airnya.
  • Bila dia seorang kepala keluarga, selain punya bekal di atas, maka dia juga harus memberikan kecukupan bagi keluarga selama ditinggalkan. Kalau dia sudah cukup bekal, namun keluarganya akan kekurangan selama ditinggalkan, maka dia juga belum wajib haji.

Apabila kita belum mampu seperti itu, maka kita pun belum memiliki kewajiban untuk berangkat haji.

Yang wajib kita kerjakan adalah melakukan berbagai hal supaya mampu melaksanakan ibadah haji. Yaitu bekerja keras dan menyisihkan sebagian penghasilan untuk menabung biaya haji.

Baca juga:  Arbain Nawawiyah 2: Islam Iman Ihsan dan Tanda Kiamat

2. Haji Hanya Wajib Sekali Tanpa Ketentuan Waktu

Haji merupakan kewajiban bahkan rukun Islam yang sangat unik.

Syahadat adalah rukun Islam yang pertama, hanya wajib diucapkan sekali sebagai pertanda bahwa kita sudah menerima aqidah Islam yang paling utama. Yaitu iman kepada Allah Swt. dan Nabi Muhammad Saw.

Adapun ibadah haji adalah rukun Islam yang terakhir, juga hanya wajib dilaksanakan sekali seumur hidup. Namun tidak ada ketentuan waktunya. Yang penting jangan sampai kita mati sebelum melaksanakan kewajiban ini.

Oleh karena itu, haji merupakan sebuah kewajiban yang bahkan bisa digantikan. Karena ia sama dengan hutang yang harus dibayarkan oleh anak keturunan. Yaitu bila dia sudah mampu, namun tidak melaksanakannya selama masih hidup, maka hendaknya dilaksanakan oleh anak keturunannya. Adapun biaya bisa diambil dari harta warisannya, maupun dari harta anak keturunannya tersebut.

3. Kebutuhan Orang Berbeda-beda

Ada orang yang sedang punya hutang dan sudah lama tidak mampu bayar. Maka hadiah berupa uang tunai tentu lebih dia perlukan, daripada hadiah haji dan umrah.

Secara umum, orang yang masih punya hutang dalam jumlah yang di luar kemampuannya untuk membayar, juga orang yang sehari-harinya kesusahan menafkahi keluarganya.

Padahal orang berkeluarga itu memiliki berbagai kebutuhan. Baik berupa makanan, pendidikan, maupun sarana kesehatan dan pengobatan.

Allah tidak membebani hamba-Nya di luar kemampuannya. Allah Maha Kasih dan Maha Bijaksana, Sementara manusia seringkali kurang kasih dan kurang bijaksana, meskipun niatnya adalah baik dan mulian.

Maka di sinilah diperlukan kearifan bagi kita yang diberikan harta lebih. Bila hendak memberikan hadiah sebagai penghargaan kepada orang lain, kita perlu mempertimbangkan asas manfaat bagi si penerima hadiah. Bukan dari sisi yang memberi saja. Karena boleh jadi, orang yang dermawan itu jadi salah sasaran dalam niat baiknya.

Allahu a’lam.

Tags:

0 thoughts on “Mana Lebih Utama: Kasih Hadiah Haji/Umrah atau Uang Tunai?

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.