Kedudukan Takwil: Manhaj Tarjih 16
Teks Asli:
16. Dalam memahami nash, makna dhahir didahulukan dari ta’wil dalam bidang aqidah. Dan takwil sahabat dalam hal itu tidak harus diterima.
Poin utama:
– Dalam memahami nash, Majelis Tarjih mendahulukan makna zahir daripada takwil dalam masalah aqidah.
– Majelis Tarjih tidak selalu menerima takwil sahabat dalam masalah aqidah.
Catatan:
– Pokok pikiran dalam nomor ini adalah kalimat pertama.
– Kalimat kedua adalah cabangnya. Sehingga bisa dihapus.
Usulan perubahan:
“Untuk memahami nash di bidang aqidah, Majelis Tarjih mendahulukan makna zahir daripada takwil. Dalam hal ini, takwil sahabat tidak harus diterima.”
Atau:
“Untuk memahami nash di bidang aqidah, Majelis Tarjih mendahulukan makna zahir daripada takwil.”
Dengan ini berakhirlah pembahasan serta usulan perubahan Pokok-pokok Manhaj Tarjih Muhammadiyah.
Allahu a’lam.
Tinggalkan Balasan