Dasar cinta yang tulus
Karena kepercayaan adalah dasar dari cinta yang tulus. Bukan sekedar gairah yang menyala-nyala seketika. Kemudian padam untuk selamanya.
Cinta adalah hasil akhir dari proses saling mempercayai. Mempertaruhkan seluruh harapan akan masa depan yang penuh dengan ketidakpastian.
Dengan tetap saling percaya, cinta akan tumbuh secara perlahan, tapi mengakar dengan sangat kuat dan menghunjam. Lalu kokoh tinggi menjulang, memberikan buah yang manis, dan beranak-pinak.
***
Melahirkan cinta yang berkesadaran
Cinta itu buta. Sebaliknya kepercayaan itu kesadaran. Bukan asal dan serampangan. Butuh bukti dan ujian yang terus-menerus. Hasilnya adalah cinta yang melek dan masuk akal.
Kita percaya kepada pasangan, berarti pasti kita telah juga mencintainya. Namun bila kita mencintainya, belum tentu kita percaya padanya. Dan inilah yang dimaksud sebagai cinta yang buta.
Baca juga: Amalan Mahabbah Yang Halal Untuk Suami/Istri
***
Alat ukur
Kepercayaan adalah alat ukur untuk mengetahui seberapa dalam cinta kita yang sebenarnya, bukan sebaliknya.
Kepercayaan adalah alat timbang untuk mengetahui seberapa mantap cinta kita. Bukan sebaliknya.
Kalau engkau mencintaiku, maka engkau juga harus mempercayaiku. Tidak. Itu terbalik. Bila aku mempercayaimu, berarti aku telah jatuh cinta padamu.
Maka bila kepercayaan itu telah hancur, berantakan… Hendaknya engkau bersiap-siap untuk angkat kaki dari singgasana hatiku, meski tubuhku masih tetap bersamamu.
Baca juga: Makanya Jatuh Cinta Itu Nanti Saja Setelah Menikah
***
Duhai Cintaku…
Tetaplah engkau jaga kepercayaanku padamu…
Rawatlah dia, karena di sana bersemayam cintaku yang sesungguhnya.
Moga Allah memberkahi keluarga kita, hingga anak-turun serta masyarakat di sekitar kita, dan umat manusia seluruhnya.
Amin ya rabbal ‘alamin…
***
Buat nambah wawasan, boleh kita simak kumpulan quote berikut:
Tinggalkan Balasan