SHOPPING CART

close

Siapa Lebih Berhak Diterima Kerja Pria atau Wanita?

Seandainya saya mendirikan sebuah perusahaan, maka saya akan mengutamakan para pekerja dari kaum Adam.

Bukan karena saya suka sesama jenis, nauzu billah min zalik

Juga bukan karena saya punya dendam pribadi terhadap kaum Hawa. Sama sekali bukan.

Baca Juga:

Beli Mobil Dulu atau Rumah Pertimbangkan dengan Matang

***

Pertimbangan mengapa laki-laki yang lebih berhak diterima kerja

Tapi karena beberapa pertimbangan berikut ini:

– Karena laki-laki wajib bekerja.

– Karena laki-laki wajib menafkahi dirinya sendiri.

– Sebab laki-laki wajib menafkahi keluarganya.

– Karena laki-laki punya dosa yang tidak bisa dihapus kecuali dengan bekerja.

– Karena laki-laki akan masuk neraka kalau hanya di rumah, meskipun dia rajin ibadah.

Sedangkan perempuan tidak seperti itu. Perempuan tidak ada kewajiban untuk bekerja. Perempuan bisa masuk surga dengan hanya di rumah saja.

Rajin ibadah, rajin tambah ilmu, berbakti pada orangtua, bakti pada suami, pandai merawat anak, baik pada tetangga, sudah. Insya Allah masuk surga.

Baca pula:

Lima Kecerdasan Finansial Yang Harus Kita Miliki

***

Apa gunanya sekolah dan kuliah?

“Lho, Pak. Lalu untuk apa dong, perempuan capek-capek sekolah dan kuliah?”

Untuk melaksanakan tugasnya sendiri. Tugas yang tidak kalah beratnya dengan tugas laki-laki.

Tugas itu adalah menyiapkan generasi yang lebih baik daripada dirinya dan suaminya. Untuk itulah diperlukan ilmu yang setinggi mungkin.

Saudaraku yang dirahmati Allah, baik laki-laki maupun perempuan…

Ajaran Islam merupakan konsep yang sudah sempurna sejak awal. Bukan konsep coba-coba, alias trial and error.

Baca Juga:

Jangan Pernah Iri dengan Gaji Besar Tapi Jauh dari Keluarga

***

Konsep dasar pembagian wilayah kerja laki-laki dan perempuan

“Tapi, bukankah diperlukan tahapan-tahapan dalam menegakkan syariat Islam?”

Memang benar, bahwa untuk menerapkan syariat Islam diperlukan tahapan-tahapan tertentu, sehingga tidak bertentangan dengan tujuan diterapkannya syariat Islam itu sendiri, sehingga mampu menjadi rahmat, bukan laknat. Itu iya, kita semua setuju.

Tapi bukan berarti kita melupakan dan mengesampingkan konsep yang asli. Konsep yang asli ya itu tadi. Perempuan tugas utamanya dalam rumah, laki-laki lebih banyak di luar rumah.

Baca Juga:

Bolehkah Menikah bagi Kita Yang Belum Bekerja?

***

Pengecualian

“Lalu bagaimana kalau ada perempuan yang dalam kondisi tertentu dia juga harus bekerja?”

Baiklah.

Kita semua juga setuju, bahwa ada kondisi dan pekerjaan tertentu, dimana perempuan lebih diutamakan daripada laki-laki. Tapi pengecualian ini tidak bisa kita gunakan sebagai standar umum. Pengecualian hanya bisa kita gunakan untuk kondisi tertentu saja.

Misalnya, ada seorang perempuan sebatang kara, tidak punya orangtua maupun sanak-saudara. Sehingga tidak ada yang memberinya nafkah. Maka dia layak mendapatkan prioritas untuk diterima sebagai pegawai.

Baca Juga:

Bagaimana Punya Rumah dengan Cepat: Tips Jitu

***

Asas profesionalisme

“Kalau belum apa-apa sudah mendahulukan laki-laki, nanti malah tidak profesional dong…”

Bila laki-laki itu bukan orang yang memenuhi standar kompetensi yang kita butuhkan. Meskipun dia orang yang sangat membutuhkan. Terpaksa tetap kita tolak dengan baik.

Maksud saya, bila ada tiga orang yang sama-sama memenuhi kriteria yang kita inginkan. Maka kita lihat siapa di antara mereka yang paling membutuhkan. Dan menurut saya, secara umum laki-laki itu lebih membutuhkan pekerjaan daripada perempuan. Karena beberapa alasan di atas.

Baca Juga:

Inilah Para Kontraktor Hingga Akhir Hayat

***

Penutup

Demikian yang bisa kami sampaikan.

Bila masih ada yang perlu didiskusikan atau dipertanyakan, kita bisa buka sesi dialog dalam kolom komentar.

Sekian, dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

_____________

Bacaan:

Artikel Nazharah al-Islam fil-Maal. Prof. Dr. al-Husain bin Muhammad Syawath dan Dr. Abdul Haq Humaisy.

Tags:

0 thoughts on “Siapa Lebih Berhak Diterima Kerja Pria atau Wanita?

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.