SHOPPING CART

close

Hadits-hadits tentang Awal Bulan Puasa (Ramadhan)

Mengkaji hadits itu jauh lebih rumit daripada mengkaji al-Qur’an. Pertama, harus membahas status haditsnya dahulu. Shahih atau dha’if. Pekerjaan yang tidak semua orang sanggup melakukannya.

Kedua, jumlah hadits itu jauh lebih banyak daripada ayat al-Qur’an. Karena saking banyaknya itu, seringkali terlihat saling bertubrukan satu sama lain. Tambah bikin bingung.

Hal itu membuat kebanyakan orang menyerah sebelum berangkat belajar.

Namun kali ini saya benar-benar tergoda untuk melakukan kajian matan hadits tentang awal bulan. Karena tema ini sangat menarik. Khususnya bila waktu mendekati bulan Ramadhan. Yang itu terjadi setiap tahun. Dan meskipun sudah dibahas dan diperdebatkan puluhan bahkan ratusan kali, tetap saja masalah ini tidak pernah selesai.

Maka baiklah. Pertama saya akan menyajikan hadits-hadits ini langsung saya ambil dari Maktabah Syamilah, terutama yang kitabnya sudah dinyatakan sesuai dengan yang diterbitkan.

Kedua, saya akan membahas terjemahannya. Hal ini tidak mudah. Atau justru di sinilah awal mula perbedaan pendapat itu bermula. Khususnya tentang makna potongan matan, “Faqduru lahu.”

Ketiga, saya akan mencoba mengupas beberapa masalah yang berkaitan dengan status hukum hisab dan rukyah. Apakah ada perintah untuk melakukan hisab? Apakah rukyah itu hukumnya wajib? Dan yang lainnya.

Semoga Allah Swt. membukakan pintu ilmu dan hikmahnya kepada kita semua. Serta memberikan kemudahan untuk memahaminya dengan sebaik-baiknya.

Teks Hadits

Hadits Pertama

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رضى الله عنهما أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ذَكَرَ رَمَضَانَ فَقَالَ

لاَ تَصُومُوا حَتَّى تَرَوُا الْهِلاَلَ، وَلاَ تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوْهُ، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ

رواه البخاري

Hadits Ibnu ‘Umar:

“Janganlah kalian puasa sampai melihat hilal. Jangan pula kalian berhenti puasa sampai melihat hilal. Bila cuaca mendung atas kalian, faqduru lahu.”

Hadits Kedua

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رضى الله عنهما أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ

الشَّهْرُ تِسْعٌ وَعِشْرُونَ لَيْلَةً، فَلاَ تَصُومُوا حَتَّى تَرَوْهُ، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا الْعِدَّةَ ثَلاَثِينَ

رواه البخاري

Hadits Ibnu ‘Umar:

“Satu bulan itu dua puluh sembilan malam. Janganlah kalian berpuasa sampai melihat hilal. Bila cuaca mendung atas kalian, maka genapkanlah tiga puluh hari.”

Hadits Ketiga

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم صلى الله عليه وسلم

صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ، وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ، فَإِنْ غُبِّىَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلاَثِينَ

رواه البخاري

Hadits Abu Hurairah:

“Puasalah kalian bila melihat hilal. Berhentilah puasa bila melihat hilal. Bila hilal itu tidak nampak oleh kalian, maka genapkanlah Sya’ban itu tiga puluh hari.”

Baca pula:  Benarkah Musafir Tetap Wajib Melaksanakan Puasa Ramadhan?

Hadits Keempat

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضى الله عنهما عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسل أَنَّهُ ذَكَرَ رَمَضَانَ فَقَالَ

لاَ تَصُومُوا حَتَّى تَرَوُا الْهِلاَلَ وَلاَ تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوْهُ فَإِنْ أُغْمِىَ عَلَيْكُمْ فَاقْدِرُوا لَهُ

رواه مسلم

Hadits Ibnu ‘Umar:

“Janganlah kalian puasa sampai melihat hilal. Jangan pula kalian berhenti puasa sampai melihat hilal. Bila hilal itu terhalang atas kalian, faqduru lahu.”

Hadits Kelima

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضى الله عنهما أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم

ذَكَرَ رَمَضَانَ فَضَرَبَ بِيَدَيْهِ فَقَالَ

الشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا – ثُمَّ عَقَدَ إِبْهَامَهُ فِى الثَّالِثَةِ – فَصُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ أُغْمِىَ عَلَيْكُمْ فَاقْدِرُوا لَهُ ثَلاَثِينَ

رواه مسلم

Hadits Ibnu ‘Umar:

Raulullah Saw. menunjukkan seluruh jari-jari tangannya dan bersabda,

“Satu bulan itu demikian, demikian dan demikian.” Pada hitungan yang ketiga beliau melipat ibu jarinya.

“Berpuasalah kalian bila melihat hilat. Berhentilah berpuasa bila melihat hilal. Bila hilal itu tidak nampak oleh kalian, maka genapkanlah tiga puluh hari.”

Hadits Keenam

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضى الله عنهما قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم

إِنَّمَا الشَّهْرُ تِسْعٌ وَعِشْرُونَ فَلاَ تَصُومُوا حَتَّى تَرَوْهُ وَلاَ تُفْطِرُوا حَتَّى تَرَوْهُ فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدِرُوا لَهُ

رواه مسلم

Hadits Ibnu ‘Umar:

“Satu bulan itu dua puluh sembilan hari. Maka janganlah kalian berpuasa sampai melihat hilal. Dan jangan berhenti puasa sampai melihat hilal. Bila hilal itu tidak nampak oleh kalian, faqduru lahu.”

Hadits Ketujuh

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رضى الله عنهما قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم

الشَّهْرُ تِسْعٌ وَعِشْرُونَ فَإِذَا رَأَيْتُمُ الْهِلاَلَ فَصُومُوا وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدِرُوا لَهُ

رواه مسلم

Hadits Ibnu ‘Umar:

“Satu bulan itu sembilan puluh hari. Bila kalian melihat hilal, maka berpuasalah. Lalu bila kalian melihat hilal lagi, maka berhentilah puasa. Kemudian bila hilal itu tidak nampak oleh kalian, faqduru lahu.”

Hadits Kedelapan

عَن ابْن عُمَرَ – رضى الله عنهما قَالَ قَالَ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم

إِنَّا أُمَّةٌ أُمِّيَّةٌ لاَ نَكْتُبُ وَلاَ نَحْسُبُ الشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا – وَعَقَدَ الإِبْهَامَ فِى الثَّالِثَةِ – وَالشَّهْرُ هَكَذَا وَهَكَذَا وَهَكَذَا. يَعْنِى تَمَامَ ثَلاَثِينَ.

رواه مسلم

Hadits Ibnu ‘Umar:

“Kami umat yang ummi, di mana kami tidak bisa menulis maupun berhitung. Kami tidak mampu melakukan hisab. Satu bulan itu demikian, demikian, dan demikian.” Pada kali yang ketiga beliau melipat ibu jarinya.

“Satu bulan itu demikian, demikian, dan demikian.” Maksudnya genap tiga puluh hari.

Hadits Kesembilan

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم-

إِذَا رَأَيْتُمُ الْهِلاَلَ فَصُومُوا وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَصُومُوا ثَلاَثِينَ يَوْمًا

رواه مسلم

Hadits Abu Hurairah:

“Bila kalian melihat hilal, maka berpuasalah. Lalu bila kalian melihat hilal lagi, maka berhentilah puasa. Bila hilal itu tidak nampak oleh kalian, maka berpuasalah tiga puluh hari.”

Hadits Kesepuluh

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ

صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُمِّىَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا الْعَدَدَ

رواه مسلم

Hadits Abu Hurairah:

“Berpuasalah kalian bila melihat hilal. Berhentilah berpuasa bila melihat hilal. Bila hilal itu tidak nampak oleh kalian, maka sempurnakanlah hitungannya.”

Hadits Kesebelas

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم

صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُمِّىَ عَلَيْكُمُ الشَّهْرُ فَعُدُّوا ثَلاَثِينَ

رواه مسلم

Hadits Abu Hurairah:

“Berpuasalah kalian bila melihat hilal. Berhentilah berpuasa bila melihat hilal. Bila bulan itu tidak terlihat oleh kalian, maka jadikanlah tiga puluh hari.”

Hadits Kedua Belas

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ ذَكَرَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم الْهِلاَلَ فَقَالَ

إِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَصُومُوا وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا فَإِنْ أُغْمِىَ عَلَيْكُمْ فَعُدُّوا ثَلاَثِينَ

رواه مسلم

Hadits Abu Hurairah:

“Bila kalian melihat hilal, maka berpuasalah. Lalu bila kalian melihat hilal, maka berhentilah puasa. Bila hilal itu tidak nampak oleh kalian, maka jadikanlah tiga puluh hari.”

Tags:

0 thoughts on “Hadits-hadits tentang Awal Bulan Puasa (Ramadhan)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.