SHOPPING CART

close

Tadabbur Ayat Kursi: Menghapus Semua Kesedihan

Dalam menghadapi kenyataan pahit yang menyakitkan, setiap orang memiliki trik dan caranya sendiri-sendiri.

Ada yang melampiaskannya dengan cara memukuli bantal atau boneka yang empuk dengan sekuat tenaga terutama kala sedang sendirian.

Ada yang menangis dengan sejadi-jadinya sampai puas.

Dan ada pula yang melampiaskannya dengan membuat karya seni yang kemudian mampu menyentuh hati dan dinikmati banyak orang, baik berupa lagu, puisi, maupun lukisan yang indah dan menakjubkan.

Mereka tidak lari, tapi berani menghadapi kenyataan. Mereka hanya mencari pelampiasan dan hiburan.

Adapun saya sendiri merasa cukup dengan membaca ayat Kursi dan menghayatinya dalam-dalam.

Baca juga:  Tahapan-tahapan Turunnya Al-Qur’an: Nuzulul Qur’an

Allahu laa ilaah illaa huw…

Ya Allah, aku bersaksi tiada Tuhan selain-Mu. Engkau yang telah menciptakanku, menjamin rezekiku, mencukupi seluruh kebutuhanku. Seluruh yang ada adalah bayangan dan berkah dari ada-Mu. Yang manis, yang getir, yang indah, yang menggetarkan, yang memesona, yang menghancurkan. Semua berasal dari-Mu. Sedangkan aku hanyalah setitik debu yang Engkau hadirkan untuk merasakan kehadiran-Mu.

Al hayyul qayyuum…

Engkau yang berdiri sendiri, tiada membutuhkan pertolongan siapapun. Sementara aku selalu membutuhkan pertolongan dengan sebenar-benarnya pertolongan dari-Mu. Dan hanya dari-Mu. Aku pasti hancur tanpa-Mu. Aku binasa dan celaka bila sampai Engkau tinggalkan.

Laa ta’khudzhuu sinatuw walaa nauum…

Engkau yang tidak pernah mengantuk apalagi tertidur. Sifat selalu terjaga dan waspada setiap detik di sepanjang waktu dan zaman. Sementara diriku selalu lupa, sering sembrono dan tiap saat terlena.

Lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh…

Milik-Mulah semua yang ada di langit dan di bumi. Aku dan seluruh makhluk-Mu hanya numpang sebentar dengan cuma-cuma dengan segala keserakahan kami.

Man dzal ladzi yasyfa’u ‘indahu illaa bi idznih…

Siapakah yang berani menghadap pada-Mu untuk memperoleh kebijakan tambahan, yang itu pun karena kemurahan-Mu yang tiada batas. Sementara aku selalu berharap yang lebih dan yang lebih. Yang aku sendiri tidak tahu sampai di mana batasan terbaik bagi diriku sendiri, apalagi bagi orang lain.

Ya’lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum…

Engkau maha mengetahui apa yang sedang kami alami maupun yang akan datang. Tiada sedikit pun yang tersembunyi dari-Mu. Sementara Engkau Maha Kasih dan Maha Sayang. Maka aku serahkan diriku inilah adanya dengan segala kebodohan dan sifat sok tahu bahkan tidak jarang merasa lebih pintar dari-Mu.

Wa laa yuhiithuuna bisyai-im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’…

Aku sungguh telah mengaku tiada mengetahui apa-apa. Semua ilmu bersumber pada-Mu. Aku hanya tahu sedikit dan itu pun dengan kehendak-Mu semata.

Wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardh…

Kursi-Mu seluas langit dan bumi. Kursiku tidak ada apa-apanya. Itu pun sebenarnya milik-Mu juga. Diriku pun milik-Mu. Kerajaan-Mu sagatlah luas tiada batas. Sementara diriku yang miskin dan hina seringkali merasa kaya dan mulia. Alangkah salahnya sikapku ini. Aku tahu salah, namun seringkali aku ulangi lagi.

Wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa

Engkau yang tiada pernah kesusahan dalam menjaga keseimbangan dan mengendalikan keberlangsungan langit dan bumi. Sedangkan aku sendiri sama sekali tidak mampu menguasai diri sendiri, apalagi mengendalikan apa yang di luar diriku. Maka aku mohon pada-Mu, tatalah kembali diriku dan hidupku untuk baik kembali.

Wa huwal ‘aliyyul ‘azhiim…

Engkau Maha Tinggi dan Maha Agung. Sedangkan aku ini rendah dan kecil, tiada yang bisa aku banggakan di hadapan-Mu dalam arti yang sesungguhnya. Karena diriku pun adalah pemberian dan titipan dari-Mu…

Dengan cara seperti itu, saya berusaha. Menjadikan setiap musibah adalah kesempatan untuk semakin bergantung dan berharap pada-Nya saja. Dan berlepas dari semua harapan dan belas kasihan dari selain-Nya.

Tags:

One thought on “Tadabbur Ayat Kursi: Menghapus Semua Kesedihan

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.