SHOPPING CART

close

Kesempatan Saya Belajar pada Ustadz Hawal

Pekan yang lalu seorang kawan lama, Ustadz Hawal Istirja’, berkunjung ke kota Malang. Segera saya sapa melalui akun fb. Posisi sedang di mana, datang kapan, rencana balik hari apa, dan seterusnya.

Ternyata beliau datang bersama keluarga. Lengkap bersama kedua anak dan istri beliau. Sudah lebih dari seminggu ada di kota Malang, untuk pengembangan bisnis software.

Bertemu di Sengkaling UMM

Alhamdulillah, pada hari Sabtu pagi sekitar jam tujuh beliau saya jemput di daerah Blimbing. Saya datang bersama anak saya yang nomor dua dan nomor tiga. Setelah itu kami langsung meluncur ke Taman Rekreasi Sengkaling, Universitas Muhammadiyah Malang (sekalian promosi, Saudara-saudara…)

Tak lama kemudian istri saya pun datang menyusul. Membawa minuman dan jajanan.

Selesai menemani anak-anak berenang sampai puas, kami pun pergi ke halaman belakang Taman Sengkaling. Di sana ada beberapa wahana gratis, selain banyak wahana yang berbayar. Kami pilih yang gratis-gratis saja.

Baca juga: Inilah Tuntunan Bagi Kita Dalam Mencari Ilmu

Mampir ke Rumah

Menjelang adzan Zhuhur kami pun melangkah pulang. Meninggalkan taman rekreasi dan menuju rumah kami di kawasan Embong Anyar.

Alhamdulillah di rumah istri saya sudah menyiapkan hidangan makan siang. Sederhana saja. Sayur sop, sambal kecap, ayam dan tempe goreng, serta sate ayam.

Namun Ustadz Hawal menghendaki shalat Zhuhur dahulu. Jadilah kami shalat berjamaah di rumah saja. Baru kemudian santap siang.

Sekitar jam empat sore, rombongan tamu saya antarkan pulang ke daerah Blimbing lagi. Tapi kami mampir sebentar ke Sardo Swalayan. Salah satu toko serba ada yang paling laris di kota Malang.

Beberapa Pelajaran Penting

Ada beberapa hal penting yang saya catat dengan baik. Dan saya jadikan sebagai pelajaran penting dari Ustadz Hawal. Selama pertemuan silaturahmi itu. Kurang lebihnya adalah sebagai berikut:

Pertama: tentang bisnis

Belajar sinergi kebaikan dalam bentuk bisnis. Termasuk yang berkaitan dengan modal dan jalannya usaha. Taat kepada aturan agama yang mengharamkan riba. Sebaliknya, berusaha semaksimal mungkin untuk menggunakan sistem ekonomi Islam.

Kedua: tentang anak

Lebih serius memberikan pelajaran hidup dan teladan pada anak-anak. Orangtua adalah sekolah yang sebenarnya bagi anak-anak. Kita harus tanggap dengan setiap pertanyaan yang dilontarkan anak. Jangan sampai kita berbohong, memberikan informasi yang salah kepada anak. Namun juga jangan terlalu berlebihan, misalnya dengan keterangan yang bertele-tele. Cukup sebatas yang diperlukan anak.

Ketiga: akhlak yang mulia

Pelajaran yang paling penting bagi anak adalah akhlak yang mulia. Masa anak-anak adalah masa yang paling bagus untuk menanamkan perilaku dan kebiasaan baik pada anak, terutama ucapan dan tutur kata yang sopan. Jangan sampai kita mem-bully anak-anak. Yang selanjutnya mereka akan mem-bully teman-temannya.

Itulah sedikit catatan saya selama kunjungan Ustadz Hawal ke kota Malang. Matur nuwun, Ustadz…

Semoga memberikan manfaat yang baik bagi kita semua.

Amin…

Tags:

2 thoughts on “Kesempatan Saya Belajar pada Ustadz Hawal

  • Awal Istirdja'

    Astaghfirullahal adziim..
    saya masih makmum antum tadz

    • Ahda Bina

      Inggih imam dan makmumnya gantosan Ustadz Hawal, hehe… Barakallah fikum…

Tinggalkan Balasan ke Awal Istirdja'Batalkan balasan

Your email address will not be published.