SHOPPING CART

close

TAHMID & HAMDALAH: Pengertian, Penggunaan, Keutamaan

التَّحْمِيْدُ وَالْحَمْدَلَةُ

At-Tah-miid Wal-Ham-da-lah

Tahmid dan Hamdalah

A. Pengertian Tahmid dan Hamdalah

1. Pengertian Tahmid dan Hamdalah Secara Bahasa

Tahmid berasal dari kata: hamida-yahmadu-hamdan-tahmidan.

Hamdalah berasal dari kata: hamdala-yuhamdilu-hamdalatan.

Kedua kata ini cukup populer di tengah kehidupan kita sehari-hari. Sehingga kadang kita temui beberapa saudara kita memiliki nama Hamdala ataupun Tahmid.

Tahmid, artinya: memuji Allah. Bisa dengan membaca: “Alhamdulillah,” atau “Asykurullah,” atau “Terima kasih, ya Allah…”

كَثْرَةُ الثَّنَاءِ بِالْمَحَامِدِ الْحَسَنَةِ

“Tahmid yaitu: memperbanyak pujian dengan pujian-pujian yang baik.”

Hamdalah, artinya: membaca kalimat, “Alhamdulillah.”

Alhamdulillah, artinya: segala puji hanya untuk Allah. Hanya Allah yang sesungguhnya berhak menerima pujian.

Dengan mengucapkan kalimat ini, berarti kita sedang mengungkapkan syukur kepada Allah Swt.

Berdasarkan keterangan di atas, tahmid lebih umum daripada hamdalah.

**

2. Pengertian Tahmid dan Hamdalah Secara Istilah

Secara istilah, Tahmid yaitu: memperbanyak pujian kepada Allah Swt.

كَثْرَةُ الثَّنَاءِ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى، لأَِنَّهُ هُوَ مُسْتَحِقُّ الْحَمْدِ عَلَى الْحَقِيقَةِ

“Tahmid yaitu: memperbanyak pujian bagi Allah Ta’ala, karena Dialah yang berhak atas segala pujian secara hakiki.”

Tahmid juga disebut sebagai Hamdalah.

وَيُسَمَّى التَّحْمِيدُ أَيْضًا الْحَمْدَلَةَ، وَهُوَ قَوْل: الْحَمْدُ لِلَّهِ نُطْقًا

“Tahmid juga disebut dengan Hamdalah. Yaitu mengucapkan Alhamdulillah secara lisan.”

Dengan demikian, secara istilah Tahmid dan Hamdalah itu bermakna sama.

Baca Juga: 

Tasbih: Pengertian, Penggunaan, Keutamaan

***

B. Contoh Penggunaan

Hamdalah hanya kita gunakan untuk menunjukkan rasa syukur dan gembira.

Ibarat pakaian, warnanya cerah dan berbunga-bunga.

Contoh:

Alhamdulillah, hari ini saya bisa mengikuti ujian dengan baik.

Atau: Alhamdulillah, penguasa yang zalim itu akhirnya lengser juga.

Atau: Alhamdulillah, Ayah baru saja pulang dengan selamat.

Baca Juga: 

Tahlil: Pengertian, Penggunaan, Keutamaan

***

C. Keutamaan

Kalimat ini merupakan salah satu dzikir harian yang sangat dicintai Nabi Muhammad Saw. Dzikir ini sejajar dengan kalimat dzikir Subhanallah, Allahu Akbar dan Lailaha illallah.

Satu kalimat yang pendek ini, pahalanya akan memenuhi antara langit dan bumi. Oleh karena itu, hendaknya kita memperbanyak membaca kalimat ini. Sebuah kalimat yang ringan, namun memiliki makna dan fadhilah yang amat dahsyat.

Bila sedang dalam perjalanan, Nabi Muhammad Saw. biasa memperbanyak membaca kalimat ini, terutama ketika jalan sedang menurun.

Hamdalah ini juga merupakan salah satu jenis tanaman yang ada dalam surga, sebagaimana yang disebutkan oleh Nabi Adam alaihis salam kepada Nabi Muhammad Saw. pada waktu Isra’-Mi’raj.

1. Tahmid Adalah Kalimat Yang Paling Dicintai Allah Swt.

Bacaan dzikir Alhamdulillah, merupakan salah satu kalimat dzikir yang paling dicintai Allah Swt.

Rasulullah Saw. bersabda:

أحب الكلام إلى الله تعالى أربع، لا يضرك بأيّهن بدأت: سبحان الله، والحمد لله، ولا إله إلا الله، والله أكبر

“Kalimat yang paling dicintai Allah itu ada empat. Tidak masalah mana yang engkau baca terlebih dahulu. Yaitu: Subhanallah, Alhamdulillah, Laailaaha illallah dan Allahu Akbar.”

(HR. Muslim)

**

2. Pahala Tahmid Memenuhi Timbangan

Bacaan Subhanallah itu merupakan bacaan mulia yang kebaikannya memenuhi seluruh ruang antara langit dan bumi. Rasulullah Saw. bersabda:

الطُّهُورُ شَطْرُ الإيمانِ، والْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلأُ المِيزانَ، وسُبْحانَ اللهِ والْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَآنِ -أَوْ تَمْلأُ- ما بيْنَ السَّمَواتِ والأرْضِ

“Thaharah itu separuh daripada iman. Bacaan Alhamdulillah itu memenuhi timbangan amal kebajikan. Bacaan Subhanallah dan Alhamdulillah memenuhi apa yang ada antara langit dan bumi.”

(HR. Muslim)

**

3. Meringankan Beban Hidup

Bacaan tasbih yang diiringai dengan takbir dan tahmid memiliki fadhilah yang lebih baik daripada seorang pembantu. Marilah kita perhatikan hadits berikut ini:

Suatu saat Fathimah ‘alaihas salam merasakan beratnya menggiling gandum (setiap hari). Waktu itu Rasulullah Saw. memperoleh beberapa tawanan perang (yang telah dijadikan budak sesuai dengan tradisi). Maka Fathimah pergi ke rumah Rasulullah Saw. Namun tidak berjumpa dengan beliau. Fathimah hanya bertemu dengan ‘Asiyah. Ketika Rasulullah Saw. pulang, ‘Aisyah mengabarkan kedatangan Fathimah.

Fathimah berkata:

Rasulullah Saw. hadir  menemui kami ketika kami sudah bersiap untuk tidur. Maka aku pun hendak bangkit dari tempat tidur. Beliau bersabda: Tetaplah kalian di tempat itu.

Maka beliau pun duduk di tengah-tengah kami. Hingga aku merasakan dinginnya kaki beliau di dadaku. Beliau bersabda:

ألَا أُعَلِّمُكُما خَيْرًا ممَّا سَأَلْتُمَانِي؟ إذَا أخَذْتُما مَضَاجِعَكُما تُكَبِّرَا أرْبَعًا وثَلَاثِينَ، وتُسَبِّحَا ثَلَاثًا وثَلَاثِينَ، وتَحْمَدَا ثَلَاثًا وثَلَاثِينَ؛ فَهو خَيْرٌ لَكُما مِن خَادِمٍ

Tidakkah aku ajarkan kepada kalian sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kalian minta? Bila kalian telah berada di tempat tidur, hendaknya kalian bertakbir tiga puluh empat kali, bertasbih tiga puluh tiga kali, dan bertahmid tiga puluh tiga kali. Maka itu lebih baik daripada seorang pembantu.”

(HR. Bukhari)

Baca Juga: 

Takbir: Pengertian, Penggunaan, Keutamaan

***

D. Kesalahan Umum

Tidak jarang pembawa acara dalam sebuah pertemuan keliru menggunakan kalimat ini. Dia berkata,

“Marilah kita akhiri acara ini dengan membaca hamdalah.”

Hal ini kurang tepat, karena hamdalah itu sendiri artinya membaca Alhamdulillah.

Dengan demikian bila dia mengatakan,

“Marilah kita membaca Hamdalah.”

Maka artinya:

Marilah kita membacamembaca Alhamdulillah”. Sehingga di situ ada pengulangan kata yang sebenarnya tidak diperlukan.

Penggunaan yang benar adalah:

“Marilah kita membaca Alhamdulillah.”

Atau:

“Marilah kita berhamdalah.”

Baca Juga: 

Basmalah: Pengertian, Penggunaan, Keutamaan

***

Penutup

Demikian beberapa keterangan yang bisa kami sampaikan mengenai makna, keutamaan beserta contoh penggunaan kata hamdalah.

Semoga ada manfaatnya bagi kita bersama.

Allahu a’lam.

__________________________

Bacaan Utama:

– Kitab: Fiqhul-Ad’iyah wal-AdzkarSyeikh Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin al-Badr.

– Kitab: al-Mausu’ah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah.

Kitab-Fiqh-Ad'iyah-wa-Adzkar

Tags:

3 thoughts on “TAHMID & HAMDALAH: Pengertian, Penggunaan, Keutamaan

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.