SHOPPING CART

close

Hadits Arbain Nawawi (17): Akhlak pada Sesama Makhluk Allah

Ihsan artinya bersikap baik dan terpuji. Berlaku ihsan berarti berperilaku baik dan terpuji.

Sikap ihsan merupakan salah satu perintah Allah Swt. bagi umat manusia. Sebagai salah satu bentuk sifat rahmat dari-Nya.

Kita dilarang bersikap kasar. Tidak peduli kepada perasaan maupun penderitaan orang lain. Sebaliknya, kita diperintahkan untuk selalu peka dengan kesusahan orang lain. Siapapun adanya. Bahkan kepada hewan yang hendak kita sembelih dan konsumsi.

Selanjutnya marilah kita perhatikan hadits di bawah ini. Seraya memohon kepada Allah, semoga berkenan membukakan pintu ilmu dan hikmah-Nya bagi kita semua.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi (16): Janganlah Engkau Marah

***

A. Teks Hadits Arbain Nawawi (17)

،عَنْ أَبِي يَعْلَى شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رضي الله عنه

:عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ

،إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ

،فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ

،وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ

وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ، وَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ

.رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 18: Perintah Bertakwa dan Berakhlak Mulia

***

B. Terjemah Hadits Arbain Nawawi (17)

Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah Saw., beliau bersabda:

“Sesungguhnya Allah mewajibkan untuk selalu berbuat baik (ihsan) atas segala sesuatu.

“Sampai bila kalian harus membunuh, maka bunuhlah dengan baik.

“Bila kalian menyembelih, sembelihlah dengan baik.

“Hendaklah dia (yang akan menyembelih) mengasah pisaunya, dan meringankan (penderitaan) binatang yang disembelihnya.”

(HR.  Muslim)

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 19: Beriman kepada Qadha’ dan Qadar

***

C. Penjelasan Hadits Arbain Nawawi (17)

Berikut ini beberapa catatan dan keterangan mengenai hadits di atas:

1. Makna Ihsan

Ihsan berasal dari kata: ahsana-yuhsinu-ihsanan. Artinya: berlaku dan berbuat baik kepada orang lain. Lawannya adalah isa’ah, yang berasal dari kata: asa’a-yusi’u-isa’ah. Artinya: berlaku dan berbuat buruk kepada orang lain.

Orang berbuat ihsan itu sesungguhnya berbuat baik kepada dirinya sendiri. Karena dialah nanti yang akan memetik serta menikmati buah dari kebaikannya itu. Baik di dunia maupun di akhirat.

Sebagaimana orang berbuat buruk itu juga sedang berbuat buruk kepada dirinya sendiri. Karena dia pula yang akhirnya akan menanggung akibat dari kejahatannya secara penuh. Baik di dunia maupun di akhirat.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 20: Malu Sebagian dari Iman

**

2. Membunuh dengan Ihsan

Adakalanya seorang muslim harus membunuh orang lain. Dalam keadaan demikian, Allah Swt. memberikan perintah kepada kita untuk melakukan pembunuhan itu dengan cara yang baik.

Hal ini secara teori mudah, namun praktiknya tidak akan mudah. Karena orang membunuh itu biasanya ada unsur balas dendam sebagai balasan sakit hati yang luar biasa. Sehingga orang membunuh itu pada umumnya selalu ada dorongan untuk menyakiti dan menyiksa.

Di sinilah urgensi perintah Allah kepada orang Islam untuk selalu berlaku ihsan. Di mana dia berlaku ihsan itu sebagai bukti akan keagungan agama Islam yang sempurna. Termasuk ketika harus menghilangkan nyawa orang lain.

Di sini pula nyata kelihatan bahwa agama Islam adalah agama yang realistis. Dalam kehidupan yang demikian kompleks semuanya bisa saja terjadi. Kita semua pasti ingin kekasaran dan kekejaman itu dinihilkan, namun tuntutan sertanya kenyataan hidup seringkali tidak sejalan dengan keinginan. Ada saat tertentu di mana kita harus memilih pilihan yang pahit. Dalam keadaan demikian, hendaknya kita tetap fokus pada tujuan.

Bila tujuannya adalah membunuh atau menghilangkan nyawa seseorang, jangan sampai tujuan itu terselipi dengan tujuan yang lain. Misalnya tujuan menyiksa dengan cara memperlama proses kematian.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 21: Perintah Istiqamah dengan Syahadat

**

3. Menyembelih dengan Ihsan

Dia-lah Allah yang telah menciptakan semua yang ada di muka bumi ini untuk manusia. Baik berupa batu-batuan, air, tumbuh-tumbuhan, maupun binatang.

Binatang itu bisa kita jadikan sebagai kendaraan, alat membantu pekerjaan yang berat, ataupun menjadikannya sebagai bahan makanan.

Secara umum kita hanya boleh mengkonsumsi binatang yang sudah disembelih dengan cara yang benar. Yaitu memotong jalan napas dan makanan binatang tersebut, dengan membaca bismillah dan Allahu Akbar.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 22: Masuk Surga dengan Amalan Yang Wajib

**

4. Menajamkan Pisau

Secara tegas hadits di atas memberikan tuntunan kepada kita untuk mengasah pisau terlebih dahulu dengan baik. Dalam hadits yang lain, kita dilarang mengasah pisau itu di depan hewan yang hendak disembelih. Karena hal itu sama dengan membunuh binatang tersebut sebanyak dua kali.

Inilah aturan agama Islam yang demikian mulia. Rahmatnya bukan hanya untuk manusia saja, bahkan untuk binatang. Dan tidak terbatas kepada fisik saja, namun juga kepada psikis binatang yang hendak disembelih.

Baca Juga:

Hadits Arbain Nawawi 23: Amalan-amalan Istimewa dalam Islam

***

Penutup

Inilah beberapa catatan dan keterangan yang bisa kami sampaikan. Semoga ada manfaatnya bagi kita bersama.

Allahu a’lam

_____________________

Bacaan Utama:

Kitab Jami’ al-‘Ulum wal-Hikam. Imam Ibnu Rajab al-Hambali.

hadits-arbain-terjemah

Untuk menyimak hadits arbain yang lain, silakan klik link berikut ini:

42 Hadits Arbain Nawawiyah

Tags:

One thought on “Hadits Arbain Nawawi (17): Akhlak pada Sesama Makhluk Allah

Tinggalkan Balasan ke Kitab Arbain Nawawiyah: Super Tipis Namun Sungguh DahsyatBatalkan balasan

Your email address will not be published.