SHOPPING CART

close

Inilah Persiapan Sebelum Kita Menghafal al-Qur’an

Agak berbeda dengan buku-buku lain yang semisal, buku ini ini penulis siapkan secara khusus untuk membantu warga masyarakat yang memiliki minat menghafal ayat dan surat pilihan dalam al-Quran. Namun demikian, bila sedikit demi sedikit menghafal secara tertib, bukan tidak mungkin seseorang akan menyelesaikan hafalan al-Quran (khatam).

Dalam kesempatan ini penulis tidak akan mengutip satu pun ayat atau hadits. Apa yang penulis paparkan di sini merupakan pengalaman penulis sendiri, dan diperkuat oleh pengalaman orang lain, termasuk beberapa guru atau ustadz penulis. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin….

Sebelum mulai menghafal ayat-ayat al-Quran, ada beberapa hal yang perlu kita siapkan. Persiapan ini sebagai sarana untuk mempermudah jalannya aktivitas.

1. Mencari sahabat

Sebelum memulai menghafal, hendaknya kita sudah mempunyai seorang atau beberapa orang sahabat untuk bersama-sama membentuk komitmen. Minimal satu orang, syukur bisa lebih.

Bersama seorang atau beberapa sahabat itu, kita bisa membuat jadual bersama. Dengan mereka, insya Allah kita bisa menjadi lebih disiplin melakukan hafalan.

Sehingga akan ada orang yang akan menyimak hafalan kita bila datang waktunya setoran. Akan ada orang yang akan menegur, bila ternyata kita salah menghafal. Juga akan ada orang yang akan menyemangati, bila kita sendiri sedang malas.

Seperti para nabi memiliki para sahabat atau pendukung (hawariyun) yang siap menemani dalam meraih target-target besar.

Sebaliknya, tanpa seorang sahabat, kita akan mudah melakukan kesalahan, tanpa ada yang menegur. Hingga ketika rasa malas itu datang, demikian mudah kita kehilangan semangat mencapai tujuan.

Baca Juga:

Tips Khusus Mengecek dan Menjaga Hafalan al-Qur’an

***

2. Hindari musuh terbesar

Al-Quran adalah kitab yang suci, diwahyukan oleh Dzat Yang Maha Suci (Allah), disampaikan oleh makhluk langit yang paling mulia (Jibril a.s.), kepada makhluk dunia yang paling agung (Muhammad Saw.). Oleh karena itu, sudah sewajarnya al-Quran hanya bersedia singgah di hati yang bersih.

Ketika seseorang berusaha keras menghafal al-Quran dengan tetap berbuat maksiat, sama dengan orang yang sedang meniup balon yang bocor. Sekecil apapun kebocoran itu, membuat pekerjaan tersebut menjadi sia-sia. Sekecil apapun dosa yang dikerjakan, dipastikan hafalan tidak mau singgah terlalu lama.

Mengapa demikian?

Pembaca yang dirahmati Allah…

Hafalan itu hanya akan bertahan bila kita bersedia selalu dekat dengan al-Quran; membaca, murajaah, saling simak dengan orang lain, lalu murajaah lagi. Demikian seterusnya tiada henti.

Hati yang kotor akan malas berdekatan dengan al-Quran. Jangankan murajaah, membaca al-Quran pun tidak. Maka dipastikan orang yang masih suka berbuat dosa akan selalu mengalami kesulitan dan  tidak pernah menemukan jalan keluar dalam menghafal al-Quran, sampai ia bersedia meninggalkannya.

Baca Juga:

Tips Spesial dalam Menghafal Surat Pilihan

***

3. Pastikan bacaan sudah benar

Kesalahan membaca akan berkelanjutan pada kesalahan menghafal. Untuk memperbaiki kesalahan yang sudah terlanjur itu lebih sulit daripada menghafalnya dari awal. Oleh karena itu, sebelum mulai menghafal, hendaknya kita sudah memastikan, bahwa bacaan kita pada ayat-ayat yang akan kita hafal itu sudah benar.

Bagaimana cara memastikan bahwa bacaan kita sudah benar? Kita baca ayat atau surat itu di depan orang lain yang menyimak bacaan kita dengan teliti, huruf per huruf. Bila ada kesalahan meskipun hanya satu kata, kita harus memastikan bahwa kesalahan itu tidak terulang lagi.

Baca Juga:

Inilah Beberapa Keutamaan Membaca al-Qur’an

***

4. Mempelajari Kosa Kata, Tafsir dan Asbabun Nuzul al-Quran

Dengan mengenal kosa kata dan makna yang terkandung dalam ayat-ayat al-Quran, akan membuat kita semakin mudah menghafalnya. Namun demikian, janganlah hal ini membuat kita lupa untuk tetap menyediakan waktu khusus untuk menghafal.

Dengan cara ini, kita akan memperoleh hasil yang sangat memuaskan dalam menghafal al-Quran. Dimana ayat-ayatnya kita hafal, sementara makna-makna yang terkandung dalam al-Quran pun kita pahami. Dan keduanya, menghafal dan memahami, adalah satu kesatuan yang saling membantu serta menguatkan.

Baca Juga:

Sungguh Dahsyat Keutamaan Menghafal al-Qur’an

***

5. Buatlah jadual menghafal

Sebelum memulai menghafal, buatlah jadual secara tertulis. Lalu tempelkan jadual itu di tempat yang mudah terlihat. Hal ini perlu dilakukan.

Dengan membuat jadual ini, kita akan memperoleh beberapa manfaat sekaligus, yaitu:

  • memperkuat niat

Orang yang sudah berniat menghafal, dengan menuliskan jadual hafalan, akan termotivasi lebih kuat.

Dengan menuliskan jadual itu, ia sudah memiliki perkiraan waktu-waktu luang di sela-sela kegiatan hariannya.

Juga dengan menuliskan jadual itu, ia sudah memiliki strategi bagaimana mengatur waktu dengan sebaik mungkin.

Dengan menuliskan jadual itu, ia akan kreatif mencari cara supaya sukses menghafal. Bukan kreatif mencari alasan mengapa belum hafal.

  • memastikan kapan hafalan akan dimulai

Hal paling berat dalam melakukan semua pekerjaan adalah memulai. Dengan jadual itu, kita mengerti kapan hafalan seharusnya dimulai. Pekerjaan sekecil apa pun tidak mungkin selesai tanpa dimulai.

  • mengatur stamina

Menghafal ayat-ayat al-Quran memang menyenangkan. Selain bernilai ibadah, juga menambah pengetahuan, bahkan keterampilan. Bila sudah memulai hafalan, kadang-kadang kita malah susah untuk berhenti. Tapi kita harus disiplin. Ketika hafalan telah mencapai target, sebaiknya kita berhenti menghafal. Gunakan sisa waktu yang masih ada untuk murajaah. Berlatih menyambung ayat.

Tidak bisa berhenti  itu berbahaya. Orang yang kehabisan tenaga gampang jatuh sakit. Bila sudah jatuh sakit, ia tidak akan mampu melanjutkan kegiatan. Pada waktu itulah semangat jadi hilang. Bila semangat sudah hilang, buyarlah kemauan.

  • memastikan kapan hafalan akan selesai

Jadual itu akan memandu kita untuk mencapai tujuan pada waktunya. Bila kita disiplin, insya Allah pasti tercapai. Pekerjaan yang berat menjadi ringan. Ibarat mengangkat beban satu ton, tidak menjadi masalah, karena telah kita bagi menjadi satuan-satuan yang ringan.

___________________

Sumber:

Buku Mudah & Cepat Menghafal Surat-surat Pilihan, oleh Ahda Bina A., Lc.

– Artikel:

Fadhail Hifzhil-Qur’anil-Karim. Ahmed Ashour.

Tags:

0 thoughts on “Inilah Persiapan Sebelum Kita Menghafal al-Qur’an

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.